Part 9: The Wedding

8.8K 1.4K 137
                                    

Matahari bersinar cerah hari ini, perkiraan cuaca juga mengatakan seluruh Jeju akan cerah sepanjang hari dan mungkin hanya akan diguyur hujan di sore hari atau di malam hari.

Seokjin memperhatikan langit dari kamarnya, matahari bersinar cerah dengan beberapa awan di sana. Langit yang cerah jelas berbeda dengan suasana hati Seokjin saat ini.

Suasana hatinya tidak bisa dibilang cerah, padahal ini adalah hari pernikahannya.

Hari pernikahannya dengan Kim Namjoon, satu-satunya Alpha yang dikenalnya dengan 'baik' selain ayahnya.

Seokjin tidak melakukan banyak hal sejak dia membuka matanya di pagi hari, dia hanya bangun, membersihkan dirinya sebaik mungkin, memesan sarapan untuk di kamar, dan duduk di depan jendela kamarnya hanya dengan menggunakan bathrobe.

Pernikahannya dan Namjoon akan dilakukan dalam hitungan jam, dan walaupun ucapan Namjoon semalam membuat Seokjin merasa kacau, Seokjin akan tetap melakukan pernikahan ini.

Lagipula hal seperti itu tidak akan mengganggu Seokjin. Tidak akan ada yang bisa membuatnya membatalkan pernikahan ini, keinginan Seokjin untuk dirinya sendiri lebih kuat daripada perasaannya saat menghadapi Namjoon.

Seokjin bisa melakukan apapun, menghadapi apapun, hidupnya selama lima belas tahun ini telah mengajarinya semua itu.

Jika ada yang bisa menghalangi Seokjin, maka itu adalah kematiannya sendiri.

Seokjin mengulurkan tangannya dan menyentuh lehernya sendiri yang masih terbalut choker. Choker itu adalah sesuatu yang sangat Seokjin benci, namun juga menjadi satu-satunya benda yang menyelamatkannya dalam hidup.

Menjadi Omega tidak pernah menyenangkan untuk Seokjin. Tidak peduli bagaimana ibunya meyakinkan Seokjin bahwa menjadi Omega bukanlah hal terburuk di dunia, Seokjin tetap tidak menyukainya.

Dia tidak pernah suka menjadi Omega, dan dia tidak pernah ingin menjadi salah satu diantara sekian Omega yang ada di dunia.

Seokjin ingin menjadi Alpha, dia ingin memberikan perintah mutlak tak terbantahkan seperti yang selalu para Alpha lakukan. Seokjin ingin menjadi egois, dia ingin membuat semuanya mementingkan dirinya.

Seokjin ingin semua menjadi miliknya, miliknya untuk dimiliki, dan dia melakukannya.

Namjoon, adalah bukti kepemilikan sepihak yang dilakukan Seokjin secara egois belasan tahun lalu.

Seokjin tidak pernah menyesali apa yang dia lakukan di masa lalunya, itu adalah bagian dari dirinya. Seokjin tidak akan berhenti melakukan itu selama dia masih hidup di dunia ini.

Tidak peduli sekeras apa kedua orangtuanya mengatakan bahwa kondisi mereka sudah berubah dan ada banyak hal yang harus Seokjin maklumi, Seokjin tidak akan berubah.

Seokjin akan tetap seperti ini, Seokjin akan selalu seperti ini.

Hal ini yang membuatnya berani untuk kembali dan mencari Namjoon, tidak peduli atau bahkan ingin mengingat apa yang dilakukannya dulu pada Alpha itu.

Ibunya mengatakan Seokjin pasti akan menemukan seorang Alpha ketika dia dewasa, Alpha yang mencintainya dan akan menghargai serta menjaga Seokjin selamanya.

Namun sayangnya Seokjin tidak mengejar cinta, dia sudah berhenti melakukan itu. Dia sudah berhenti untuk mencintai orang lain, Seokjin tidak lagi sama dengan Seokjin ketika kecil dulu.

Seokjin tidak lagi sama, waktu dan keadaan di sekitarnya telah mengubahnya menjadi orang lain.

Namjoon mungkin mengira dirinya masih Seokjin yang sama dengan lima belas tahun lalu, namun Seokjin lebih mengenal dirinya sendiri.

LiéWhere stories live. Discover now