6.Terketuk

6.8K 384 2
                                    

"Terkadang cinta itu seperti roll coaster,pada detik pertama kita diterbangkan setinggi mungkin tapi saat kita lengah dan tidak sadar kita dijatuhkan sampai titik terbawahnya dan begitu seterusnya"

---
Air Mata Surga
______________________

Meta mengerjapkan matanya perlahan, memastikan jika mobil sudah berhenti tepat dihalaman rumahnya. Gadis itu sudah terbangun dari tidurnya sejak sampai dirumah Rukhsa. Karena rasa penasaran, ia harus berpura-pura memejamkan mata agar tahu seberapa gerogi pria didepannya ini. Meta tidak buta, berpuluh-puluh tahun hidup bersama Radit, membuat dia tahu seperti apa pria dengan gengsi tinggi itu. Terlihat jelas rasa tertarik untuk tidak bisa ditutupi.

"Radit!tunggu!"
Meta segera turun dan mengejar Radit yang sudah masuk kedalam terlebih dahulu.

"Radit!berhenti enggak!"kali ini Meta berlari dan berhasil memegang tangan sang kakak.

"Apa sih!"

"Sok polos!lo hutan penjelasan sama gue."ucap Meta yang mengyilangkan tangan.

"Penjelasan apa?kenapa gue nggak jemput?iya?"
Radit sudah berjalan dan membuka pintu kamar.

"Nggak, bukan itu. Penjelasan tentang Rukhsa!"Meta langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang Radit.

Sempat mematung sesaat tapi buru-buru Radit mengubah keterkejutannya itu.
Apa sebegitu terlihatnya raut jatuh cinta?

"Penjelasan apa, gue  aja nggak kenal!"

"Brother, lo bisa bohong sama mama bahkan seluruh orang,tapi enggak buat gue. Sejak kapan lo kalem didepan perempuan haah?"ucap Meta dan duduk menghadap Radit.

"Dan biasanya cewek-cewek yang pada ngerusuhin lo, lah ini? Sumpah cerita dong!"Meta sudah ada disamping Radit yang sedang duduk disofa.

"Sayang, kayanya lo capek deh, keluar sana terus tidur gih!"
Jawab Radit langsung menuju kamar mandi.

"Oke kalo nggak mau cerita nggak papa, gue cari tau sendiri!"
Ucap Meta dan keluar dari kamar Radit.

***

Jam masih menunjukkan pukul lima pagi, bahkan suara adzan pun baru selesai berkumandang tapi handphone Radit diatas nakas tidak berhenti berdering, pertama hanya notifikasi sms hampir sekitar tiga kali mungkin operator batin Radit. Tapi selanjutnya justru bunyi telfon yang hampir sepuluh kali, dengan malas Radit mencari handphonenya dengan mata yang masih tertutup.

"Hmm."
Jawabnya setelah menggeser tombol hijau.

"Alhamdulillah,akhirnya diangkat juga.Hampir saja saya kerumah bapak!"

"Apa!"

"Pak,pihak Arkana villa meminta pertemuan dengan bapak hari ini pak!"

"Kamu atur jadwal saya!"

"Bukan begitu pak,kalo jadwal bapak sudah saya atur.Tapi dia meminta pertemuan pagi ini jam enam pagi pak!"

Seketika Radit langsung duduk dan membenarkan handphonenya.

"Hahhh!jangan bercanda kamu Lisi sekarang sudah jam setengah enam dan tempatnya jauh.Undurkan sampai jam delapan!"

"Yaallah pak kalo bisa sudah dari tadi saya lakukan, tapi pihak Arkana tidak menerima alasan, mereka meminta pagi ini karena jam sembilan mereka akan terbang keSingapura."

"Baiklah,dua puluh menit saya sampai kantor dan kamu harus sudah ada dikantor!"

"Tapi pak saya tidak bis-,"

Air Mata Surga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang