Chapter 11 : Perjanjian [SMUT 18+]

318 39 4
                                    

✴ Chapter 11 : Promising ✴

< Dalam waktu yang singkat ini, setidaknya izinkan aku membuatmu bahagia. Sebelum kita berpisah >



[ Normal POV ]

Hari ini adalah hari yang cerah seperti biasa. Tapi ada yang berbeda hari ini, kalau biasanya Hijikata yang selalu bangun duluan, sekarang malah si surai perak itu yang membangunkannya.

"Hijikata-sama, selamat pagi" sapa Gintoki dengan senyum secerah mentari.

Hijikata agak tertegun karena pemuda itu yang duluan membangunkannya, ditambah kali ini dia dapat melihat senyuman Gintoki saat pertama kali membuka mata dipagi hari. Bukan hanya itu, Gintoki bahkan menyiapkan sarapan untuknya begitu dia selesai mandi.

"Aku sengaja membuatkan sarapan dengan cepat selagi Hijikata-sama mandi. Nah, ayo dimakan!" ucap Gintoki sambil duduk dengan formal disebelah kiri Hijikata.

"U-uh.. Tumben sekali kamu membuatkan sarapan untukku.." ucap Hijikata, berbasa-basi.

"Ehh? Apa Hijikata-sama tidak suka?" tanya Gintoki yang ekspresinya jadi sedikit kecewa.

"Tidak kok!" jawab Hijikata cepat.
"Kamu sendiri tidak ikut makan?" tanyanya.

"Tidak~ Hijikata-sama makan duluan saja" balas Gintoki sambil tersenyum manis.

Wajah Hijikata refleks memerah, diapun mulai mengambil semangkok nasi dan sumpit. Lalu dia mengambil lauk-lauk dan memakannya sampai habis. Wajah Hijikata jadi berseri-seri begitu selesai menyantap habis makanannya.

"Makanan ini enak sekali, Gintoki!" puji Hijikata.

"Ehehe~ Sebanarnya aku menambah- kan mayones disemua lauk itu" ucap Gintoki.

"Heee?? Sasuga Gintoki" puji Hijikata lagi sambil mengelus puncak kepala dengan surai perak itu.

Blush

Wajah Gintoki bersemu merah dan diapun menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan ekspresi malu bercampur senang. Hijikata terlihat asyik mengelus rambut Gintoki sampai tidak sadar kalau seseorang berdiri di ambang pintu ruangannya dengan kamera handphone ditangan kanannya.

"Ohh.. Jadi ini yang dilakukan oleh Fukucho Shinsengumi setiap paginya, huh? Akan kulaporkan ke perlindungan anak" ucap Sougo dengan seringaian sadist.

"S-Sougo-teme! Sejak kapan kau--"

Terlambat. Sebelum Hijikata sempat mengejar bocah 13 tahun dengan gelar sadist itu, Sougo ternyata telah kabur duluan. Gintoki terkekeh geli melihat perkelahian dua orang itu. Diapun mengumpulkan piring kotor untuk membawanya ke dapur.

"Ukh.. Bocah sadist itu cepat sekali kaburnya" keluh Hijikata begitu kembali masuk ke ruangannya sambil memegang kepala.

"Haha, Sougo-niichan memang pintar sekali kabur. Sayang sekali ya, Hijikata-sama" balas Gintoki, setengah mengoda.

"Huuh, sekarang kamu membelanya?!" ucap Hijikata tak terima.

"Ehe~ Apa Hijikata-sama cemburu?~" Gintoki kembali menggoda.

"Heh, cemburu? Jangan bercanda. Dia tak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Kamu juga berpikir begitu kan, Gintoki" Hijikata balas menggoda bocah bersurai perak itu hingga membuatnya gelagapan.

"U-umm.. Aku harus membawa ini ke dapur!" ucap Gintoki sebagai alasannya kabur.

Sebelum bocah itu keluar, Hijikata lebih dulu menahannya. Pria dewasa bersurai dark-green panjang itupun mengambil nampan berisi piring kotor dari tangan Gintoki.

Tale of Shiroyasha [HijiGin/Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang