[44] Easy

3.4K 510 242
                                    

Always thought I was hard to love'Till you made it seem so easy, seem so easy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Always thought I was hard to love
'Till you made it seem so easy, seem so easy

Many Typos
***

Setelah kepergian Dewa, Mikaela masih terdiam untuk beberapa saat memeluk Nata dengan erat. Perempuan itu masih belum percaya kalau Dewa memilih pergi meninggalkan tempat itu tanpa membuat kekacauan seperti sebelumnya.

Mikaela memggerejap banyak dan merasa bingung.

"Uhukk uhukk" Nata terbatuk membuat Mikaela tersentak, perempuan itu langsung melepaskan pelukannya dengan cepat.

Namun pergerakan Mikaela kalah cepat dengan tangan Nata yang entah sejak kapan sudah melingkar di pinggang Mikaela. Perempuan itu menggerejap lagi, merasa kalau jarak diantara keduanya terlalu tipis bahkan tidak ada. Wajah Nata sekarang ada di ceruk lehernya, sedangkan dagu Mikaela bersandar di ubun ubun pemuda itu.

"N-nataa, lepas"

"Uhuk uhukk" Nata semakin terbatuk, mengeratkan pelukannya "Aduh La, gini dulu bentar gue batuk nih, gak bisa ngapa ngapin, aww sakit banget"

Mikaela menarik napas pendek, mencoba melepaskan diri dari Nata yang melilitnya seperti ular.

"Nata lepas, Lo gak kenapa kenapa kok! Dewa gak mukul Lo pakai kayu perasan!"

Nata menggeleng dan mengaduh dengan dramatis, "Aww kayaknya limfa gue bocor deh? Apa organ dalam gue cedera? Sakit banget Laa, dih diem dulu, gue gak bisa gerak"

Mikaela memutar bola matanya, "Gak bisa gerak, tapi tangan Lo makin kenceng ya di pinggang gue"

Nata tebatuk lagi "Kayaknya rusuk gue patah"

Mikaela berdecak "Lebay Nata! Udah lepasin, ayo pulang udah sore"

Nata terkekeh pelan, menggeleng dan kembali mencari posisi nyaman. Sebenarnya pemuda itu tidak sepenuhnya berbohong. Bibirnya terasa perih dan perutnya sakit karena Dewa menendangnya dengan keras. Namun semua tidak ada artinya sekarang.

Perasaan sakit hilang bergantikan perasaan aneh ketika Mikaela memeluknya erat, mecoba melindunginya dari Dewa. Mungkin Nata terkesan lemah karena tidak bisa melawan Dewa, tapi percayalah kekuatan pemuda itu diatas rata rata.

Perasaan kesalnya beberapa saat lali tergantikan perasaan aneh merayap kedalam perutnya, menggelitik dan membuat Nata seolah melayang di sebuah tempat yang indah. Pelukan Mikaela yang terasa hangat dan lembut membuat pemuda itu kehilangan kesadarannya untuk beberapa saat, menikmati perasaan aneh di dalam perutnya yang bergejolak.

Mikaela sibuk mendorong dorong pemuda itu agar lepas darinya, Mikaela takut kalau detak jantungnya yang menggila terdengar oleh Nata, kalau sampai hal itu terjadi maka Mikaela tidak tau lagi mau menaruh mukanya dimana.

"La?"

Mikaela tetap sibuk mendorong Nata, "Lepas Nata!"

Nata menggeliat, menaruh wajahnya di ceruk leher Mikaela, menghirup aroma perempuan itu dalam dalam dan sesekali menggesekkan hidungnya ke leher Mikaela membuat perempusn itu menegang total.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang