Part 29

18.8K 3.4K 907
                                    

TAEYONG membuka kedua kelopak mata dan meringis pelan ketika merasakan pening pada kepala. Aroma lembab yang masuk ke dalam hidung berhasil membuat Taeyong mendengus. Iris cokelatnya menatap ke sekeliling; memperhatikan ruangan tempat dimana ia berada.

"What the fuck?" umpatan itu keluar dari mulutnya saat menyadari bahwa ia berada di ruangan kecil; pengap. Tanpa jendela dan hanya ada ventilasi udara kecil di ujung ruangan.

Lampu berwarna jingga yang tidak terlalu terang terpasang di langit-langit ruangan. Taeyong menggeram pelan ketika mencoba menggerakan tubuh. Ia tidak bisa bergerak karena ada tali yang melilit di sekitar tubuh; tangannya menjuntai lurus ke bawah. Begitu juga dengan kaki, ada tali di sana. Ini menyebalkan!

Taeyong mengernyitkan dahi; mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Ia berjalan di trotoar dan bertemu dengan lelaki yang sangat mirip dengannya. Kemudian mereka berjalan memasuki gang kecil. Namun belum sempat mereka berbicara, hidungnya menghirup aroma menyengat yang membuat kepalanya terasa berputar, lalu semuanya menghitam.

Ya. Lelaki itu, yang memiliki wajah sama persis sepertinya, yang Taeyong temui di pinggir jalan. Ia pasti melakukan semua ini. Tapi sungguh, Taeyong tidak mengerti apa maksudnya! Taeyong juga tidak kenapa mereka memiliki wajah yang sangat mirip. Tidak ada clue sama sekali, itu tidak masuk akal.

"Sial! Aku harus keluar dari sini." gumam Taeyong pelan. Ia mencoba menggerakan kedua kaki serta tangan; melepaskan diri dari ikatan yang begitu kuat.

Taeyong berteriak penuh kekesalan ketika ia tidak berhasil melepaskan tali yang membelenggu tubuh. Ia menyenderkan punggung pada kursi kayu yang ia duduki; menatap lurus ke arah pintu yang terbuka secara perlahan, menimbulkan suara derit yang menganggu. Taeyong menghirup nafas panjang, berusaha untuk tenang. Siapapun yang keluar dari sana, ia tidak boleh menunjukkan kelemahannya.

Seorang lelaki tinggi muncul dari balik pintu secara perlahan. Ia menatap lurus ke arah Taeyong yang kini terlihat sedikit terkejut. Namun belum sempat Taeyong berteriak; lelaki tinggi itu sudah membekap mulutnya. Mengisyaratkan Taeyong untuk tidak mengeluarkan suara.

"Kau! Sialan!"

"Bisakah kau tidak bersuara? Aku berusaha untuk mengeluarkanmu!"

Taeyong menggelengkan kepala; melepaskan tangan lelaki tinggi itu dari mulutnya dan melemparkan tatapan nyalang. "Omong kosong! Sejak awal kau memang mencurigakan Kim Mingyu!"

"Hei!" Mingyu berseru; tak terima dengan pernyataan itu. Ia mengeluarkan pisau lipat dari kantung celana, mengarahkan benda itu ke arah Taeyong.

"YA! KAUㅡmmp!"

"Kau sungguh berisik, aku akan melepaskan tali itu terlebih dahulu. Bisakah kau diam? Kita tidak akan bisa keluar dari sini jika ketahuan!"

Taeyong menggembungkan pipi; berusaha untuk tidak memberontak dan mengumpat ketika Mingyu memotong tali yang mengikat kedua tangan serta kaki. Taeyong menatap lurus pada pintu yang terbuka, ia hanya melihat gelap, dan sepertinya ada lorong panjang di depan.

Setelah ikatan di tubuh terlepas. Taeyong mencoba berdiri dan meregangkan otot; ia menginjak kaki Mingyu dengan kuat. Berhasil membuat si pemuda Kim mengaduh kesakitan. Mingyu menatap nyalang ke arah Taeyong dan menggertakan gigi.

"Aku mencoba untuk membantumu!"

"Kenapa kau bisa tahu aku ada di sini?!"

Mingyu menghirup nafas dalam. "Ceritanya panjang. Kita harus keluar terlebih dahulu sebelum ketahuan. Jaehyun pasti sedang mencarimu."

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang