Part 24

21.3K 3.6K 436
                                    

JAEHYUN terbangun dengan nafas terengah, iris cokelatnya menatap ke sekeliling kamar yang terlihat begitu berantakan, namun ia tidak bisa menemukan sosok Taeyong di manapun. Mimpi yang baru saja menghantuinya berhasil membuat dada Jaehyun berdenyut sakit; di dalam mimpi itu ia membunuh Taeyong, Omeganya. Dan bila hal tersebut benar-benar terjadi nantinya, Jaehyun pasti akan membunuh dirinya sendiri.

"Taeyong!"

Dengan gerakan cepat Jaehyun menuruni kasur dan memakai celana pendeknya yang ada di lantai. Ia memegangi kepalanya yang terasa nyeri; mencoba mengingat apa saja yang terjadi semalam tapi itu tidak berhasil. Ada rasa takut yang menyelimuti hatinya saat ini. Jika ia tidak mengingat apapun, bukankah itu berarti insting binatangnya mengambil alih semalam?

"TAEYONG!!"

"Yaaa?!"

Sahutan dari arah dapur berhasil membuat Jaehyun berlari; menghampiri asal suara. Ia menemukan Taeyong yang sedang duduk di meja makan seraya mengunyah roti berisi selai cokelat. Lelaki cantik itu menatap ke arah Jaehyun dengan iris hitamnya yang berbinar.

Jaehyun menghela nafas lega dan segera menarik Taeyong ke dalam pelukan; mendekap lelaki cantik itu dengan erat. Ia tidak tahu apa yang terjadi semalam, Jaehyun hanya mengingat ketika ia melucuti satu persatu kain di tubuh Taeyong dan mencium bibi lelaki cantik itu dengan lembut.

"Ada apa?" tanya Taeyong penasaran; ia mendongak, menatap wajah Jaehyun yang terlihat gusar.

"Apa yang kulakukan semalam? Apa kau terluka?"

Taeyong mengulum bibir dan menghela nafas, lalu melepaskan pelukan mereka. "Aku baik-baik saja."

"Bohong."

"Aku tidak berbohong."

Ada sebuah keraguan di iris hitam Taeyong dan Jaehyun tahu dengan jelas bahwa Omega itu berbohong. Jaehyun mengusap wajahnya frustrasi sebelum melemparkan tatapan tajam ke arah Taeyong. Ia tidak yang apa yang ia lakukan semalam. Jaehyun hanya takut bila ternyata ia benar-benar melukai Taeyong.

Menahan apa yang ada di dalam tubuhnya tidak semudah seperti apa yang Jaehyun pikirkan. Itu terlalu sulit. Sebesar apapun rasa cintanya pada Taeyong, hal tersebut belum berhasil membuat monster yang ada di dalam dirinya menghilang atau tunduk padanya. Entah, mungkin saja itu terjadi karena Jaehyun tidak memiliki pengalaman apapun kan? Ia tidak tahu bagaimana caranya mengontrol insting binatangnya.

"Katakan, apa kau terluka?" kali ini Jaehyun terpaksa menggunakannya Alpha Tone nya lagi. Ia benar-benar ingin tahu.

"Ya," Taeyong mengigit bibir bawah dan mengepalkan kedua tangan. Ia tidak bisa melawan jika Jaehyun sudah menggunakan Alpha Tone.

"Dimana?"

"Aku baik-baik saja Jaehyun."

"Jangan memaksaku untuk menggunakan Alpha Tone lagi." Jaehyun menggeram pelan. Urat kehijauan memenuhi leher serta dahi.

Mengetahui bahwa Taeyong terluka, dan itu di sebabkan olehnya berhasil membuat Jaehyun merasakan hantaman keras pada dada. Yang ia inginkan hanya hidup bahagia bersama Taeyong, memperlakukan lelaki cantik itu dengan lembut dan memujanya setiap saat. Namun ternyata hal itu tidak bekerja di antara mereka. Jaehyun bukan Alpha biasa, ia memiliki monster di dalam tubuhnya.

Taeyong menghela nafas panjang sebelum membuka baju serta celana yang ia pakai; memperlihatkan memar keunguan di sekitar dada, pinggul, paha serta betis. Ukurannya tidak bisa di bilang kecil. Beberapa memar itu membentuk sebuah cengkraman; tangan Jaehyun.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang