Part 2

27.9K 4.7K 1K
                                    

SALAH satu pelajaran yang paling Taeyong benci adalah Matematika, dimana otaknya di paksa bekerja untuk menghitung semua angka yang membosankan. Omega memiliki banyak kelemahan; salah satunya dalam mengingat sesuatu. Tidak seperti Alpha yang bisa mengerjakan semua hal dengan mudah karena Alpha memiliki sebuah kelebihan. Ini yang membuat Taeyong semakin membenci dirinya sendiri, seorang Omega lemah yang sama sekali tidak bisa di andalkan.

Dan di setiap pelajaran Matematika, Taeyong selalu meminta bantuan Johnny. Lelaki tinggi itu cukup pintar, bahkan Johnny bisa mengerjakan soal sulit hanya dalam waktu dua menit. Kekuatan menghitungnya cukup fantastis mengingat Johnny lahir sebagai Alpha dan di besarkan di dalam keluarga harmonis yang selalu memberikan les di setiap minggunya.

Taeyong menyelipkan bolpoin pada bibir; mata serta telinganya sedang ia gunakan untuk memperhatikan Johnny yang sedang menjelaskan sesuatu tentang Integral, namun Taeyong tidak bisa menangkap hal tersebut sama sekali. Sudah lima menit berlalu sejak guru memberikan tiga puluh soal untuk di kerjakan tapi ia belum mengisi satu pun.

Perhatian Taeyong teralihkan oleh suara kursi yang berderit, ia mengangkat sebelah alis saat menyadari bahwa Jung Jaehyun baru saja berdiri dari duduknya seraya membawa selembar kertas yang di berikan oleh Guru lima menit lalu. Lelaki tampan itu berjalan lurus ke arah meja Guru dan meletakkan kertas berisi jawaban itu.

Semua orang di kelas memperhatikan Jaehyun; terkesiap saat menyadari bahwa lelaki tampan itu baru saja mengerjakan tiga puluh soal Matematika hanya dengan waktu lima menitㅡah tidak, tidak sampai lima menit. Itu sebuah kemajuan yang tidak bisa di tandingi oleh siapapun; termasuk Johnny yang sekarang tidak lagi menjelaskan, lelaki tinggi itu menatap Jaehyun dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Guru wanita bernama Im Yoona itu mengambil kertas Jaehyun; membaca seluruh untaian kalimat serts angka di dalam sana dengan khidmat sebelum menggumamkan kata 'Woah' karena Jaehyun menggunakan penyelesaian yang tidak Yoona ketahui, namun hasilnya benar dan akurat.

"Bagaimana kau menyelesaikan ini?" tanya Yoona takjub; ia menatap wajah Jaehyun dengan binar di mata cokelatnya.

Jaehyun hanya menunjuk kepala, lebih tepatnyaㅡotak; tidak berniat untuk menjawab. "Apakah masih ada yang akan di bahas?"

"Tidak, hari ini hanya mengerjakan tugas."

"Aku selesai." ujar Jaehyun dengan nada datarnya sebelum berjalan keluar dari kelas, ia menoleh ketika sampai di pintu, menatap Taeyong dengan dahi berkerut sebelum tubuhnya benar-benar menghilang.

Siswa/i yang lain memilih untuk kembali mengerjakan soal karena Yoona menegaskan bahwa tidak banyak waktu yang tersisa, sementara Taeyong menahan nafas dengan tubuh yang menegang. Tatapan yang Jaehyun berikan terkesan begitu dalam, Taeyong tidak tahu apa artinya itu.

Sudah satu minggu sejak Jaehyun bersekolah di sekolahnya. Taeyong tidak pernah mencoba untuk mendekati lelaki tampan itu, ia terlalu takut karena di pertemuan pertama, feromon Jaehyun bisa memacu Heat yang tidak bisa Taeyong tahan sama sekali. Lagi pula selama ini Jaehyun selalu menyendiri, menghabiskan waktu di rooftop atau perpustakaan, tidak bergaul bersama siswa/i yang lain meskipun banyak sekali yang mendekati Jaehyun. Namun lelaki bermarga Jung itu tidak tertarik untuk bergabung bersama orang lain.

Tipe penyendiri, bajingan dan pengecut. Setidaknya itu menurut Taeyong.

"Oke hentikan acara melamunnya karena kau masih memiliki tiga puluh soal untuk di kerjakan," gumam Johnny seraya menepuk pelan bahu Taeyong untuk menyadarkan lelaki cantik itu. "Mulai tertarik dengan Jung Jaehyun, eh?"

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang