[#EXOFFIMVT2019] RINAHA ARDELIA_RAIN RAIN GO AWAY

2 0 0
                                    


Rain...Rain Go Away

Go Ae Ri adalah siswi SMA yang dipaksa kedua orangtuanya harus masuk Seoul University. Menurut mereka, bisa menyekolahkan Ae Ri ke sekolah ternama itu adalah cita-cita yang harus terwujud demi citra dan gengsi Ayahnya yang pada saat itu menjabat sebagai Walikota Seoul. Meski bukan siswi terpandai di sekolah, Ae Ri bekerja keras agar bisa mendapatkan peringkat pertama di sekolah. Berbagai macam les dan bimbingan belajar serta mentor-mentor terbaik sudah disiapkan oleh Ayahnya. Tetap saja, Ae Ri hanya bisa bertahan di peringkat ketiga di sekolahnya.

Sore itu, Ae Ri tengah berada di halaman belakang sekolah. Ia melihat lagi lembaran-lembaran hasil ujian tengah semesternya. Ia terlihat kesal dan meremas-remas kertas hasil ujiannya. Dia menyadari, kali ini gagal lagi. Sama seperti sebelum-sebelumnya.

Ae Ri enggan pulang ke rumah. Karena ia tahu, kedua orangtuanya pasti sudah mengetahui hasilnya. Pihak sekolah sudah memberikan laporan hasil belajar Ae Ri terlebih dulu secara langsung kepada orangtuanya.

Ae Ri terlihat sedang memaki dirinya sendiri, "Dasar bodoh!"

Susah payah belajar tanpa henti, namun hasilnya selalu sama. Apa sebenarnya yang menganggu pikirannya sehingga ia tidak bisa fokus pada pelajarannya? Hal itu yang kini menjadi pertanyaan besar dalam benaknya.

"Aku benci semua ini," gumamnya sambil menahan tangis.

Saat itu, rintik air hujan hampir turun. Langit cerah berubah mendung. Sebentar lagi, pasti turun hujan. Tetapi, Ae Ri masih belum beranjak dari tempat persembunyiannya selama ini. Halaman belakang sekolah jadi pilihan Ae Ri untuk menyendiri. Menenangkan diri dari semua rutinitas menyebalkan di sekolah. Ae Ri juga tidak punya teman untuk berbagi kisah dengannya. Ia dilarang bergaul dengan teman-teman di kelasnya. Karena kelak, Ae Ri akan menjadi orang penting seperti Ayahnya. Begitulah garis takdir yang sudah ditentukan oleh keluarganya. Ae Ri tidak bisa menolak dan tidak diijinkan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

Hujan akhirnya turun, membasahi tubuhnya yang masih berdiam diri sambil meratapi nasibnya. Air mata pun tak sanggup lagi menahan segala kesedihan yang tengah dirasakannya saat itu. Seandainya saja hujan bisa mengabulkan permintaannya, Ae Ri ingin sekali melakukan semua hal yang ingin dilakukannya di usia remaja. Sama seperti anak-anak lain seusianya.

Waktu itu, seseorang datang menghampirinya. Membawakan payung untuknya. Laki-laki berbadan tegap dan juga ia seorang atlet renang. Namanya Jang Seo Jun. Mereka tidak terlalu dekat, tetapi Seo Jun sudah lama memperhatikan gadis manis itu sendirian sejak waktu hujan itu turun mengguyur dirinya. Kebetulan sekali, Seo Jun tengah asyik mendengarkan musik di samping gudang. Tak sengaja, ia melihat Ae Ri di sana.

Khawatir karena takut terjadi apa-apa pada Ae Ri, Seo Jun lantas mengambil tindakan. Sebelumnya ia mencari sesuatu di gudang dan menemukan sebuah payung besar yang sudah usang. Namun, masih bisa digunakan untuk dua orang berteduh. Seo Jun menghampiri Ae Ri.

"Gwaenchanh-a?" tanya Seo Jun sambil memayungi Ae Ri.

Ae Ri menyeka air matanya. Ia tidak ingin ada orang lain yang tahu jika ia sedang menangis.

"Namaku Seo Jun. Kamu bisa bercerita padaku tentang masalahmu," kata Seo Jun menawarkan. Ia melirik jam tangannya, "Aku cuma punya waktu sepuluh menit untuk mendengar ceritamu. Kalau kamu mau, aku bisa jadi pendengar yang baik untukmu."

"Nan-gwaenchanh-a," jawab Ae Ri singkat. Sepertinya ia menolak untuk menceritakan masalahnya pada Seo Jun. "Geogjeongma."

"Al-ass-eo. Kalau begitu aku akan menemanimu selama sepuluh menit. Setelah itu aku akan pergi."

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now