part 5

19.9K 1.3K 21
                                    

Budayakan vote yaa ♥️

Seorang gadis yang tengah terbaring tak sadar kan diri di atas brangkar itu mulai mengerjapkan mata nya menyesuaikan dengan cahaya yang ada di ruangan itu.

Aiyla perlahan membuka mata nya. Mengerjapkan nya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatan nya.

Argghh----

Aiyla merasa sakit di bagian kepala nya dia pun memegang kepalanya dan menekan nya  untuk sedikit menghilangkan pusing dan sakit yang ia rasa.

Setelah dia merasa  mendingan Aiyla pun berusaha untuk bangun dan duduk. Saat dia Ingin turun dari brankar itu. Baru pijakan pertama sakit di kepalanya semakin menjadi membuat tubuh nya kehilangan keseimbangan karna sakit yang dia rasakan di bagian kakinya.

Aiyla memejamkan mata nya saat tubuh nya akan jatuh ke lantai. Tapi hal itu tidak terjadi dia merasakan sebuah tangan yang kekar menahan bobot tubuh nya. Sehingga tubuh Aiyla tidak sampai jatuh di lantai.

Aiyla mulai membuka matanya dia mendongakkan kepalanya ke atas agar dia bisa lihat siapa pemilik tangan kekar ini. Seketika raut wajah Aiyla berubah menjadi datar dan dingin dan sorot mata elangnya menajam saat melihat siapa pemilik lengan kekar itu.

Perlahan, sih pemilik lengan kekar itu membantu membaringkan tubuh Aiyla ke atar brankar.

"Jangan di paksain kalau masih sakit" ujar cowok itu dingin.

"Apa mau Lo?" Ucap Aiyla dengan menatap cowok itu dengan sorot tajam mata elangnya.

"Aku nggak mau apa-apa, aku cuman pengen jagain kamu" ucap nya tanpa mengalihkan pandangannya pada Aiyla.

"CK, nggak butuh!" Ucap nya dan mengalihkan pandangannya pada cowok itu dan mulai memejamkan kedua mata nya untuk menghilangkan rasa pening yang dia rasakan.

Kreekk-----

Suara pintu yang di buka menghentikan tatapan Alfa pada Aiyla sedangkan Aiyla perlahan membuka kedua matanya.

"Non Aiyla tidak apa-apa?" Ucap Bram salah satu kaki tangan Omanya. Bram sudah mengabdikan diri nya selama 20 tahun kepada omanya dan Aiyla yakin kedatangan Bram ke sini pasti suruhan omanya.

(Tidak ada jawaban)

"Non---oma menyuruh saya untuk mengantar non ke,,," belum sempat dia menyelesaikan perkataannya Aiyla sudah memotong nya.

"Hmm,,, 10 menit lagi sy menyusul siapkan mobil untuk saya" ucap Aiyla sambil memejamkan mata nya.

"Baiklah non sy akan menyiapkan nya, tapi apa sebaiknya non pakai Supir saja karna,,,,," sekali lagi ucapan Bram tidak dapat di lanjutkan karna Aiyla sudah menatap Bram dengan tatapan tajam dari mata elang nya. Dan dari sorot mata itu saja Bram sudah paham kalau nona nya tidak ingin di bantah.

"Baiklah non saya permisi" ucap nya sembari keluar dari ruang UKS itu.

Sedari tadi cowok yang tak lain adalah Alfa itu memperhatikan interaksi dari gadis itu dan bodyguard nya. Dia sedikit memahami karakter gadis yang ada di hadapannya ini.

Tapi entah kenapa saat dia menatap mata gadis itu dia dapat melihat banyak luka dari sorot mata nya. Entahlah Alfa pun tak mengerti sekarang Alfa hanya ingin menghabiskan waktunya bersama  dengan gadis ini lebih lama sebelum dia kembali ke Jakarta. Dan dia tidak akan melihat nya lagi. Maybe.

Selang beberapa menit Aiyla bangkit dari brankar dan turun dari brankar itu. Hendak ingin keluar dari  ruang UKS itu namu tangan nya di cekal oleh pemilik lengan kekar yang tadi menahan tubuh nya.

Alfa menahan lengan Aiyla dan berkata "mau kemana?" Tanya Alfa.

"Bukan urusan Lo!" Jawab Aiyla dingin.

"Kamu masih sakit, aku nggak mau kamu pingsan lagi" ujar Alfa

"CK, basi!!" Jawab Aiyla dengan meninggikan suara nya dan menghempaskan tangan Alfa secara kasar. Setelah itu Aiyla keluar dari ruangan itu menuju parkiran karna dia harus datang ke suatu tempat.

Alfa hanya diam sambil menatap punggung mungil gadis tersebut.
"Aku yakin itu kamu, entah apa yang terjadi sehingga kamu berubah seperti ini Liya" gumam Alfa.

                             TBC

sorry yaa kalau part yang ini pendek aku emang sengaja mendekin biar pada penasaran ( kalau pada penasaran juga sih hehehe)


AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang