Part 5

25.6K 4.4K 824
                                    

JOHNNY menghela nafas panjang sebelum mendudukan tubuh di sofa ruang tamu, latihan basket hari ini terlalu melelahkan. Ia mengusap wajah sebelum menyenderkan punggung pada sofa. Kata-kata Jaehyun kembali berputar di dalam kepala, semua tentang terikat dan apapun itu yang tidak di mengerti olehnya.

Jaehyun dan Taeyong seperti misteri yang tiba-tiba muncul ke permukaan. Johnny merasa bingung. Semenjak kehadiran Jaehyun di sekolahnya tingkah Taeyong menjadi sedikit aneh. Biasanya Taeyong tidak pernah memperdulikan keadaan sekitar dan selalu berlaku seenaknya. Namun sejak ada Jaehyun, Taeyong bertingkah jauh lebih hati-hati. Terlalu memperdulikan sekitar.

Apalagi tentang Jaehyun yang seolah bisa menahan diri dengan feromon milik Taeyong. Jujur, sebagai Alpha, Johnny tidak bisa menahan dirinya sendiri jika sudah menghirup feromon milik Taeyong yang sangat memabukkan. Ia bisa kehilangan kendali dan mengagahi Taeyong begitu saja. Tapi Jaehyun bisa menahan diri ketika Taeyong dalam masa heat. Aneh.

Ponsel yang berdering berhasil membuat Johnny menghela nafas dan mengeluarkan benda pipih itu dari dalam tas; seketika senyum kecil terbit di wajahnya saat mengetahui siapa yang menelepon.

"Yes beautiful?" sapa Johnny pada Ten yang kini terkikik geli di seberang sana.

"Kau dimanaaa?"

"Di rumah sayang. Mau mengunjungiku?"

"Uhm, aku akan kesana sebentar lagi. Ayahmu ada di rumah?"

Johnny menatap ke sekeliling dan menyadari bahwa keadaan rumah sangat sunyi. Biasanya sang Ayah akan berteriak jika mengetahui Johnny sudah pulang ke rumah.

"Tidak ada, sepertinya pergi. Kenapa?"

"Tidak ada. Kalau begitu aku berangkat, see you!"

"See you beautiful." gumam Johnny sebelum mematikan sambungan telepon dan berjalan menjauhi ruang tamu.

Ia harus mandi karena tubuhnya terasa sangat lengket. Tapi kemudian Johnny mengingat satu hal, ia belum mengetahui kabar Taeyong semenjak pulang sekolah. Tanpa menunggu lama Johnny menyalakan ponsel dan menghubungi sepupunya itu.

Panggilannya tersambung, namun Taeyong belum mengangkat. Johnny hanya ingin memastikan bahwa sepupu cerobohnya itu sudah di rumah. Bisa-bisa Johnny tidur dengan mata terbuka jika Taeyong tidak memberikan kabar.

"Apa?!" seru Taeyong galak dari seberang sana.

Johnny tertawa kecil. "Kau dimana?"

"Bukan urusanmu dan aku masih sangat kesal jadi jangan menghubungiku!"

"Hey! Aku harus latihan okay? Maaf tidak bisa mengantarmu pulang." gumam Johnny pelan, ia menyesali perbuatannya dan terkekeh saat Taeyong mendengus. Namun kening Johnny seketika berkerut saat mendengar seseorang berdeham, jelas bukan suara Taeyong.

"Aku tutup dulu!"

"Tunggu! Taeyong! Kau dimaㅡ" Johnny berteriak ketika Taeyong mematikan sambungan telepon. Namun ia kembali menghubungi sepupunya itu, tapi kali ini nomornya tidak aktif.

"Sialan!" seru Johnny kesal.

Bukannya apa-apa. Johnny hanya takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Taeyong meskipun tadi lelaki cantik itu terdengar baik-baik saja. Johnny menghela nafas dalam sebelum masuk ke dalam kamar. Ia hanya bisa berharap semoga Taeyong tidak sedang bersama seseorang yang berbahaya.

***

Taeyong menoleh ke belakang dan menemukan Jaehyun yang sedang menyenderkan tubuh di ambang pintu kamar mandi seraya melemparkan tatapan datar padanya. Lelaki tampan itu baru saja membersihkan diri, aroma sabun lemon memenuhi tubuh Jaehyun dan itu sangat segar.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang