Diagnosis

32K 4.5K 690
                                    

Chapter ini ga ada lucu-lucunya. Cuma sekedar filler aja :)















-------------------------------

"Dia itu tangan kanan bapak gue" Yuta ngasih tau Sinbi

"Deket sama keluarga lu?"

Miya ngangguk, "dekat. Dia paling sering datang ke rumah."

"Terus apa hubungannya sama dia nyulik Rose?" Yuta nanya ke Sinbi

Cewek itu cuma ngehela nafas panjang, terus neguk whiskeynya, "dia pikir Rose itu pacar gue. Jadi dia mau ngebunuh Rose buat bikin gue lemah dan bisa dikalahin sama dia"

"Kenapa dia bisa jadi ngincer elu?" Yuta nanya

"Soalnya dia tau tante gue bantu elu" Sinbi ngejawab, "dia pasti mau bales dendam. Tante gue yang bunuh bokap lu, dan gue yang bunuh anak-anak buah bokap lu."

"Tapi dia belum tau orang aslinya kan?" Sinbi ngegeleng ngejawab pertanyaan Yuta, "terus yang lain gimana?"

"Wonwoo... Ketusuk. Yerin sama Yuqi juga di rawat di RS-" Sinbi ngabisin whiskeynya sekali teguk

"Keadaan mereka?"

Sinbi ngegidik, "Wonwoo kritis. Fuck!" Dia ngejambak rambutnya frustrasi.

"Mereka dirawat sampe sembuh disana?"

Sinbi ngangguk, "gue ga mungkin tega ngebiarin Seonghwa ngeliat Wonwoo dalam keadaan sakit pas balik Indo"

"Hongjoong? Apa lu udah ngabarin Hongjoong?"

Sinbi ngegeleng, "belom. Shit! Gue ga pecus jadi orang tua" dia nyender ke kursinya

"Jadi orang tua tuh belajar. Butuh proses. Maklum kalo lu masih ga pecus." Yuta nyaranin, "sebisa mungkin komunikasi lu sama Hongjoong harus tetep jalan... He needs it"

Sinbi ngangguk pelan, "thanks, Yut"

"Jadi, kapan mau bongkar semua ini dan akting?” Miya tiba-tiba nanya

Sinbi langsung benerin posisi duduknya lagi, "pas gue tatap muka sama si Hayashi itu."

Miya senyum miring, "ii yo" (boleh)

--^^--

"Wonwoo belum sadar"

Mingyu cuma diem. Dia ngeliatin gemerlapnya kota Dubai di balkon kamar hotel dengan tatapan kosong, "kenapa bisa gitu?"

"Tiba-tiba ada yang nyerang kita semua. Pas Yerin mau ditusuk, Wonwoo ngehalangin, jadi dia yang kena--"

"Yang lain?"

"....gyu?"

"Jawab aja, bin. Yang lain gimana?"

"Well, Yerin di RS juga, ada beberapa luka cukup gede, Yuqi di rawat, kakinya ketembak." Moonbin ngejelasin, "harusnya besok dia udah sadar kok"

"...."

"Gyu--"

"Besok gue telpon lagi. Thanks infonya, Bin" Mingyu langsung nutup telponnya dan balik masuk ke kamar.

"Papa?" Seonghwa turun dari ranjang dan jalan ke Mingyu

Mingyu noleh ke Seonghwa terus senyum, "kok belum tidur nak?"

Seonghwa meluk papanya, "papa ga mau telpon mama?"

Percayalah, Mingyu berusaha keras buat tetep masang senyumnya, "tadi mommy-nya Hongjoong baru telpon papa.. katanya mama udah tidur, kecapean"

Seonghwa cemberut, "papa bilang ke mama, jangan capek capek.. Nanti sakit"

"Iya, nanti kalo mama telpon lagi, papa bilangin, oke?" Seonghwa ngangguk, "yaudah, Seonghwa harus tidur.. Udah malem.. Kalo mama tau Seonghwa tidurnya malem terus, nanti mama marah"

Anak itu naik ke ranjangnya, "Papa juga tidurnya malem.. Nanti Seonghwa aduin papa balik ke mama! Hehe.." terus dia langsung nyelimutin badannya

Mingyu pasang senyum palsu, "coba aja marahin kalo bisa"

--^^--

"Sinbi sama yang lain kapan balik?" Winwin nanya

Yuta ngegidik, "ga tau juga, tunggu urusan beres dulu"

"Bukannya semua udah beres? Kan Rose udah ga diculik"

"Tapi masih ada sisa sisa masalahnya, Win..." Yuta ngehela nafas, "Yerin, Yuqi sama Wonwoo aja kena serang"

"Eh?! Parah ga?"

"Kritis.. Semoga aja lewat masa kritisnya, dan cepet sembuh"

Winwin nautin alisnya bingung, "terus tadi kenapa Miya ikut telpon sama Sinbi?"

Yuta narik selimutnya, "mereka mau ngejalanin 'drama'... Biar ga ada lagi yang ganggu-ganggu dan buat masalah"

Winwin nanya lagi, "jadi Sinbi mau ngebongkar ke semua orang soal ceweknya?"

Yuta ngangguk, "iya, kalo engga sekarang.. kapan lagi? Kepalang tanggung juga... Mending dibongkar sekalian"

--^^--

Besoknya, Wonwoo udah baikan. Biarpun masih harus tetep bedrest, tapi seenggaknya dia udah bisa melakukan kegiatan lainnya kayak lanjut ngotak ngatik laptop dan nyari keberadaannya Hayashi misalnya.

Sekarang dia setengah duduk di ranjang rumah sakit, tangannya megang kertas kertas hasil pemeriksaan dan laptopnya standby di atas meja overbed.

Cklek...

"Gimana, woo?" Sinbi masuk ke ruang rawatnya Wonwoo

Wonwoo naro hasil pemeriksaannya ke dalem amplop coklat lagi, "Good enough. Gue bisa aja pulang sekarang" dia ngejawab enteng sambil terus ngetik di laptopnya

"Nanti.. Seenggaknya besok lu baru boleh pulang"

"Gimana Yerin sama Yuqi?"

"Mereka ga di rawat inap. Mereka udah di hotel sekarang."

Wonwoo ngangguk-ngangguk, "jangan bilang Mingyu--"

"Ga. Dia harus tau. Lagipula Moonbin udah nelpon dia semalem" Sinbi motong omongannya Wonwoo

"Seonghwa? Dia belum tau kan?"

Sinbi yang ngegidikin bahunya, "have no idea. Tapi Mingyu pasti belum ngasih tau anak lu"

"Kalo anak lu?"

"Ga. Gue biasanya baru ngasih tau Hongjoong soal kasus yang gue tangani kalau semuanya udah selesai." Sinbi ngejawab, "dan ini... Rumit. Gue ga tau kapan gue bisa ngasih tau dia"

"Terus habis lu nemuin Hayashi dan ngabisin dia, lu mau apa?"

"Ngasih tau Hongjoong..." Sinbi ngeluarin kalung dengan liontin cincinnya, "...siapa mamanya"

"Jadi... Mulai akting nih?"

Sinbi senyum miring, "yep. That's why, Hongjoong ga boleh tau dulu." Dia ngebenerin duduknya, "hasil lab gimana?"

Wonwoo berhenti ngetik bentar, "Normal kok"















------------------------------------

The saga hasn't finished yet. :D

UPW - Urusan Pasca Wedding (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang