Perjuangan Kita

1.1K 132 27
                                    

Arin tertegun denger pertanyaan papanya renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin tertegun denger pertanyaan papanya renjun. Emang dia enggak bisa baca masa depan. Emang dia bukan orang yang paling benar yang bisa ngomong kayak gitu. Tapi dia tau, dialah orang yang tulus sama renjun.

"Tolong batalkan pertunangan ini," kata arin, cenderung memohon.

"Tidak bisa," balas papanya renjun.

Keluarga luda diem. Mereka masih kaget banget sama kemunculan arin. Enggak ada orang, selain arin yang dateng ke restoran mewah dengan baju sederhana dan keberanian sebesar itu.

Arin berlutut. Enggak ada acara nangis atau apapun itu. Dia natep lurus ke mata papanya renjun, "Om saya bukanlah cenanyang yang bisa prediksi masa depan atau bagaimana. Saya juga enggak secantik luda."

"Itu ta-"

"Tapi, saya tau kalau saya sayang sama anak om. Saya benar-benar mencintainya. Kalau tidak, untuk apa saya ke sini dan berlutut di hadapan anda sekeluarga? Untuk apa saya repot kalau saya tidak ingin memperjuangkan hubungan kami?"

Tangannya arin gemeteran. Gadis itu menahan tangis. Dia enggak rela kalo misalnya permintaan dia yang sederhana ini ditolak tanpa pikir panjang. Dia deketin renjun aja susah banget sampe lewat kertas dulu.

Tiba-tiba, papa dan mamanya luda tepuk tangan. Arin, renjun sekeluarga, ditambah luda nganga sambil ngeliat ke pasangan suami istri itu.

"Astaga, jadi inget tante pas masa muda dulu," kata mamanya luda.

"Hah? Mama apa-apaan, sih?" bentak luda.

"Lah, kok apa-apaan? Serius. Dulu, papa kamu, tuh ngejar-ngejar mama sambil berlutut gini. Mama waktu itu hampir ditunangin sama konglomerat, etapi mama lebih sayang papa kamu," cerita mamanya luda.

"Oh, jadi ini yang kamu bilang saingan berat? Hahahaha, udah kalah telak kamu, nak," kata papanya luda.

"Maksudnya apa, ya?" tanya mamanya renjun.

"Arin, kan?" tanya mamanya luda.

"Iya, tante."

"Duduk, dulu. Tante mau ceritain. Sakit pasti lutut kamu."

"I-iya, tante." Renjun langsung narik kursi di sebelahnya. Diem-diem, mereka tos.

"Jadi, luda tuh dateng nangis-nangis. Bilang kalo dia suka sama yang namanya renjun, anak temennya papa. Mau tunangan. Kita ajuinlah, eh papanya renjun iya-iya aja. Kirain dari anaknya juga. Luda sempet cerita kalo dia punya saingan namanya arin."

Papanya luda nyambung, soalnya napas istrinya mulai putus-putus. "Jadi, Luda minta tunangan biar bisa ngalahin saingannya. Eh, ternyata kamu pacarnya. Salut om sama kamu, berani dateng ke sini."

"Jadi, pertunangannya gak usah dilanjutin, kan?" tanya renjun polos.

"Gak lah, om gak mau anak om tambah sakit hati kali," kata papanya luda.

Renjun natep arin dan langsung meluk dia. "Arin huhu, kapalnya gak karam."

"Ih, kak malu. Sembarangan peluk-peluk gitu."

"Mama, papa apaan sih?!" teriak luda. Air matanya udah ngumpul.

"Apa sih, nak. Kuping papa sakit ini, kalo udah kalah ya sportif dong."

"Luda, lo emang mau suatu saat nikah sama orang yang gak sayang sama lo?" tanya renjun.

Luda cuma bisa diem. "Enggak, kan? Cowok gak cuma satu," kata renjun sambil senyum. Jangan lupain tangannya yang sekarang lagi ngerangkul arin.

Luda keluar dari ruangan sambil nangis. Mama papanya pamit permisi. Arin keinget sesuatu dan salam ke mama papanya renjun, "Maaf, om, tante, lupa salam saya jadinya."

"Selamat, ya, arin. Kamu berhasil bikin renjun ngebucin," kata mamanya renjun.

"Hmm... Papa jadi malu, kan. Sampe bikin anak cewek berlutut, gak lucu banget."

"Kamunya, maksa-maksa renjun. Udah tau anaknya batu."

"Udah-udah. Gimana kalo kita ganti topik. Omongin pertunangan aku sama arin aja," kata renjun sambil narik pinggang arin.

Posisi arin lagi berdiri, renjun narik pinggang arin. Kepalanya disenderin ke tangan arin.

"Apaan, deh, kak renjun!" kata arin salting. Mama papanya renjun langsung cekikikan liatnya.







一𝙛𝙩. 𝙣𝙘𝙩'𝙨 𝙝𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣
STICKY NOTES。
「ⓒbobaspearl-s, 2019」

Notes :
Belum tamat, tapi menuju tamat.

Notes :Belum tamat, tapi menuju tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luda cakep weyy

STICKY NOTES。 [Antrian 01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang