Part 17

28.4K 4.8K 935
                                    

API unggun besar yang di bangun di tengah kemah berhasil membuat sebagian siswa duduk melingkar di dekat benda panas itu; menghangatkan diri seraya menyanyikan beberapa lagu dan mengobrol. Sementara sebagian siswa yang lain lebih memilih untuk menghabiskan waktu di dalam tenda; beristirahat karena besok ada kegiatan lain yang harus di lakukan. Guru memang memberi kebebasan; tidak memaksa jika memang siswanya membutuhkan istirahat lebih.

Taeyong duduk di samping Lucas; menyenderkan kepala di bahu lelaki tinggi itu seraya menatap kobaran api di hadapannya. Suara kayu yang terbakar terdengar begitu Indah di telinga Taeyong; percikaan api serta panas yang membara membuat Taeyong mengarahkan tangan ke depan untuk menghangatkan telapak yang terasa dingin.

"Tadi siang, kau menemukan Jungwoo. Bagaimana bisa?" tanya Lucas heran; untung saja Jungwoo tidak memiliki luka serius. Hanya beberapa goresan kecil serta memar pada lutut dan kepala.

"Aku tersesat dan mendengar suara minta tolong. Saat itu Jungwoo hampir terjatuh ke jurang; bergelantungan di akar pohon yang untungnya tidak patah. Jika aku tidak datang mungkin kondisinya akan lebih parah, aku tidak tahu kenapa Jungwoo bisa berakhir di sana." jelas Taeyong seraya memejamkan mata; rasa hangat serta bahu lebar Lucas membuatnya mengantuk.

Lucas mengangguk paham. "Hutan sangat berbahaya. Lalu, kenapa kau bisa tersesat?"

"Mengikuti kelinci. Aku berusaha mendapatkan binatang itu! Ugh, aku ingin sekali memelihara beberapa binatang di rumah. Tapi Ibuku tidak pernah mengizinkan." pernah sekali Taeyong membawa anak kucing yang ia temukan di pinggir jalan ke rumah; menunjukkan binatang malang tersebut kepada Taeyeon dan berakhir di ceramahi. Ibunya bahkan menyuruh Taeyong untuk mengembalikan kucing kecil tersebut ke tempatnya semula.

Mendengar itu Lucas tertawa. "Kedua orang tuaku tidak pernah melarang. Bagaimana jika kita membeli sepasang kelinci dan di taruh di rumahku?"

Taeyong menegakkan tubuh; menatap Lucas dengan tatapan tak percaya. "Benarkah?!!"

"Tentu. Bagaimana, kau mau? Kau bisa datang setiap hari ke rumah atau beberapa hari sekali untuk bermain bersama kelinci itu." toh Lucas tidak keberatan, ia juga sangat menyukai binatang. Akan sangat bagus jika Lucas memelihara kelinci di halaman belakang.

"Aku mauuu!" Taeyong memeluk Lucas dengan erat, "terimakasih Luke! Ternyata ada gunanya juga memiliki teman!" serunya senang.

Lucas mencubit hidung Taeyong. "Kau memanfaatkanku yaaa?"

"Tidak, kau yang menawarkan hal tersebut! Ah kau memang satu-satunya temanku!" yang jelas saat ini Taeyong merasa bahagia. Ia akan memiliki binatang bersama Lucas! Ibunya tidak bisa melarangnya lagi.

Keduanya tertawa bersama; mengabaikan orang-orang yang menatap mereka. Toh Lucas maupun Taeyong tidak pernah perduli tentang tanggapan orang-orang di sekitar.

Deheman pelan dari arah belakang berhasil membuat keduanya menoleh. Taeyong memutarkan bola mata bosan ketika melihat Jaehyun. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan lelaki tampan itu karena Jaehyun sangat menyebalkan! Selalu memerintah dan melarang Taeyong melakukan sesuatu.

"Taeyong, bisa ikut aku sebentar?"

"Tidak. Aku dan Lucas akan segera tidur." ujar Taeyong tanpa menatap Jaehyun. Ia mengajak Lucas untuk berdiri dan membersihkan kotoran yang menempel di celana.

Lucas menggaruk tengkuk canggung. Ia tidak tahu hubungan apa yang di miliki oleh Jaehyun dan Taeyong, namun ia ingat pernah melihat keduanya berciuman.

Jaehyun menarik tangan Taeyong dan membawa si lelaki cantik pergi dari sana; mengabaikan tatapan Lucas serta orang-orang yang kebetulan melihat hal tersebut. Taeyong berteriak; mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Jaehyun. Ia sedang tidak ingin beradu mulut, hari ini sungguh melelahkan. Taeyong ingin tidur!

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang