O N G O I N G
#3 in Romance - 23 Maret 2020
#1 in Teen - 17 Mei 2020
ameyliamd (B_Fortune88's ROMANCE STORY)
DONT COPY MY STORY!!!
Gwen Miller harus menjalani nasib buruknya yang membawanya kembali bertemu dengan orang yang paling ia hindari, namun...
Ingat⚠️ part ini mengandung kata kata kasar yang tidak boleh ditiru ya💕baca sampai bawah😘 MASIH FIKSI YA INI :) Maaf kalau ada typo, soalnya ini aku belum sempet edit. Yang penting di up dulu, tapi kalau boleh dan kalau kalian mau bantu, kalau ada TYPO menyebalkan bisa ditandai ya guys!!!🔜☺️
Buat yang sangat menunggu cerita ini mana suaranya? 😂
Kalian yang mau menunggu tanpa protes sangat tidak membebaniku, makasih banyak atas pengertiannya ya...❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lepas! Kau mabuk, Sean!"
"Good!" Sean tersenyum saat Gwen menyebut namanya. "Kau sama saja seperti, Niel. Aku tidak mabuk! Aku sadar akan apa yang aku lakukan, Gwen!" Sean semakin menghimpit tubuh gadis itu, mengunci pergerakannya.
"Please..." Gwen bergetar lirih saat hidung Sean sudah menemukan rahangnya—bernapas panas disana. Membuat bulu romanya berdiri tegang akan sentuhan ringan itu.
"Dan aku sangat sadar tentang apa yang akan aku lakukan sekarang, Gwen!"
Oh Tidak.
"Sean, don't!"
DEALING WITH THE JERK
Part 22 – Can't Run Away
__________
Gwen mencoba mendorong tubuh pria itu dengan tangannya. Namun, Sean dengan sigap mencengkram kedua tangan gadis itu di samping kanan dan kirinya dengan tampannya yang penuh dengan aura mengintimidasinya itu menghujam Gwen dengan kerasnya.
Napas Gwen terengah, bahkan bersahutan dengan napas pria itu yang seakan menahan amarahnya.
"Sean, lepaskan aku." Kali ini Gwen mencoba membujuk Sean dengan rintihan kecilnya yang memilukan, wajahnya memucat serta wajahnya memerah dan dengan air matanya.
"Apa?" Pria itu mendesis, hidungnya menelusuri rahang gadis itu. Bulu roma Gwen merinding hebat, tubuhnya bergetar mendapat sentuhan intim itu. Apalagi saat pria itu mulai bergerak mencari bibirnya. Gwen menolak, dia bahkan memalingkan wajahnya saat Sean sudah mendekati area bibirnya. Gwen menutup matanya kuat, tangan Sean yang semula mencengkram tangannya beralih menyatukan kedua tangannya—mencengkramnya kuat, meskipun hanya dengan satu tangan pria itu.
Sean meraih kasar dagu gadis itu, memaksa Gwen menatap dirinya. Tangannya kemudian turun melalui rahang gadis itu—sengaja melewati bagian dadanya, hingga sampai di bagian belakang gadis itu.
"Ahh..." Gwen merintih saat pria itu meremas bokongnya dengan gerakan sensual.
"Jalang." Desis Sean saat melihat reaksi Gwen akan perbuatannya. Gwen menatap tidak percaya dengan apa yang Sean katakan pada dirinya—sebegitukah dia di mata pria itu sekarang?