Papa?

33.3K 2.4K 593
                                    

.
.
.
.
.

💕💕💕💕💕💕

Jaemin melihat sekeliling kamar barunya. Ia berdecak kagum. Kamarnya terbilang sangat mewah dan begitu luas! Jaemin bisa meletakkan hasil foto nya di mana saja!

Ia mengeluarkan kamera digital pemberian Jeno kala itu. Ia sangat menyukai fotografi.

Ia juga mengeluarkan kamera polaroid nya, dan lagi-lagi itu pemberian Jeno saat ultah nya yang ke 7 tahun. Sudah berselang 4 tahun.

"Apa kamar ini cocok untukmu, Nak?" Taeyong tersenyum ke arah Jaemin yang antusias.

"Sebelumnya, maaf sudah merepotkan Anda, Nyonya. Anda sangat baik mengijinkanku tinggal disini." Taeyong mengusap kepala Jaemin lembut, terukir senyum di wajahnya . "Kau sudah ku anggap anak sendiri. Jadi, jangan khawatir! Jadilah anak yang baik itu sudah cukup." ujar nya lembut.

Dada Jaemin berdesir. Ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya. Padahal, itu adalah ibu kandungnya sendiri! Jaemin putus asa, sang ibu sangat membencinya! Ayahnya takkan datang kembali padanya lagi. Mungkin, pria dewasa itu sudah lupa jika ia memiliki Anak.

Jaemin menangis, memeluk erat pinggang Taeyong. Menenggelamkan wajahnya di perut sang bunda. "Sshh, kesayangannya eomma jangan menangis. Laki-laki itu harus kuat, mengerti?"

Jaemin mendongak, ah ibu angkatnya sangat cantik di lihat dari sisi manapun!

"Terima kasih... Eomma... .."

.
.
.
.

Jaehyun masih berkutat dengan pikirannya. Bagaimana jika Jeno kembali dan tak menemukan anaknya bersama Hyo? Lalu, bagaimana keadaan Jeno sekarang?

Tentu saja, itu menjadi tanda tanya terbesarnya. Ia tidak sedang bermain dengan Jeno. Ia tahu sendiri bagaimana keahlian seorang  Jeno.

Apa Jeno lupa jika ia memiliki seorang anak?

.
.
.
.

Jeno melacak dimana tempat tinggal istrinya ah, bukan... Hyo yang baru. Ia dapatkan dari beberapa orang-orang bayarannya agar mau menemukan tempat tinggal Hyo.

Jeno sekarang berdiri di sebuah pintu apartemen yang terbilang cukup mahal. Apa Hyo memiliki banyak uang sekarang?

Jeno merapikan dasinya, menghirup udara sebanyak-banyaknya. Lalu menenangkan hatinya. Ia tak sabar bertemu dengan anaknya kembali. Ia sudah sangat merindukannya.

Clekkk....

"eunghhhh, daddyhhh......therrreeeshh~ Akh!"

Jeno tercekat. Dilihatnya Hyo sedang menggenjotkan pinggulnya ke arah penis seorang pria dengan perut buncit dan wajah pucat seperti om om yang sudah kadaluarsa. Desahannya sangat seksi dan seperti Hyo menikmati permainan mereka.

"Hyo....." Hyo menoleh, ia terkejut. Dengan cepat turun dari pangkuan sang pelanggan. Ia agak tertatih menghampiri Jeno. Tubuhnya agak  terhuyung ke arah Jeno. Tangannya meremas jas hitam milik Jeno. "Jenn- ini tidak seperti yang kau lihat! Aku melakukan ini demi kita, Jeno!"

Jeno sudah muak dengan kelakuan Hyo, ia banting tangan Hyo ke belakang hingga wanita itu kini tersungkur di lantai. Sang pria perut buncit pun berdiri tanpa mengenakan sehelai apapun. "K-kau... Lee Jeno..... Sang primadona Club itu? Waow, ternyata kau cantik juga ya?"

DUAKKK!!

Jeno menghampirinya, memukul nya dengan tangan kosong. Sang pria itu terjatuh dan gigi emas nya terlepas dari gusinya. "Awwhhh!! Dasar kucing liar!"

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang