Lega

8.6K 558 11
                                    

Note:

Hai guys, mohon maaf udh lama bener g up2... kemarin2 aku lagi dlm mode ngambek sejenak... dah hari ini aku balik lah... ngambek mulu g enak uga ternyata...😂😂😂

Biar g lama. Langsung aja...

Selamat membaca....

............

Usaha mencari Maura tidak juga membuahkan hasil. Sudah hampir dua bulan dan gadis itu masih belum nampak. Bukan cuma Arman, semua orang mencari Maura seperti orang gila, termasuk Keannu di dalamnya.

Pijatan lembut di bahunya membuat Arman sedikit tersentak dan mengusap jemari ramping di bahunya.

"Terima kasih," ujar Arman.

Arman menarik lembut tangan itu dan membimbing sosok yang tengah memijatnya tadi untuk duduk di pangkuannya.

"Sabar. Maura pasti ditemukan. Dia mungkin hanya menenangkan pikiran untuk sejenak. Atau mungkin dia justru sedang menunggu kak Ardan untuk mencarinya,"

Arman menghela. Dia menempelkan keningnya di bahu gadis kesayangannya, Natasha.

"Aku lelah. Mencari Maura seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami,"

Arman membiarkan Natasha mengusap rambutnya dengan lembut. Dia menikmati semua perlakuan Natasha padanya. Natasha tahu kekasihnya ini memang sudah lelah. Mengurus perusahaan dan mencari keberadaan Maura yang hilang bagai ditelan bumi.

Natasha juga tahu, keadaan Ardan tidaklah baik. Sejak sadar beberapa minggu lalu, sang sulung dari keluarga Dimitra itu tidak mau makan dan bagaikan sebuah boneka. Miris memang, Natasha sampai membayangkan, bagaimana jadinya jika Arman berada di posisi kakaknya?

'Aku tidak mau meninggalkannya,' batin Natasha.

Tangannya masih mengusap sayang rambut cokelat tua milik Arman. Dia bisa mencium wangi parfum kekasihnya dengan jelas. Natasha mencium puncak kepala Arman dengan sayang.

"Asha,"

"Apa aku membangunkanmu?"

"Aku belum tidur,"

"Hnn..."

"Hari ini tidak ada pekerjaan yang mendesak, kan?"

"Tidak ada. Kenapa?"

"Tetap begini,"

"Hah?"

"Tetap seperti ini untuk beberapa saat lagi,"

Natasha menggumam kecil sebagai jawaban. Tak butuh waktu lama, Arman mendengkur halus. Natasha terkekeh kecil mendengar dengkuran halus dari pria di depannya.

"Siapa yang percaya kamu galak dan arogan, kalau kamu saja seimut ini saat tidur?" Bisik Natasha.

Natasha benar-benar tidak menyangka kekasihnya yang nampak arogan dan galak itu akan berwajah imut saat sedang terlelap. Natasha membiarkan Arman terlelap. Beberapa saat kemudian, pintu ruangan Arman terbuka dan menampakkan Bian disana.

"Tuan tidur?" Tanya Bian dengan suara yang sangat pelan.

Natasha mengangguk.

"Sejak tadi?"

Natasha mengangguk lagi. Bian ikut mengangguk. Dia meletakan sebuah amplop cokelat di atas meja.

"Tolong berikan pada tuan saat beliau bangun nanti,"

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang