Part 20

25.2K 4.1K 1.1K
                                    

JAEHYUN menatap lurus ke arah Taeyong yang baru saja terlelap, ia menaikkan selimut sampai sebatas bahu Taeyong sebelum turun dari kasur dan meraih ponsel. Mereka kembali bercinta, seharian, tanpa makan. Jaehyun bingung dengan apa yang terjadi karena instingnya mengambil alih begitu saja. Tanpa bisa di tahan dan di cegah. Jaehyun menghirup nafas dalam dan menghubungi sang Ayah. Ia berdiri di depan kaca; menatap pemandangan di luar rumah.

"Ada apa? Tumben sekali menghubungi Ayah?" tanya Yunho dengan suara datarnya dari seberang sana.

"Apa yang terjadi denganku?"

"Apa maksudmu?"

"A-aku kehilangan kendali. Apa yang terjadi?"

Terjadi keheningan selama beberapa saat. Yunho menghela nafas dalam. "Kau melakukannya dengan pasanganmu?"

"Ya." Jaehyun menghela nafas gusar dan mengusap wajah.

"Pulanglah kerumah secepatnya dan bawa Omegamu kemari."

"Aku tidakㅡ"

"Kau bisa membunuhnya! Cepat pulang."

Kening Jaehyun berkerut dalam, ada rasa tidak nyaman di dalam dada ketika Yunho mengatakan hal seperti itu. Ia benar-benar tidak mengerti. Apa yang di maksud oleh Yunho sebenarnya?! Ia tidak mungkin membunuh Taeyong. Jaehyun sangat mencintai lelaki cantik itu.

Sambungan telepon terputus begitu saja. Jaehyun berjalan menghampiri Taeyong dan menaruh ponsel di atas nakas. Ia berbaring di samping lelaki cantik itu; memeluk Taeyong dengan erat. Bibirnya mengecupi pipi hingga pelipis Taeyong.

Setelah penyatuan pertama mereka. Jaehyun merasakan ada sesuatu yang aneh dengan tubuh dan pikirannya. Seolah ada yang mengambil alih. Jaehyun tidak akan pernah memperlakukan Taeyong dengan kasar karena ia tidak mau melukai Omeganya. Namun pagi tadi, dimana ia meludahi serta memaksa Taeyong untuk menelan kejantanannya, itu benar-benar bukan kemauan Jaehyun. Walaupun Taeyong tidak keberatan dan meminta lebih. Tapi sungguh, Jaehyun merasa menyesal.

Ada sesuatu di dalam dirinya. Insting Alpha yang ia milikki mulai mengambil alih. Seorang anak dari Alpha superior dan Queen of Omega. Apa yang akan Jaehyun lakukan dengan predikat itu? Ia memiliki kemampuan jauh di atas para Alpha lainnya. Sejauh ini, tidak ada yang bisa mengalahkan Jaehyun. Ia terlalu kuat. Bahkan tajamnya pisau saja tidak bisa menembus permukaan kulit Jaehyun. Itu aneh. Seumur hidupnya, Jaehyun tidak pernah berdarah.

Insting Alpha nya semakin kuat ketika ia sudah melakukan penyatuan bersama Taeyong. Jaehyun benar-benar tidak bisa berpikir jernih.

Membunuh Taeyong? Yunho pasti hanya bercanda kan?

"Jaehyun," Taeyong membuka kedua kelopak mata dan memeluk pinggul Jaehyun. Ia menatap wajah si lelaki tampan dengan ekspresi mengantuk.

"Ada apa?" nada suara Jaehyun terdengar begitu lembut. Ia mengecup bibir Taeyong.

"Aku lapar.."

Ah ya benar. Taeyong baru memakan empat suap nasi goreng sebelumnya. Sekarang sudah pukul delapan malam. Padahal Taeyong baru saja terlelap, tapi sepertinya rasa lapar yang mendera benar-benar menganggu tidur lelaki cantik itu.

Jaehyun menatap Taeyong dengan tatapan menyesal. "Aku akan membuatkan sesuatu untukmu. Tunggu disini ya?"

"Aku ingin ikut.."

"Baiklah, aku akan menggendongmu." Jaehyun merubah posisinya menjadi duduk dan meraih tubuh Taeyong. Menggendong lelaki cantik itu ala bridal. Sedangkan Taeyong sudah menyamankan diri di dekapan Jaehyun; menggesekan wajah pada dada lelaki tampan itu.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang