038

14.4K 1.8K 168
                                    

"Kenapa lo?"

Taehyung ngintip sedikit, natap Yoongi yang sedang mendelik tanya dengan mata sipitnya. Iya, tadinya Taehyung mau nemuin Jimin, walau berakhir ketemu Yoongi di ruangan Jimin. Ngga tau ngapain, toh Taehyung juga ngga mood buat nanya apapun.

"Ngga," Taehyung jawab kecil.

"Apanya yang ngga?" Yoongi balas nanya. "Kusut gitu."

"Ngga papa, hyung." Taehyung bilang lagi, buat Yoongi mendecak sama jawabannya.

"Lo ada apa?" Yoongi nanya sabar, "Mumpung gua lagi baik mau dengerin."

Taehyung sedikit ragu, jarinya sedaritadi belum berhenti gerak absurd. Sedikit gigit bibir, sebelum bilang pelan pelan, "Hyung, kalo pacar lo marahㅡ"

"Jimin ngga pernah marah." Yoongi potong, "Belum." Ralatnya.

Taehyung cengo, ngga jadi melanjutkan kalimatnya barusan.

"Jeongguk, ya?" Yoongi nebak, dan Taehyung kira ngga perlu dia jawab karena emang udah jelas kan dari pertanyaannya berusan? "Lumerin aja."

Dengan mata yang sedikit nukik, Taehyung ngentak kaki, "Ya, gimanaaa?!"

"Dia kan bucin." Yoongi bilang. "Mudah jinak sama pawang."

Sedikit mendengus sambil ngeliat cowok kulit pucat itu nyamanin diri di kursi Jimin, Taehyung tertunduk lagi. Hening dan dalam.

"Selesaiin baik baik." Yoongi bilang lagi, kali ini nadanya sedikit lebih enakan didengar daripada beberapa detik yang lalu.

Taehyung nunduk makin dalam, matanya nukik sedih, "Ngga suka dia marah begitu.."

Iyalah Taehyung ngga suka. Sejak kejadian itu, Jeongguk ngga usaha sekalipun buat nemuin kontak mata mereka, dan kalopun ngga sengaja ketemu yang Taehyung liat cuman tukikan mata Jeongguk yang masih sekesal itu dan tentu aja buat Taehyung gigit bibir gugup buat sekedar jalan ngedekat. Juga, tadi, waktu cowok itu ngantar makanan ke Taehyung, dia ngga berusaha dikitpun buat natap wajah Taehyung. Mana mungkin Taehyung suka. Maunya Jeongguk yang manis manis aja, yang manja, kalo bisa.

Taehyung maunya Jeongguknya yang manis aja! Kalo kata Mama, yang bucin.

"Gua gatau masalahnya, tapi, gih sana selesain berdua."

Taehyung dengar, tapi milih dia ngga bersuara. Dia denger Yoongi sekali lagi ngela nafas kasar, buat dia sedikit dongak dan ngintip cowok itu.

"Jimin bilang ngurus lo itu kayak ngurus bayi."

Taehyung sedikit bingung, "Kok?"

"Katanya gitu. Kalo udah sedih, maunya peluk."

Taehyung ngga jawab. Iya, sih. Lagian, mana mungkin juga Jimin salah.

"Yaudah, sini, mau peluk ngga?"

Taehyung cengo. "Nanti kena marah Jimin?"

"Gua tutus palanya kalo dia marah."

Taehyung sedikit sungging senyumnya. Min Yoongi sekali memang. Taehyung mulai mikir kalo pacar Jimin ini ngga ada duanya, dalam artian sebenarnya.

Taehyung beringsut, melukㅡtapi daripada meluk, lebih ke nyenderㅡsepupu tunangannya pelan pelan. Sedikit beda, iya, karena bahunya lebih sempit daripada punya Jimin, Jeongguk, bahkan bang Namjoon, malah punya Taehyung sendiri.

"Hyung, nanti kalo Jeongguknya tambah marah?" Dia nanya.

"Mana ada." Yoongi bilang, "Bucin dia tuh."

Taehyung diam dongo, sedikit ngga tau hubungannya apa.

"Tapi beneran," Yoongi bilang lagi, "Gua ngga yakin dia bisa marah marah lama sama lu. Katanya, lu itu enaknya disayang."

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang