First Time to Get Sick

499 51 1
                                    

Tzuyu side

Aku masih berbincang dengan keluarga Jungkook oppa. Ternyata mereka sangat baik. Ayah dan ibu Jungkook oppa juga menerimaku dengan baik.

Aku tidak menyangka mereka akan menerimaku seperti ini. Jungkook oppa memiliki keluarga yang hangat juga sahabat yang erat. Aku iri pada persahabatan mereka.

Aku menuju Sana dan Mina yang sedang berbincang dengan Nayoen Eonni dan Jenie Eonni.

"Tzu, kamu mau kan?"

"Mau apa eonni?" Tanyaku bingung.

"Mereka meminta Sana dan Mina untuk menjadi pendampingnya. Aku juga ingin kau menjadi pendampingku dipernikahan nanti. Kau bisa kan?"

"Kenapa aku eonni?" Tanyaku.

"Kau kan pacar Jungkook, mau ya Tzu"

Sejak kapan aku pacarnya Jungkook oppa?

"Jangan ditolak Tzu, tidak baik menolak permintaan calon pengantin" kata Nayeon eonni.

"Kapan acaranya eonni?" Tanyaku.

"Masih lama kok, 3 bulan lagi"

3 bulan itu masih lama. Yang aku sangsikan bukan bisa atau tidaknya aku. Tapi apakah aku dan Jungkook oppa masih seperti sekarang. Atau malah dia bosan dan mendapatkan yang baru.

"Aku usahakan eonni" ucapku akhirnya. Aku tidak mau mengecewaka Irene eonni.

"Kalian lihat kan aku juga sudah punya pendamping pengantin" ucap Irene eonni senang.

Kami kemudian lanjut membicarakan banyak hal. Ternyata mengobrol dengan mereka sangat menyenangkan. Apalagi Nayeon eonni yang sangat ceria dan lucu.

"Kapan-kapan bagaimana kalau kita buat girls time saja" usul Jenie Eonni.

Sekedar informasi semua hyung dan noona Jungkook oppa memintaku memanggil mereka dengan Oppa dan eonni saja. Aku senang karena seperti mendapatkan keluarga yang baru.

"Aku setuju eonni" kata Sana.

"Bahkan mungkin kita bisa menginap bersama sebelum pernikahan kalian" ucap Sana.

Kami semua asyik tertawa dan terus membicarakan banyak hal. Hingga tak terasa waktu dansapun tiba. Kulihat Sehun oppa, Chanyoel oppa, Kai oppa, Jimin oppa dan Taehyung oppa menghampiri pasangan mereka masing-masing untuk berdansa. Sedangkan Jungkook oppa tidak tahu kemana.

Aku kebingungan mencarinya. Apa memang aku hanya harus jadi penonton disini? Bahkan orang tua Jungkook oppa juga sudah berdansa sekarang.

Karena Jungkook oppa tidak kunjung muncul aku kemudian menepi. Kakiku sangat pegal berdiri dari tadi menggunakan hils.

Tapi tidak lama kemudian aku melihat Jungkook oppa. Dia sedang berdansa dengan seorang gadis. Padahal aku pasangannya malam ini. Tapi dia lebih memilih dengan gadis lain. Yang membuat hatiku sakit adalah tatapan mereka. Jungkook oppa tersenyum sangat manis pada gadis itu dan dibalas tidak kalah manisnya oleh sang gadis.

Sekarang aku percaya bahwa memang Jungkook oppa lelaki yang seperti itu. Dia memang plaboy sejati. Dan tak kusangka akan sesakit ini saat mengetahuinya secara langsung. Padahal aku sudah tahu ini pasti akan terjadi.

Yang aku tidak habis pikir kenapa dia melakukan ini dipesta pertunangan kakaknya. Yang jelas-jelas dia mengenalkan aku tadi pada keluarganya. Atau itu memang sudah hal biasa baginya.

Tapi aku bisa apa? Aku bukan siapa-siapa baginya. Hanya sekedar gadis sekian yang akhirnya akan jadi angin lalu.

Aku mencoba bersabar menunggu Jungkook oppa. Tapi karena ini sudah hampir setengah jam dan Jungkook oppa tidak mencariku aku memutuskan untuk pulang. Toh tidak ada gunanya lagi aku disini. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Sedangkan aku tidak ada seorang pun yang bisa aku ajak bicara.

Tanpa berpamitan aku aku langsung keluar dari hotel dan sebelumnya memesan taksi secara online. Aku tidak yakin bahwa Jungkook oppa akan mencariku. Karena mungkin dia akan sangat sibuk sekarang.

Mengingat hal itu membuat hatiku semakin sakit. Apakah kami memang akan berakhir seperti ini? Dan apakah ini memang waktunya berakhir.

Aku memang berharap lebih setelah melewati 2 minggu kedekatanku dengan Jungkook oppa. Karena  menurut teman-temanku Jungkook oppa akan mencampakanku setelah itu. Tapi ini sudah hampir 2 bulan dan semua baik-baik saja. Apa aku salah jika berharap lebih?

Aku sampai dirumahku 15 menit kemudian. Dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda Jungkook oppa mencariku. Hanya ada pesan dari Sana. Aku segera membalas mengatakan kalau aku tidak enak badan jadi langsung pulang tanpa mengabari mereka. Sana juga bilang bahwa Irene eonni mencariku untuk membicarakan baju yang akan aku pakai nanti dihari pernikahan mereka.

Setelah membalas pesan Sana akupun bergegas mandi dan segera istirahat. Bukan hanya mengistirahatkan badanku. Tapi hati dan juga perasaanku yang sekarang sedang tak menentu.
.
.
.
Aku terbangun sekitar jam 2 pagi karena haus. Biasanya aku menyediakan air minum di nakas. Tapi karena aku lupa tadi malam aku harus mengambilnya didapur.

Setelah kembali kekamar aku tidak bisa langsung tidur. Aku membuka hpku dan mengeceknya takut ada pesan penting karena aku tidur terlalu sore tadi malam.

Ada beberapa pesan dan beberapa panggilan tidak terjawab. Aku melihat satu persatu. Ada 2 kali panggilan tidak terjawab dari Jungkook oppa dan 2 pesan darinya.

"Tzu apa kau sudah tidur? Kau baik-baik saja kan? Kata Sana kau pulang dulu karena tidak enak badan? Kenapa kau tidak mencariku tadi? Aku akan mengantarmu pulang"

Bagaimana dia akan mengatarku pulang kalau dia sibuk dengan para perempuan itu.

"Selamat istirahat Tzu, kuharap kau baik-baik saja. Sampai jumpa besok"

Tidak ada rasa bersalah sama sekali dalam pesannya. Seharusnya dia meminta maaf karena mengabaikanku tadi. Bahkan dia menyadari bahwa aku tidak ada setelah beberapa jam. Apa aku memang sudah tidak berarti lagi untuk dia.

Tak terasa setetes air mataku jatuh. Kenapa aku harus bersedih? Bukannya aku tahu ini pasti akan terjadi? Bukannya aku juga sudah membentengi hatiku agar tidak jatuh dalam pesona Jungkook oppa. Dan akhirnya menjadi korbannya yang sekian.

Aku mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk menenangkan hatiku. Cukup malam ini aku begini. Besok Tzuyu yang kuat harus kembali lagi. Belajar beladiri sejak kecil membuat aku terbiasa mengendalikan perasaanku. Dan sepertinya itu bekerja sekarang.

Tapi aku masih merasakan sakit dan amarah dihatiku. Apa aku besok ke tempat Jackson oppa saja? Sudah hampir seminggu ini aku tidak kesana karena kesibukanku. Sepertinya itu ide yang tepat. Aku butuh melampiaskan perasaanku. Dan ditempat Jackson oppa adalah tempat yang tepat.

Aku terus membuka hpku. Mencoba membaca satu persatu pesan yang masuk. Hingga aku menemukan bahwa aku dimasukkan satu grub baru yang aku tidak tahu. Setelah kulihat anggotanya itu berisi Sana, Mina, Irene eonni, Nayeon eonni dan Jennie eonni. Aku juga membaca beberapa pesan didalamnya. Termasuk ajakan girls time sekaligus membahas gaun yang akan kami pakai sebagai bridesmaid. Aku akan membalas pesan itu besok pagi saja. Karena sekarang pasti mereka semua sudah tertidur.

Melihat semua itu membuat aku teringat Jungkook oppa kembali. Aku bertekat akan membangun benteng yang lebih kuat lagi. Kejadian semalam sudah meyakinkanku apa yang akan ku hadapi. Waktu itu akan tiba. Dan aku harus mempersiapkannya.
.
.
.
Hy ini at
Sekedar info untuk beberapa chapt ke depan akan fokus membahas Tzukook dan dari sudut pandang Tzuyu. Untuk Taesana dan Jimina akan menunggu saatnya tiba.

Terimakasih bagi yang masih setia membaca cerita at ini

Sampai jumpa di next chapt😊😊😊😊

Sky Castle II (Prince Bangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang