Part 14

73.1K 10.2K 2K
                                    

TAEYONG terbangun di tengah malam karena tenggorokan yang terasa kering. Ia menyalakan lampu tidur dan meraih gelas di atas nakas lalu menghabiskan isinya hingga tandas. Iris hitam Taeyong melirik Jaehyun yang berbaring di sampingnya, lelaki tampan itu masih terlelap dengan bibir yang mengerucut lucu. Tanpa sadar, Taeyong menarik kedua sudut bibir; membentuk senyum tulus. Ia menaruh gelas kosong di atas nakas sebelum kembali berbaring di samping Jaehyun.

Tentang pernyataan cinta, dan ciuman Jaehyun tadi siang. Itu semua masih terbayang jelas di pikiran Taeyong. Ia masih tidak yakin dengan apa yang terjadi di antara mereka. Jaehyun memang terlihat sangat serius siang tadi. Tatapan mata, suara serta hak klaim yang di utarakan oleh lelaki bermarga Jung itu tidak main-main.

Namun, bisakah Taeyong mempercayai Jaehyun? Ini adalah hubungan pertamanya dan Taeyong takut bila Jaehyun hanya mempermainkannya. Bagaimana jika nanti Jaehyun menemukan seseorang yang lebih baik dari Taeyong? Apakah Jaehyun akan meninggalkannya? Persis seperti pemikiran anak kecilㅡmereka akan membuang permen kecil yang tidak menarik demi sebuah lolipop besar.

"Kau membuatku bingung, kau tahu?" Taeyong menopang kepala dengan satu tangan, matanya masih terpaku pada wajah dami Jaehyun. Ia mengulurkan satu tangannya yang lain; mengusap pipi Jaehyun.

Tidak bisa di pungkiri bila Taeyong memang memiliki perasaan untuk Jaehyun dan hal tersebut tidak bisa di singkirkan dengan mudah. Meskipun ia sudah berusaha keras, bahkan Taeyong menggunakan Johnny sebagai pelampiasan, tapi itu tetap tidak berhasil. Jaehyun adalah satu-satunya lelaki yang menjadi pemilik tetap hati serta pikirannya.

"Jaehyun-ah, apa kau benar-benar mencintaiku? Karena aku tidak akan bisa melangkah ke belakang lagi sekarang. Aku mencintaimu, sejak pertemuan pertama kita." bisik Taeyong pelan, ia menghela napas dalam dan memberigsut; memeluk tubuh besar Jaehyun.

Mereka memang tidur bersama di kamar Taeyong. Jaehyun tidak ingin di tinggal meskipun hanya satu menit. Lelaki tampan itu bersikeras untuk tidur di kamar Taeyong. Tentu saja Taeyong tidak memiliki alasan untuk menolak.

"Hyung?" Jaehyun bergumam pelan ketika merasakan pergerakan Taeyong, kedua kelopak matanya terbuka secara perlahan.

"Ah, aku membangunkanmu?" nada suara Taeyong terdengar kikuk, ia kembali menarik tangannya, tidak ingin tertangkap basah karena berniat untuk memeluk si lelaki tampan.

Jaehyun menggeleng lalu menarik pinggul Taeyong hingga tubuh mereka menempel. Ia menurunkan tubuh; mensejajarkan wajah pada perpotongan leher Taeyong. Aroma manis yang di keluarkan oleh si lelaki cantik membuat Jaehyun merasa tenang.

"Jaehyun.."

"Aku ingin memeluk Hyung." Jaehyun menggesekkan hidung di leher Taeyong dan memberi kecupan lembut. Ia tidak akan pernah melepaskan Taeyong, Jaehyun sadar jika ia sangat mencintai pengasuhnya itu.

Meskipun Taeyong belum benar-benar menerimanya dan mereka belum terikat di dalam hubungan apapun. Selain pengasuh serta majikan. Jaehyun ingin sekali menjadikan Taeyong sebagai miliknya agar Johnny tidak bisa menganggu.

Taeyong menarik napas dalam dan membiarkan Jaehyun yang kini memeluknya dengan erat. Hembusan napas hangat Jaehyun menerpa kulit lehernya dan itu terasa geli. Tapi Taeyong memilih untuk tidak mengeluarkan komentar apapun. Ia memiringkan tubuh; membalas pelukan Jaehyun dan mengusap lembut punggung si lelaki tampan.

Ini seperti memiliki bayi besar. Taeyong tersenyum kecil membayangkan hal tersebut. Ah, lagi pula, Jaehyun memang akan selalu menjadi bayi besarnya.

"Selamat malam Hyung.. Hyung harus tidur lagi, besok antarkan aku ke kampus, aku harus mengerjakan kuis."

"Tentu, sekarang kau harus tidur Jaehyun."

Man Like You《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang