Part 14

24.6K 4.3K 739
                                    

IRIS hitam Taeyong tak lepas dari sosok lelaki cantik berambut hitam yang kini sedang membelakanginya. Lelaki itu sedang memasak sup untuk makan malam, sementara Taeyong sibuk bermain dengan robot serta mobilan yang ia pinjam dari Johnny karena kedua orang tuanya tidak pernah membelikannya mainan.

"Taeyongie, bisa bantu Eomma ambilkan tomat di dalam lemari es?" ujar si lelaki yang sedang memasak; Ibu kandung Taeyong, seorang Omega.

"Tentu Eomma." Taeyong mengenggam robot di tangan kiri, ia berdiri dan membuka lemari es. Mengambil dua buah tomat; memberikan buah itu pada sang Ibu.

Satu hal yang paling Taeyong sayangi di dunia ini adalah Ibunya, lelaki yang sudah melahirkannya secara susah payah. Ia selalu pergi kemanapun dengan sang Ibu. Taeyong tidak pernah pergi bersama Ayahnya, ia terlalu takut. Lelaki berstatus Alpha itu sangat mengerikan.

Sup yang di buat di panci besar sudah matang. Ibu Taeyong mengangkat panci itu dan menaruhnya di atas meja makan. Taeyong sudah mengulas senyum lebar; ia merasa begitu lapar dan masakan sang Ibu selalu terasa begitu nikmat! Taeyong sangat menyukai masakan Ibunya melebihi apapun.

"Eomma, besok Taeyongie ingin pergi ke rumah Johnny. Boleh ya?"

"Memang Taeyongie mau apa di sana?"

"Taeyongie mau bermain bersama Johnny. Dia memiliki robot baru! Bagus sekali Eomma, robotnya besar."

Ibu Taeyong mengulas senyum sedih. Ia merasa bersalah karena tidak bisa membelikan Taeyong mainan, padahal ia yakin anaknya akan senang sekali bila mendapatkan beberapa mainan. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak memiliki uang yang cukup untuk membelikan Taeyong mainan.

"Baiklah, Taeyongie bisa pergi bermain ke rumah Johnny. Jangan merepotkan ya sayang?" ujar Ibu Taeyong dengan lembut seraya mengusap surai hitam sang anak.

"Tentu Eomma!" seru Taeyong senang, ia memeluk Ibunya dengan erat.

"Wah, ada apa ini?"

Suara bariton terdengar dari arah samping. Taeyong serta Ibunya menoleh; menatap sang Ayah yang baru saja datang. Lelaki berstatus Alpha itu melemparkan seringai remeh sebelum berjalan mendekati Taeyong dan Ibunya.

Kepala Ibu Taeyong menunduk; sementara Taeyong hanya bisa menatap sang Ayah dengan bola mata besarnya yang berbinar. Ia mengenggam tangan kanan Ibunya dengan erat. Tahu bahwa lelaki cantik yang melahirkannya itu merasa takut.

"Kau memasak?" Ayah Taeyong menatap panci berisi sup dan mengambil sendok. Merasakan kuah sup tersebut sebelum meludah dengan kasar, "ini yang kau sebut sebagai masakan?!"

"M-maaf.."

Ayah Taeyong mencengkram rambut Ibu Taeyong dan menempelkan pipi lelaki cantik itu pada permukaan panci yang masih mengepulkan asap panas. Ibu Taeyong hanya bisa meringis, ia tidak mencoba untuk melawan karena jika ia melawan, maka ia akan mendapatkan yang lebih parah dari ini.

"Appa, lepaskan Eomma.." gumam Taeyong pelan, ia meraih celana yang di pakai sang Ayah; menggenggamnya erat.

"Kau harus memasak dengan baik. Bukan makanan sampah seperti ini!" seru Ayah Taeyong sebelum menekan kepala Ibu Taeyong ke dalam sup panas hingga pipi lelaki cantik itu tenggelam di dalam sana.

Ringisan serta rintihan keluar dari bibir Ibu Taeyong. Rasanya begitu panas dan menyakitkan saat permukaan kulitnya menyapa cairan panas yang baru saja matang. Ia mencengkram meja dengan erat.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang