[vol. 1] Prolog

14.2K 1.4K 433
                                    

"Kalau ada kehidupan setelah mati, apa yang kamu harapkan?"

***

Angkasa sibuk memerhatikan bintang-bintang di angkasa sana.

Lalu Sakura pun ikut melakukan apa yang Angkasa lakukan. Menengadahkan kepalanya ke atas, menebar senyum pada bintang-bintang di sana. "Angkasa itu sifatnya ada dua. Kalau siang, menghangatkan. Tapi kalau malam, mendinginkan. Kalau di luar negeri, bahkan bisa sampai membekukan. Semua udah jadi singkronisasi alam."

"Ehm." Angkasa mengangguk, tanpa menoleh.

"Katanya, manusia itu nggak ada yang benar-benar mati. Karena jiwa-jiwa mereka yang udah pergi meninggalkan semesta, semuanya tetap hidup dan diangkat sama Tuhan ke angkasa sana. Sengaja, supaya mereka bisa tetap mengawasi orang-orang yang mereka sayang, walau cuma dari kejauhan," tutur Sakura, menambahkan.

"Kalau ada kehidupan setelah mati, apa yang kamu harapkan?" tanya Angkasa, datar. Matanya masih menatap langit.

Sakura bergeming. "Kalau ada kehidupan setelah mati, aku bakal berharap untuk segera mati."

Sesaat Angkasa menoleh. Tatapannya jatuh, memerhatikan gadis itu.

"Di samping karena aku mau ketemu sama ayah, aku juga mau tahu seberapa banyak orang yang merasa kehilangan aku ketika aku pergi untuk selamanya meninggalkan mereka. Aku mau tahu siapa aja yang menangis buat aku. Dan siapa aja yang merasa diuntungkan atas kepergianku." Sakura diam sejenak. "Karena hanya di saat itu aku bisa tahu mana orang yang benar-benar tulus sayang sama aku, dan mana yang enggak."

"Jangan mati. Saya mau kamu terus bersama saya."

===

A/n: ini repost yaa^^

Cold EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang