TUJUH: C o m p l i c a t e d

10.5K 881 27
                                    

Tragis, seorang jomblo terjatuh dalam jurang masa lalu dan terkubur bersama kenangan.

Vote dulu lah biar berkah:))

🌷🌷🌷🌷

Ketika suaramu tidak lagi didengar, tak apa. Masih ada Tuhan yang selalu mendengar rintihan doamu. Selama kau berada dijalan yang benar, maka sendiri bukan jadi masalah untuk terus melangkah.

“Nih.... buat kamu.”

Seorang gadis datang menghampirku, menyodorkan sebuah es krim cone rasa coklat. Langsung duduk di ayunan tepat disampingku. Aku menerima es krim pemberian Veranda.

Veranda memakan es krim yang sama sepertiku. Aku diam memperhatikan wajahnya dari samping. Ve aku lebih suka memilih untuk terus mengejarmu. Kemanapun kau pergi. Karena lebih sulit untuk mencari seseorang yang seperti dirimu.

“Kau terus menatapku seakan aku ini mangsamu. Berhenti menatapku seolah kamu ingin memakanku. Lo tau, gue benci itu!” sergahnya.

“Maaf,” lirihku.

“Lupakan!” Dia menatap lurus ke depan.

“Kamu kenapa suka coklat?” tanyaku kepo seraya membuka es krim di tanganku dan memakannya.

“Karena coklat itu manis.” Aku terkekeh, Veranda begitu polos lagi mengemaskan saat mengatakan itu.

“Lo sendiri ngapain? Jam segini belum tidur?”

Veranda melirik jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangan kanannya. 22:30 WIB aku melihat itu.

“Siapa A-aku?”

“Bukan monyet!” ketusnya. Kembali aku tersenyum dibuatnya.

“Lo tadi nggak habis berbuat yang aneh-aneh kan?” tuduhnya penuh selidik. Wajahnya mendekat menatap ke arahku. Ve menatapku dengan tatapan intimidasinya.

“I-iya, ah maksudku tidak.”

Kalian tahu aku bukan penipu yang handal. Aku mungkin bisa membohongi semua orang tetapi, tidak Veranda.

“Oh iya, benarkah?”

“Yaaa,” ucapku ragu. Veranda kembali menarik wajahnya huftt, syukurlah.

“Terus, kenapa celana lo basah huh?”

Veranda melirik celana chino bahan dari kain katun yang aku kenakan. Mampos gue! Veranda mungkin polos tapi, dia tidak bodoh.

“A-aku.... e, emmm~”

Oke Nal, tenang. Kalem lu harus cari alibi yang pas. Jangan sampe lu bikin malu di depan Veranda gerutuku dalam hati. Veranda berdiri dari tempat duduknya aku menatapnya.

PLAK!

Dia menamparku sekali.

Plak!

Sekali lagi sebelah kiri.

Bagus, sekarang apa lagi? Veranda melemparkan sisa es krim miliknya pada wajahku... dingin, Aishh sialan, kenapa aku bisa ceroboh dan lupa mengganti celana.

Lengkap sudah penderitaku malam ini. Malu iya sakit apalagi. Entah berapa kali dia sudah menamparku dalam seminggu ini. Sakit yang kemarin aja belum sembuh. Ini malah membuat luka yang baru. Oke! Sepertinya menamparku, adalah hobi baru Veranda.

🌷🌷🌷🌷

Setelah menampar laki-laki di hadapannya. Veranda berlalu pergi masuk ke Villa. Dengan sedikit kesal Keynal menggigit es krim di tangannya lalu melahapnya dengan sekali kunyah.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang