Part 1

12.3K 410 10
                                    

"Apa Kamu tidak bisa semalam saja menemaniku disini raga?" Tanya Zia lirih menatap raga yang memakai kembali pakaian nya.

"Maaf Za Aku tidak bisa malam ini. Lain kali saja, Maafkan aku.." Setelah memgatakan itu Raga menghampiri zia di atas kasur dan mencium bibirnya sekilas. "Aku pergi dulu.." Lanjutnya kemudian menghilang di balik pintu kamar.

Zia Meremas selimut dengan erat. Airmata yang ia bendung tidak bisa lagi ia tahan. "Mungkin Malam ini terakhir kalinya kita bersama Raga. Aku tidak bisa lagi bertahan." Ucap Zia terisak dengan lirih.

---------------------------

Dua tahun kemudian.

Zia Victoria Sanders .

Raga Menatap lirih berlinang air mata saat ia Tahu keberdaan Zia yang menghilang selama dua tahun meninggalkan dia tanpa kabar dan pesan sedikitpun padanya.

Ia meremas kuat rumput hijau yang menjadi tempat tinggal selamanya Zia dengan air matanya yang terus membajiri wajah. Raga Tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya meskipun ia sedang berlutut di depan makam Zia, ia menjatuhkan tubunya bersimpuh di pusara terakhir Perempuan yang ia cintai itu.

Raga Menyesal kenapa ia tidak Menyadari siapa perempuan yang selama ini ia cintai sebenarnya. ia begitu bodoh dan bangsat hanya merusak tubuh dan hati perempuan baik, sebaik Zia, jika tuhan bisa memutar waktu, Raga bersumpah akan menukarkan apapun yang ia miliki untuk bisa membuat Zia kembali padanya.

"Maafkan Aku Za, Maaf...." Ucap Raga Terisak Kencang.

"Aku Mencintaimu Zia, Aku sangat Mencintaimu...." Gumam Raga lirih.

--------------------------

Flasback tiga tahun yang lalu.

"Akhhhhhhh......"

Zia Berteriak kencang Saat tubuhnya terdorong kasar ke arah depan hingga ia jatuh terjelembab di atas trotoar. "Akhhss....." ia Memekik Menahan perih di lututnya yang terluka dan mengeluarkan darah segar yang cukup banyak dari atas lututnya.

"Maafkan saya, Barusan saya buru-buru dan tidak berhati-hati. "

Zia Menatap Sekilas Laki-laki yang barusan menyenggolnya dengan kencang menggunakan sepedah motor sport dan kembali mengibaskan tangannya di atas lututnya yang masih terasa sangat perih.

Raga Berlutut di hadapan Zia dan melihat lutut perempuan yang ia tabrak tadi mengeluarkan banyak darah.

"Saya Antar ke rumah sakit ya! lututmu Mengeluarkan banyak darah.?" Ucap Raga Membantu Zia untuk bangun dan berdiri.

Zia Menggeleng. "Tidak perlu. Saya akan Melakukan nya sendiri di rumah."

Raga Mengerutkan keningnya.
"Kamu yakin.."

Zia Mengangguk. "Kamu tidak perlu repot-repot. kalo buru-buru lanjutkan saja perjalanan nya. saya bisa sendiri."

Raga Melihat jam di tangan nya dan Bergerak gelisah saat ia benar-benar hampir telat. ia menatap perempuan itu dengan rasa bersalah yang kentara di wajahnya dan ia mengeluarkan kartu nama dari dompetnya.

Zia pun menerima Kartu yang di sodorkan raga padanya dengan alis yang menyatu menjadi satu dengan bingung. "Untuk apa ini?" Tanya zia.

"Itu Kartu nama saya. kamu bisa menghubungiku untuk mengganti biaya berobat ke rumah sakit nanti. saya tidak membawa uang cukup untuk hari ini. Dan gantinya kamu bisa menghubungi saya nanti dan saya akan menemui kamu untuk mengganti biaya berobat kamu hari ini" Jawab Raga langsung.

"Maafkan saya. saya tidak bisa berlama-lama disini. Hubungi saja saya nanti. saya akan pergi dulu ya." Ucap raga mulai menaiki motornya kembali. Zia hanya mengangguk saja sebagai jawabanya dan membiarkan laki-laki yang menabraknya tadi pergi menggunakan kembali sepeda motornya.

Zia Terdiam sesaat menatap Nama di kartu nama itu. Raga Wijaya .

Wijaya itu bukan nya Pemilik Perusahaan terbesar di kota Batam ini. Tidak . Zia menggelengkan kepalanya. Nama wijaya itukan banyak, bukan hanya laki-laki yang menabraknya barusan saja yang memiliki nama belakang Wijaya.

Zia Berjalan tertatih-tatih untuk kembali lagi ke Apartemen nya. ia tidak bisa lagi melanjutkan wawancaranya kalo keadaan nya saja seperti saat ini. Rezky nya masih banyak di depan sana dan zia tidak perlu khawatir ia tidak akan mendapatakan pekerjaan nanti. tuhan sudah mengatur rezky setiap masing-masing manusia kan. bukan hanya perusahaan itu saja kok yang mau menerimanya nanti.

----------------------

Satu minggu kemudian.

Raga Tidak dapat melupakan perempuan yang ia tabrak satu minggu yang lalu. dan perempuan itu sampai saat inipun tidak sekalipun menghubunginya. apa yang ia katakan sebelum ia pergi tidak begitu jelas untuk perempuan itu. atau malah Perempuan itu memang tidak membutuhkan pertanggung jawaban darinya.

Raga Memiringkan kepalanya dan mengerutkan keningnya dengan gelisah. Ia bahkan tidak tahu siapa nama perempuan itu yang menurut raga sangat cantik di wajah putih bersih alami tanpa bedak tebal dan alis sincan seperti perempuan lainnya.

Perempuan itu berbeda. Dan raga merasa bodoh tidak Berkenalan dulu dengan perempuan itu sebelum ia terburu buru berangkat ke kantor karna ada meeting sangat penting saat itu.

----------------------------

Zia Terduduk Di atas Kursi dengan tiba-tiba saat jantungnya kembali terasa sangat sakit. ia mengelap peluh dingin yang membanjiri keningnya dan meremas tertahan Dadanya dengan punggung tangan yang gemetar.

"Ataga Zia. Kamu sakit lag Nak..?" Pekik Rara Sahabat satu pekerjaan dengan nya yang sudah ia anggap sebagai kakak angkatnya.

Zia Menelan ludah nya dan Menggeleng. "Tidak Ra. Tadi aku tidak sengaja Meminum air terlalu banyak, jadi keselek. " Sangkal Zia sembari tersenyum ke arah rara.

"Benarkah!. " Rara menggeleng tidak yakin . "jika kamu merasa sakit lagi. kamu bisa pulang saja dan beristirahat. Toko tidak akan bangkrut walaupun kamu ijin satu hari Za..kamu tidak perlu takut di pecat, karna ini restoran aku. jadi kamu bisa ambil libur kamu lebih awal." Ucap Rara Pengertian.

"Terima kasih Ra.. Maaf aku merepotkan kamu terus.!" Ucap Zia menyesal.

"Tidak masalah. Kalo begitu kamu pulang saja. nanti hati-hati di jalan nya ya. aku akan kembali ke tempat kasir kalo begitu"

Zia Mengangguk. "Iya. sekali lagi terimakasih banyak ra...".

Rara Tersenyum dan mengangguk kemudian menghilang di balik pintu dapur.

Zia Memegang dadanya dan meringis tertahan.



********************





enibahri
29-10-19.

Why? loving you hurts! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang