Part 24

1.1K 58 1
                                    

Setelah mereka berdua tertidur pulas, mami dan papi Gibran yang belum tidur perlahan-lahan keluar dari dalam kamar melihat Gibran dan Melati yang tidur pulas sambil berpelukkan mesra. Mami dan papi Gibran pun kembali masuk ke dalam kamar dan berbaring kembali di atas kasur. Papi Gibran pun berkata...

" Mi, meskipun Gibran dan Melati hidup dengan penuh kekurangan, mereka berdua sangat bahagia ya mi? "

" Iya pi. "

Mami dan papi Gibran pun teringat kejadian 4 tahun yang lalu.

Flashback...

Gibran duduk di ruang keluarga bersama mami dan papinya. Gibran pun berkata...

" Mi, pi, Gibran mau menikah dengan Melati. Tolong restui Gibran... "

" Apa? Menikah? Sama Melati? "

Ucap mami dan papi Gibran bersamaan. Mami Gibran pun berkata...

" Apa kamu gila Gibran? Ngapain kamu menikah dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya? "

" Iya Gibran, Melati itu cuma anak panti asuhan bukan anak pengusaha yang kaya raya seperti kita. Kalau kamu memang ingin menikah, papi akan jodohin kamu dengan salah satu anak rekan bisnis papi. "

" Maksud papi, Gibran harus menikah karena perjodohon bisnis? Iya pi? "

" Iya. "

" Nggak pi, Gibran nggak mau menikah karena perjodohon, apalagi perjodohon bisnis. Gibran hanya ingin menikah dengan wanita yang Gibran cintai dan satu-satunya wanita yang Gibran sayangi, Gibran cintai dan ingin Gibran nikahi itu cuma Melati. "

" Gibran, apa kamu pikir Melati itu benar-benar tulus menyayangi dan mencintai kamu? Melati itu hanya mencintai latar belakang keluarga kita dan uang kamu. "

" Melati tidak seperti itu mi. Melati itu bukan wanita matrealistis. Melati itu tulus sayang dan cinta sama Gibran apa adanya. Melati itu juga wanita sholeha. Gibran berubah jauh lebih baik itu karena Melati mi. Insya allah Gibran yakin kok, Melati akan menjadi istri terbaik untuk Gibran dan ibu terbaik untuk anak-anak Gibran nanti. "

" Semua itu hanya kamuflase Gibran...!!! Kamu jangan tertipu sama tipu daya Melati. "
Ucap papi. Gibran menangis dan kembali berkata...

" Papi, mami, Gibran mohon, tolong izinkan Gibran menikah dengan Melati. Tolong restui Gibran dan Melati. Izinkan Gibran hidup berbahagia dengan Melati. "

" Tidak...!!! Mami tidak izinkan kamu dan merestui kamu menikahi Melati, Gibran...!!! "

" Papi juga tidak mengizinkan kamu dan merestui kamu menikahi Melati, Gibran...!!! Besok kamu ikut papi dan mami makan malam dengan anak rekan bisnis papi, kita akan membicarakan tentang perjodohon kamu. Kalau kamu tidak mau, kamu keluar dari rumah dan perusahaan papi dan mami tanpa membawa apa pun. Baik uang, atm, kartu kredit, ijazah, hp, mobil dan semua barang-barang mewah kamu. Kamu buktikan sama papi dan mami, apakah kamu sanggup hidup serba kekurangan? Apakah Melati mau menerima kamu yang sudah jatuh miskin? "

Flashback End.

Setelah mengingat hal tersebut, papi Gibran berkata...

" Mi, selama ini kita berdua sudah salah menilai Melati. "

" Iya pi. Melati juga tetap mau menikah dengan Gibran meskipun dulu Gibran tidak punya uang dan pekerjaan. Bahkan Melati tetap setia berada di samping Gibran meskipun Gibran sekarang duduk di kursi roda dan tidak mempunyai pekerjaan. Bahkan Melati yang jadi tulang punggung keluarga ini. Melati pun rela berpisah dengan Gibran dan anak-anaknya selama 3 bulan demi mendapatkan uang hadiah untuk operasi kaki Gibran. "

" Mi, sekarang kita berdua tidur aja ya? "

" Iya pi. "

Mami dan papi Gibran pun akhirnya tertidur pulas di samping cucu-cucu mereka.


Sang Bintang (1-38 End).Donde viven las historias. Descúbrelo ahora