Part 9

150K 10.7K 3K
                                    

SYAL melilit di leher Taeyong; menutupi seluruh bercak merah yang terdapat pada leher. Sialnya tidak bisa di tutupi dengan foundation atau concealer. Jaehyun membuat begitu banyak; menandai Taeyong di berbagai titik sampai ke paha dalam serta ketiak. Itu benar-benar gila! Taeyong tidak tahu apa yang lelaki tampan itu pikirkan walaupun ia juga merasa sangat senang.

Jika tidak ingat harus berangkat ke kampus untuk kuliah maka Taeyong lebih memilih berdiam diri di rumah; atau menggoda Jaehyun melalui sambungan telepon hingga lelaki tampan itu kembali menemuinya dan melakukan seks amazing seperti kemarin.

"Taeyong? Kau sakit?" Ten yang baru saja datang ke dalam kelas mengernyit ketika melihat syal melilit di leher sahabatnya; ia segera duduk di samping Taeyong. Menunggu dosen yang datang, kemungkinan lima sampai delapan menit lagi.

Taeyong mengangguk. "Terkena flu, aku kedinginan." bisiknya pelan; sengaja membuat nada suaranya terdengar bergetar.

Ten menyentuh dahi Taeyong; memang sedikit hangat, tapi tidak terlalu buruk. "Lalu kenapa kau memutuskan untuk berangkat ke kampus?"

"Karena aku tidak bisa meninggalkan pelajaran, Tenie~" bagaimanapun Taeyong memiliki image polos yang selalu mengerjakan tugas, ia tidak pernah bolos. Tipe murid teladan yang patut untuk di contoh walaupun sifat aslinya sangat mengerikan.

Mendengar itu Ten memutarkan bola mata bosan dan mengeluarkan ponsel dari dalam tas; mengirim pesan pada Jaehyun, mengabari bahwa ia sudah sampai di kampus. Taeyong mengulum bibir; menyenderkan kepala pada bahu Ten untuk melihat pesan tersebut lebih jelas. Ada rasa tak suka di dalam hati, ia benci mengakui ini namun Taeyong benar-benar cemburu!

"Ten, kepalaku pusing. Tidak masalah jika aku bersandar kan?" gumam Taeyong pelan; sudut mata nya melihat layar ponsel milik Ten.

"Tentu, tidak masalah Taeyongie~"

Ugh! Haruskah Taeyong mengeluarkan ponsel dan menghubungi Jaehyun saat ini? Karena ia menangkap percakapan keduanya. Ten mengajak Jaehyun untuk bertemu nanti malam dan lelaki tampan itu menyetujui. Sialan sekali! Padahal Taeyong sudah memberikan tubuhnya untuk Jaehyun namun sepertinya itu belum cukup. Ia harus membuat Jaehyun tergila-gila padanya agar lelaki itu tidak tertarik lagi kepada Ten.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jaehyun Hyung?" tanya Taeyong akhirnya; penasaran. Karena sampai saat ini ia belum bisa memahami sifat Jaehyun. Lelaki tampan itu sangat misterius!

Ten menaruh ponsel nya di atas meja. "Baik-baik saja. Aku sudah menyatakan perasaanku padanya tapi dia menolakku. Jaehyun Hyung tidak tertarik dengan hubungan semacam itu, kau tahu? Terikat. Aku jadi sedikit sedih, tapi yah, aku belum menyerah." Ten yakin bahwa ia memiliki harapan walaupun sangat kecil. Sungguh, ia jatuh hati pada lelaki bermarga Jung itu dan Ten tidak akan menyerah semudah apa yang Jaehyun bayangkan.

Walaupun awalnya Ten menyetujui bahwa hubungan mereka tidak akan pernah melibatkan perasaan, tapi ia tidak bisa! Ten mencintai Jaehyun, ia ingin terus bersama lelaki tampan itu. Setidaknya, saat ini Ten akan membuktikan pada Jaehyun bahwa perasaannya tidak main-main. Mungkin Jaehyun akan melihat keseriusannya dan mempertimbangkan ulang semuanya.

Taeyong mengangguk paham. "Kalau begitu selamat berjuang Tenie~ kuharap Jaehyun Hyung bisa menerimamu suatu saat nanti.."

"Yah, aku berharap seperti itu.."

"Jangan menyerahhh~" Taeyong tertawa kecil dan mencubit gemas pipi Ten. Ia sudah terlihat seperti tokoh antagonis yang benar-benar kejam ya?

Tidak masalah. Jika Ten tidak mau menyerah, maka Taeyong juga tidak akan menyerah. Ia juga menginginkan Jaehyun dan sudah memberikan tubuhnya pada lelaki tampan itu. Ah~ andai saja Taeyong bisa hamil seperti lelaki carrier pada umumnya; pasti menyenangkan. Ia bisa menggunakan kehamilannya sebagai senjata untuk mendapatkan Jaehyun. Bisa di coba, bukan? Siapa tahu Taeyong memiliki rahim, ia akan melakukan seks terus menerus bersama Jaehyun sampai hamil.

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang