1

14 0 0
                                    

Ini adalah pengalamanku berlibur ke Bangka Belitung bersama dua teman dekatku Linda dan Azis. Pada bulan September 2017, kami sangat antusias, bahkan pagi-pagi sekali aku sudah datang paling awal ke airport Soekarno Hatta di depan gate B sambil makan karena belum sempat sarapan menunggu kedatangan Linda dan Azis.

Tidak lama kemudian Azis WA di grup kalau dia sudah datang dan Linda memberitahukan kalau kita kumpul bersama di gate B depan restaurant cepat saji AW. Dengan wajah Yang semangat sambil berlari kecil Azis menghampiriku yang sedang duduk, dia mencoba mengagetkanku.
"Woi!" Sambil menepak bahuku.
"Astaga, Azis! Gw kaget!" Bentakku Yang hampir melempar botol Aqua. Azis hanya nyengir sambil duduk di samping ku.
"Linda mana?" Tanya Azis.
"Belum nyampe, mungkin macet di jalan." Jawabku. "Coba lu WA dia, udah nyampe mana dia?"
Azis langsung membuka HP nya dan mengetik chat di grup WA yang hanya ada kita bertiga.

Azis: Lin, lu dimana?
Linda: Masih di jalan bentar lagi nyampe koq.
Azis: Kita take off jam berapa?
Linda: Jam 8:00. Tapi kita harus siap siap biasanya suka maju Jam terbangnya.
Azis: ok

Selang beberapa menit Linda datang, seperti biasa kita salaman dan cipika cipiki. Lalu kami bertiga masuk ke dalam airport untuk menunggu di dalam, kami melewati banyak pintu pengaman. Ternyata memang benar pukul 7:30 nomor tiket kita sudah di panggil.

Didalam pesawat tempat duduk kami terpisah, aku duduk di sebelah kiri kursi, Linda di belakang kursi ku, sedangkan Azis berada di kursi kanan dekat jendela. Awalnya biasa saja, namun ternyata pesawat Yang kita tumpangi sedikit berisik dan sayap sebelah kanan seperti kurang seimbang karena katupnya tidak terbuka maksimal, aku terus berdoa agar kami selamat semuanya walau terkadang goyang-goyang pada saat melewati awan.

Akhirnya pukul 9:00 kami sampai dengan selamat di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Disana sudah ada Erni temannya Linda yang menunggu kami dan siap mengantar kami keliling pulau Belitung, padahal dia sedang hamil 7 bulan waktu itu. Untungnya ada Mas Ardi tema nya Erni yang mau menjadi tour guide kami, lalu kami bertemu dengan mereka Yang sudah menunggu.

Kami segera memasukan tas-tas kami ke dalam Mobil Avanza milik Mas Ardi, aku dan Azis lebih banyak diam karena baru kenal. Linda yang banyak ngobrol karena berteman baik dengan Erni. Disana kami di jamu dengan baik, kami makan di rumah makan sederhana namun makanannya sangat nikmat menurutku, dan aku sangat menyukai sop ikan laut.

Setelah makan siang kami langsung menuju wisma B, wisma itu disewa sangat murah tidak sampai Rp 100.000,- kurang lebih hanya Rp 70.000,- per kamar. Kami check in aku satu kamar dengan Linda karena di kamar itu ada dua kasur, sedangkan Azis dia ada kamar sendiri bersebelahan dengan kamar aku dan Linda.

Saat masuk terasa atmosphere berbeda, seperti tertarik ke dunia jaman dulu karena barang - barangnya terlihat Antik, lemari, dipan kasurnya bergaya jaman dulu dengan Kayu-Kayu jati, Aku memilih kasur yang dekat jendela besar, dari balik jendela itu ada taman kecil yang tidak terlalu terawat.

Banyak ilalang yang tumbuh setinggi lutut orang dewasa, di tengah taman itu ada tumbuhan melati yang disangga oleh kayu dan dikelilingi bata merah. 'Hmm, mungkin untuk menyangga bunga itu agar tidak tumbang.' pikirku.

Aku duduk di bibir kasur menghadap jendela dan mengeluarkan perlengkapan mandi dari dalam tas, Linda dan Erni duduk di kasur sebelahnya sambil mengobrol. Aku hanya terdiam seperti biasa tak menghiraukan obrolan mereka lalu aku berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka dan bersih-bersih.

Linda dan Erni masih ngobrol dengan seru, sekolah aku memandangi mereka dan hanya senyum simpul karena tak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. Aku menghampiri kasur dan tiduran sambil main handphone, tak lama akupun tertidur.

Pengalaman di BelitungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang