028

16.7K 2.1K 342
                                    

"Taehyung,"

Taehyung naut alis, keganggu, bantalnya makin dipeluk erat erat.

"Ei, bangun, dong."

Taehyung makin naut alis, ya gimana nggak, pipinya di toel toel gitu. Ngerancau pelan, ngebenamin kepala di bantalnya makin dalam, nggak mau diganggu pagi pagi buta gini.

"Nanti kita telat,"

Taehyung ngerjap.

"Ga lupa kan hari ini kerja?"

Lantas aja, dengan kekuatan bulan, Taehyung langsung bangun. Matanya auto melotot, ngeliat si bos yang kini udah bersiap, kemeja putihnya udah kepasang, dan Taehyung makin dibuat melotot waktu ngeliat otot otot yang muncul dibalik kemeja Jeongguk yang bener bener nemplok ke proporsi tubuhnya. Cowok itu sedang masang kancing lengan kemejanya sambil ngelirik Taehyung, lalu senyum kecil.

"K-kita telat?" Taehyung nanya cemas cemas, ngabaikan gimana bentukan dia baru bangun dengan tiba tiba gini.

"Nggak," Jeongguk bilang, "Sana mandi." Jeongguk bilang, ngeraih surai Taehyung buat dielus ke belakang, ketawa kecil waktu ngeliat kacaunya rambut Taehyungㅡbahkan ada yang ngacung gitu. "Lucu," Dia bilang.

"Kok bos udah siap gitu?"

"Ga boleh?"

"Ya, boleh, sih," Taehyung bilang, dan nggak nyaut apapun lagi setelahnya. Susah emang mau debat sama atasan.

"Udah sana mandi, nanti beneran telat."

Taehyung buru buru berdiri, ngambil handuk cepet cepet dan melesat ke kamar mandi.

Taehyung hampir lupa ini hari pertama dia gantiin kerja Wonwoo. Hadeh.

[][][]

Taehyung merengut. Garpunya ditusuk nggak niatㅡkadang ke daging dan kadang juga ke piring, mukanya ditumpu di tangan. Iya, sih, makanan hotel emang mewah mewah ya, apalagi bintang lima gini. Tapi entah kenapa, Taehyung ngga selera.

Pengennya masakan Jimin yang simple dan bisa buat dia nambuh lima kali yang selalu Jimin jawab "Gua masak cuman dua porsi, bambang! Dikira gua lesehan suruh masak lima porsi!" tapi bergidik sendiri waktu ingat masakan bang Namjoon yang nggak ada warna apapun selain hitam. Dan sialnya, cowok berdimple itu menamai dishnya dengan "Malam hari tanpa kerlapan bintang, bulan, dan senyumanmu." dibaca gosong.

"Kamu kenapa?" Jeongguk nanya, setelah nelen dagingnya yang dia kunyah di mulut. Yaiyalah, masa di dengkul.

Taehyung ngelirik, geleng pelan, "Nggak, kok."

"Masakannya nggak enak?" Jeongguk nanya lagi.

Taehyung geleng lagi, ngeperbaiki posisi duduknya seakan dia berminat ke daging di depannya.

"Kamu pengen makan yang lain?"

Taehyung ngangguk pelan, walau sebenarnya memaluin.

"Pengen bubur ayam.." Taehyung bilang, pelan, sambil ngeliat sekali lagi ke daging tak berdosa yang udah dia tusuk pake garpu puluhan kali.

Taehyung ngedongak lagi waktu Jeongguk ngeluarin kekehan, "Nanti, ya."

Ha? Nanti?

"Habisin dulu dagingnya," Jeongguk bilang.

Taehyung makin manyun, "Ngga mau." Katanya.

"Nanti kelaparan, jadwal kita sampai siang, lho."

Taehyung mendengus.

"Atau mau saya suap?"

Taehyung buru buru geleng cepat, "G-ga perlu. Saya bisa sendiri."

[][][]

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang