Part 2

103K 14.3K 6.4K
                                    

NAFAS Taeyong tercekat saat ia turun dari taksi dan menatap rumah besar lantai dua di hadapannya. Kediaman Jung. Dengan cepat Taeyong memeriksa alamat yang Yunho berikan tadi pagi; takut jika ia datang ke tempat yang salah. Namun ternyata ini benar-benar alamatnya! Oh Tuhan, Taeyong hanya pernah melihat rumah besar seperti ini di televisi!

Tanpa menunggu lama Taeyong menghampiri gerbang dan menekan bel; menunggu security keluar dari dalam. Ia membawa satu tas ransel besar berisi keperluannya. Taeyong akan tinggal di dalam rumah besar ini kan? Tidak bisa dibayangkan! Oh sungguh ia bahagia sekali walaupun tadi malam Ibunya sempat menolak karena tidak ingin Taeyong pergi dari rumah. Tapi setelah membicarakan semuanya dengan matang, akhirnya kedua orang tua Taeyong setuju untuk membiarkan putra semata wayang mereka bekerja menjadi baby sitter.

Pintu gerbang yang terbuka berhasil membuat Taeyong tersentak; namun kemudian ia membungkuk sopan pada security lelaki paruh baya yang tersenyum kecil padanya.

"Lee Taeyong?"

"Ne.."

"Tuan Yunho sudah menunggu, ayo masuk." ajak si lelaki paruh baya yang bekerja sebagai security, ia membuka pintu gerbang dan membiarkan Taeyong masuk sebelum kembali menutup gerbang tersebut.

Lagi, Taeyong terperangah ketika melihat rumah besar itu dari jarak dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi, Taeyong terperangah ketika melihat rumah besar itu dari jarak dekat. Seolah tidak ada habisnya. Ini terlalu mewah! Pantas saja upah yang di berikan nominalnya tidak main-main. Taeyong menghela nafas dalam sebelum mengikuti langkah kaki security yang memakai pakaian kerja berwarna hitam.

Awalnya Ibu Taeyong tidak percaya. Maksudnya, Taeyong datang ke perusahaan untuk melamar sebagai sekretaris! Tapi malah berakhir menjadi baby sitter? Aneh sekali. Namun setelah Taeyong menjelaskan dengan singkat. Ibunya mengerti. Mungkin anak dari Bos nyaㅡYunho memang membutuhkan baby sitter.

Interior di dalam rumah terlihat elegan dan mahal. Taeyong mencoba berhati-hati, tidak ingin menyentuh guci atau figuran yang terpajang karena ia tahu harganya tidak murah. Taeyong tidak akan bisa mengganti jika ia memecahkan atau merusak semua benda di dalam rumah ini.

"Lee Taeyong," Yunho yang baru saja turun dari tangga tersenyum begitu melihat kedatangan Taeyong. "Aku sudah menunggu."

"Annyeong Sajangnim, maaf jika telat." Taeyong membungkukkan tubuh. Menyapa dengan sopan agar tidak di tendang dari rumah dan di pecat begitu saja.

Yunho mengangguk; mengisyaratkan security untuk pergi dari sana. Meninggalkan ia dan Taeyong. Tubuh Yunho di balut tuxedo berwarna biru tua; sepertinya siap untuk berangkat kerja mengingat ini sudah jam delapan pagi.

"Ayo, biar kutunjukkan dimana letak kamarmu." ajam Yunho seraya berjalan menaiki tangga; ia menempatkan kamar Taeyong di lantai dua. Sangat dekat dengan kamar anak semata wayangnya; Jung Jaehyun.

Tidak ada yang bisa Taeyong katakan, ia hanya mengangguk dan mengikuti Yunho dengan canggung. Sesekali matanya memperhatikan desain rumah yang begitu menarik; ia ingin menggumamkan kata 'woah' namun tidak jadi karena takut tindakannya terkesan tidak sopan. Tapi sungguh, apakah rumah besar menang selalu terlihat sepi? Sejauh ini Taeyong belum melihat siapapun selain security dan Yunho.

Man Like You《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang