sampai jumpa lagi

983 102 14
                                    

Arin's povGue lagi berdiri di depan kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin's pov
Gue lagi berdiri di depan kaca. Cuma mastiin kalo gue enggak kucel kumel hari ini. Tanpa membuang waktu lebih lama, gue berlari menuju ruang tengah.

Di sana, udah ada Kak Renjun yang duduk di sofa sambil fokus ke hpnya. Gue harap, penampilan gue enggak ngecewain Kak Renjun. Gue malu banget karena milih baju ini.

"Hei, udahan kali mainan hpnya. Masa calon istri dianggurin," sindir gue.

Kak Renjun langsung nengok dan diem. Natep gue dari atas sampe bawah tanpa berkomentar dan hal itu bikin gue khawatir. Ngelihatinnya itu loh, intens banget!!

"Eng... Ada yang salah dari baju gu- aku?"

Kak Renjun geleng-geleng, bikin gue bisa bernapas lega. Tapi, abis itu dia malah ngomong sesuatu yang bikin jiwa gue terbang entah kemana.

"Kamu cantik."

AW, KALIMATNYA DIA UDAH KEK SABU ATAU GANJA, DAH. BIKIN NGEFLY WOY. ASDFGHJKLZXQWE

Gue pake baju itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue pake baju itu. Tumben-tumbenan gue pake gaun lucu gitu. Sebenernya, itu baju udah ngendep lama banget di lemari. DEMI KAK RENJUN NIH, DEMI KAK RENJUN ;-;

"Yaudah, ayo berangkat," kata gue sambil buru-buru ke dapur. Pamit sama mama.

"Eciee, malu dipujiii," katanya.

SYALAND WOE, ENGGA USAH DIINGETIN DONG KALO GUE LAGI SALTING GINI :(

Setelah pamit-pamitan, gue sama Kak Renjun langsung otw. Kak Renjun naik mobil yang ada supirnya. Disuruh papa mertua hehehe :)

"Njun," panggil gue.

"Kenapa?" tanyanya.

Gue ngambil tangan dia dan mengaitkan jari-jari tangan gue ke dia. Gue senderan ke pundaknya terus merem. "Gak berasa, ya. Berawal dari sebuah sticky notes sampe jadian dan harus berpisah."

ADUH GUE KENAPA JADI MELLOW GINI SIH ;-;

Kak Renjun ketawa, bikin gemes. Terus dia ngomong, "Kita cuma berpisah untuk sementara, bukan untuk selamanya. Gak usah lebay kamu, ya."

"Huhu, tapi aku nda iso bayangin kalo kita jauh."

Kak Renjun senyum dan ngelus kepala gue lembut. Enggak cuma elusannya aja yang lembut, tapi suaranya ugha. "Kalo dijalanin berdua gak akan berat."

Gue mengangguk dan ndusel-ndusel tangannya Kak Renjun.

***

Kita udah sampe di bandara. Terminalnya pemberangkatan luar negeri tentunya. Gue nemenin dia sampe di depan pintu masuk. Karena, gue enggak boleh masuk. YA IYALAH MASA GUE JADI PENYUSUP.

Kak Renjun berhenti dan ngadep ke gue. Sejenak, gue rasa waktu berhenti buat kita berdua. Dia natep mata gue dalem banget. Sampe gue bisa ngerasain apa yang dia rasain.

Perlahan, dia memajukan wajahnya. Bibirnya mendarat di kening gue. Dia ngasih kecupan penuh kasih sayang di sana.

"Jangan bandel selama aku gak di sisi kamu."

Terus dia turun nyium mata gue.

"Kalo ada yang bikin kamu nangis, laporan aja. Nanti aku langsung balik buat gebokin orangnya."

Terus dia cium pipi gue.

"Makan yang cukup biar pipinya tetep gembul pas aku balik."

Dan terakhir, dia nyium bibir gue. Cukup lama, cuma kecupan aja enggak gerak.

"Mulutnya dikontrol, jangan ngomong kasar."

Gue senyum ke dia. Senyum yang sedikit dipaksakan karena gue udah nahan-nahan nangis. Tapi, gue enggak mau kelihatan lemah di hadapan cowok yang gue sayang.

"Hati-hati di sana. Jangan godain cewek lain. Aku tahu yang di Jepun, tuh bening-bening. Jangan main club atau ngelakuin hal aneh. Sehat-sehat di sana," kata gue. Gue kasih dia pelukan.

Kita melepas pelukannya pas ada pengumuman kalo pesawatnya Kak Renjun bakal segera berangkat. Sedangkan, dia belum check-in sama sekali.

"Tuh, pesawatnya udah manggil."

"Aku pergi, ya," kata Kak Renjun sambil menggeret kopernya masuk ke bagian pemeriksaan. Setelah dia masuk, dia sempet balik badan dan ngelambaiin tangannya lewat kaca.

Gue bales lambaian itu. Gue merhatiin punggungnya sampe gue bener-bener enggak bisa lihat punggungnya lagi.

"Aku bakal bener-bener ngerinduin kamu."

"Sampai jumpa lagi, sayang," gumam gue sebelum meninggalkan bandara. Gue berusaha keras menahan air mata gue karena gue mau Kak Renjun semangat buat menggapai cita-citanya.

The End

STICKY NOTES。
ft.
HUANG RENJUN
「ⓒbobaspearl-s, 2019」

Notes :
Yeee, ceritanya akhirnya tamat hehe...

Setelah sekian lama mengetik cerita ini dan memendam sampe kupublikasiin, aku enggak pernah nyangka kalau akan ada sebanyak ini orang-orang yang tertarik.

Aku tahu cerita aku masih banyak kekurangan.
Aku tahu aku bukan penulis yang handal
Tapi, aku mau terus berjuang dan berkarya untuk para pembaca.

Terima kasih kepada para karakter yang ada di dalam cerita hehehe...

Oh, mau nanya...

Mending epilog? Atau sequel di buku yang baru?

Kali ini, aku minta komennya, ya.

Terima kasih banyak♡

STICKY NOTES。 [Antrian 01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang