[vol. 2] 19. Siapa yang Terlambat?

4.1K 754 349
                                    

KOMEN YG BWANYAK!
RATUSAN KOMENTAR, BARU AKU UP!
NO COMMENTS = NO UP

***

"Apa semua perempuan emang begitu? Selalu sulit untuk ditebak perasaannya?"

"Perempuan bukannya sulit ditebak perasaannya. Mereka cuma nggak tahu gimana caranya jujur dengan perasaan mereka sendiri, karena mereka benar-benar berusaha memahami kenyataan yang seringkali nggak sejalan dengan apa yang mereka harapkan. Sampai akhirnya, mereka lebih memilih melakukan segala hal yang bertolak belakang dengan keinginan hati mereka."

***

Bruk!

Tidak kuat lagi memaksakan semuanya, Sakura bersimpuh di tengah trotoar yang ramai orang berjalan. Susah payah membungkam isaknya, namun akhirnya tetap terdengar juga. Dengan posisi berjongkok, ia menangis dengan berusaha keras meredam senggukannya, ke dalam lipatan kedua tangannya di atas dua lututnya yang tertekuk sempurna. Enggan peduli dengan orang-orang yang berlalu-lalang melewatinya, memandangnya dengan tatapan aneh.

Gadis itu menangis, hingga tiba-tiba ia mendapati sepasang kaki jenjang melangkah mendekat, dan berdiri tepat di depannya. Sampai tak lama kemudian seseorang itu ikut berjongkok menyejajarkan diri dengannya.

"Kak Galen?" Sakura buru-buru menyeka air matanya hingga kering, tak membekas di pipinya.

Galen tersenyum. "Menurut berita yang aku tonton, sore ini diperkirakan bakal hujan. Mau numpang di mobilku dulu?" tawarnya, yang sengaja tidak menyinggung apapun yang berkenaan dengan kata 'kenapa'.

Tidak mengiyakan, tidak pula menolaknya. Tiba-tiba Galen mengulurkan salah satu tangannya. "Boleh minta tangan kamu?"

"Buat apa?"

"Sini aja."

Meski masih tampak bingung yang jelas terlihat di wajahnya, Sakura tetap memberikan salah satu tangannya pada tangan Galen yang telentang. Lalu seketika ia dikejutkan dengan Galen yang langsung berdiri, tanpa melepaskan pegangan tangannya. Membawanya kembali memasuki area rumah sakit, namun kali ini mereka tidak benar-benar masuk ke bangunannya. Melainkan sedikit menyimpang ke arah parkiran, tepatnya di mana mobil Galen terparkir.

Menuntun Sakura sampai benar-benar berada di dalam mobilnya, lantas dirinya sendiri berputar dan duduk di kursi pengemudi.

Galen tidak berbohong, tadi pagi ia memang sempat menonton tayangan berita di televisi yang memprediksikan sore ini akan turun hujan. Maka dari itu sebagai antisipasi, jika biasanya ia membawa motor ke mana-mana, kali ini mobil yang ia gunakan.

Cold EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang