[vol. 2] 14. Di Balik Semuanya

4.3K 795 580
                                    

Ayo, 500+ komentar untuk next part yg tak terduga^^,

***

Jika aku tidak bisa memilikimu, maka siapapun tidak akan bisa!

***

Detik itu juga, bertepatan dengan setibanya di depan rumah, Angkasa langsung menginjak pedal remnya dalam-dalam. Bergegas dengan tergesa-gesa menuju ruang kerja papanya. Membuka semua laci yang ada satu persatu. Mengobrak-abrik segala isinya, sampai akhirnya ia berhasil menemukan apa yang dicarinya. Sebuah amplop yang tertuliskan alamat Sakura, yang ia yakini ada sesuatu di dalamnya menyangkut ini semua.

Angkasa membukanya. Mengeluarkan segala isi yang ada di dalamnya. Tidak ada banyak benda. Hanya empat lembar foto yang sudah usang, yang dua di antaranya adalah foto Yuli, yang seingat Angkasa pernah ia lihat sebelumnya. Yang satu, pernah ia lihat ketika sedang dipegang oleh papanya.

"Tapi, kenapa nggak Papa aja yang ketemu langsung sama Pak Domino?"

"Tidak bisa. Besok Papa ada dinas LN, baru pulang malam. Sudah, kamu tenang saja. Tadi sekretaris Papa sudah konfirmasi ke beliau, kalau besok kamu akan menemuinya sekitar jam 9 sampai 10an. Kamu bisa kan?"

Karena perhatiannya sempat teralihkan oleh sebuah figura yang dipegang oleh papanya saat itu, yang memajang sebuah foto seseorang yang tidak Angkasa kenali, Angkasa terdiam sesaat. Sampai tak lama berselang ia baru menjawab, "Bisa, Pa. Itu foto siapa yang Papa pegang?"

Seketika Andre melirik sekilas ke arah figura itu, lalu ia segera memasukkannya ke dalam laci. "Bukan siapa-siapa," elaknya, yang bodohnya malah Angkasa percayai tanpa menaruh curiga sedikit pun.

Dan yang satu lagi, pernah ia lihat juga walau hanya setengah badan. Yang semula ia kira foto itu adalah foto mamanya, namun ternyata bukan. Lalu kemudian belum sampai ia melihatnya lebih jelas, tiba-tiba papanya datang.

Baru saja Angkasa hendak menaruh dokumen papanya, seketika sesuatu yang tanpa sengaja tertangkap oleh penglihatannya berhasil mencuri perhatiannya dalam sedetik. Sebuah lembaran foto seseorang yang setengahnya nampak muncul keluar dari amplop cokelat tersebut, sedangkan setengahnya lagi tidak bisa Angkasa lihat lantaran masih terselip di dalam amplop tersebut, dan terhalan oleh penutupnya yang terbuka. Foto seorang wanita, yang dapat Angkasa pastikan dia bukanlah mendiang mamanya.

Cold EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang