01 - Mainan

674K 61.3K 26.9K
                                    

Follow instagram :@virda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow instagram :
@virda.aputri @alvero.atmj @chrisa.vir

❤︎❤︎❤︎

"Lo gila ya?!" Bentak Alvero.

Suara nyaring itu nyaris membuat orang sekeliling yang berada di tempat kejadian jantungan. Saat mahasiswa lain melihat ke arah Alvero, hanya hembusan napas yang terlihat. Sudah biasa, pikir mereka.

Alvero tengah meneriaki Chrisa, gadis yang biasa dipanggil cupu di kampus. Budak Alvero. Di mana ada Alvero Atmaja, ada Chrisa. Dua manusia bertolak belakang.

Alvero dan Chrisa satu fakultas, tapi berbeda prodi. Keduanya fakultas Ekonomi dan Bisnis, Alvero prodi managemen, sedang Chrisa ilmu ekonomi. Meski begitu, satu fakultas dengan Alvero adalah neraka bagi gadis lugu itu.

Seperti saat ini, Chrisa tidak menjawab telepon Alvero karena HP-nya ia silent . Namun, bukan sengaja, Chrisa mengikuti kelas dosen galak barusan dan ia tidak ingin nontifikasi apapun berbunyi. Namun sialnya saat kelas selesai, ia lupa untuk membunyikan nontifikasi lagi. Mengundang amarah Alvero.

"M..maaf Al, a..aku nggak denger telepon dari kamu."

"Kenapa bisa nggak denger?!" Teriak Alvero.

"I..itu.. aku silent, pak Wiranto ngajar kelas aku."

"Bodo amat! Kan aturannya kalo gue telfon lo harus jawab!"

Chrisa semakin menunduk. Tangannya saling terpaut karena takut. Alvero memarahinya di depan umum, menjadi tontonan mahasiswa lain yang menganggap hal biasa. Chrisa malu. Ia malu harus dirundung setiap hari. Tak pernah absen.

"Maaf." Lirih Chrisa.

"Mana HP lo!"

Dengan tangan bergetar Chrisa mengambil HP-nya dari dalam saku. Menyerahkannya kepada Alvero, sesuai perintah pria itu.

Namun siapa sangka? Setelah Alvero mengotak-atik HP Chrisa, pria itu malah membantingnya keras, sampai HP Chrisa retak. Sudah pasti rusak, bantingan Alvero bukan main kerasnya.

Air mata Chrisa jatuh, ia tidak tahu lagi bagaimana cara membeli HP baru, uang tabungannya habis untuk membayar UKT semester ini. Diperbaiki? Mana bisa? Sudah pasti rusak parah dilihat dari fisiknya.

Chrisa mendongak, memberanikan diri menatap mata Alvero. Bukannya kasihan, Alvero malah membentak Chrisa semakin keras. "APA LO LIHAT-LIHAT?!"

Chrisa menggeleng lemas, ia tidak bisa melawan. Ia takut. Tak ada yang membelanya, tak ada yang berani kepada Alvero.

Tatapan mahasiswa lain berbeda-beda padanya, ada yang kasihan, ada yang ikut mengejek, ada yang bersorak seru, entahlah, tak ada satupun dari mereka yang berniat menarik Chrisa dari amukan Alvero.

"Gausah nangis lo!"

Bukannya berhenti, Chrisa semakin deras meneteskan air mata. Gadis itu sudah berusaha untuk menghapus air matanya, namun tetap, tidak berhenti mengalir.

Silhouette [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang