[√] Mood Jimin

5.3K 626 26
                                    

Jungkook menggaruk tengkuknya heran saat melihat Jimin kini menujukan mood yang jelek.

Entah apa yang terjadi. Setelah turun pesawat, Jimin terlihat jutek dan cuek padanya. Padahal sebelumnya istrinya itu terlelap dengan damai selama perjalanan dengan Elden yang menyusu padanya.

Tidak ada yang terjadi lagi setelahnya.

Mereka berjalan ke arah luar bandara setelah mengambil koper milik mereka dan belanjaan yang di beli di Jepang.

Namun Jimin benar-benar tidak mempedulikan keberadaannya, Jimin hanya menunjukan ekspresi kesalnya.

Jungkook tak tau apa yang sudah ia perbuat sampai istrinya begini.

Well, kecuali mungkin karna insiden ia mengigit gemas nipple Jimin. Ia memang gemas sendiri jika di hadapkan dengan nipple istrinya.

Entah kenapa ia rasanya selalu ingin menjilat, menghisap, mencium dan mengulumnya sepanjang waktu.

"Minaku, Sayangku, cintaku, istriku, manisku, kesayanganku." panggilnya pada sosok manis yang tengah menepuki pantat Elden di sisinya.

Namun Jimin hanya diam, dia melirik Jungkook lalu mendengus kesal.

Jungkook yang melihat respon Jimin menghela nafas pasrah, ia berjalan cepat lalu berbalik sampai ia bisa berhadapan dengan Jimin.

Refleks istrinya itu menghentikan langkahnya dan menatap kesal pada dirinya.

"Sayang..," Jungkook mengangkat tangannya perlahan, menangkup pipi Jimin lalu mengelusnya dengan lembut.

"Ada apa hm?" tanyanya lembut yang mana membuat Jimin kembali mendengus kesal.

Jungkook menunggu disana, menunggu kata yang akan keluar dari bibir manis favoritenya.

"Permisi Tuan, jangan berdiri di tengah jalan seperti itu, anda menghalangi jalan." Jungkook refleks menoleh ke sampingnya saat mendengar ada yang berbicara di sisi kanannya, ada seorang petugas bandara berdiri dengan tegap di sebelahnya.

Ia menunduk lalu meminta maaf dan membawa Jimin keluar dari bandara. Ia menggenggam lengan Jimin dengan sebelah tangan menyeret koper mereka dan membawa istrinya keluar. Mencari tempat yang cukup renggang agar mereka lebih leluasa berbicara.

Supir Jungkook memang belum menjemput, saat di hubungi, supirnya itu masih ada di jalan. Sebentar lagi akan sampai, sedikit telat karna supir kepercayaan Jungkook itu terjebak macet.

Jimin yang di bawa suaminya entah kemana hanya bisa melihat Jungkook dengan kedipan mata polos. Rambut suaminya sedikit di terpa angin, ekpresi seriusnya membuat Jungkook terlihat tampan dan Jimin berdecak melihatnya.

Ia segera menghempaskan lengan Jungkook dengan kasar saat mereka sudah berada di pintu keluar bandara.

Jungkook yang merasakan hempasan tangan Jimin refleks menoleh, ia memperhatikan jika mata istrinya berkaca-kaca dan terlihat sedih.

"Astaga sayang, ada apa hm? Kenapa baby?" tanyanya sambil mengelus pipi sang istri khawatir.

Perlahan bibir Jimin melengkung ke bawah, ia merengek lalu memeluk Jungkook dengan erat.

"Aku tidak suka Daddy jadi bahan perhatian!" rengeknya dengan kaki yang menghentak kesal.

"Huunghh!" Elden yang berada di tengah mereka ikut merengek sambil mengigiti kepalan tangannya.

Seperti setuju dengan apa yang ibunya katakan.

"Huh? Apa maksudmu sayang?" tanyanya berusaha untuk tidak terlalu menyinggung perasaan Jimin.

Jeon's FamilyWhere stories live. Discover now