[46] Sweet but Psycho

4.4K 520 243
                                    

Oh he sweet but psycho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh he sweet but psycho

Many Typos
***

Dewa memukul samsaknya lagi dengan sekuat tenaga, emosi menguasai dirinya karena Bianca. Perempuan itu benar benar membuat Dewa lepas kendali, dan tidak bisa bertingkah tenang seperti biasanya.

"Berani beraninya dia bertingkah kayak gitu ke gue, sialan" Dewa kembali memukul samsaknya sambil mengingat perkataan perempuan itu beberapa saat yang lalu.

"Hahaha, Lo lucu! Gue kasih tau satu hal ya Sadewa. Gue emang masih belum bisa kembali membuka hati ke yang lain, tapi bukan berarti gue masih cinta sama Nata. Gue gak bucin kayak Lo, bego"

"...."

"Gue dan Nata, itu sama Dewa. Kalau udah putus ya putus, gak ada balikan karena kami memang sudah mencapai puncak dimana emang gak bisa bersatu, jadi gue gak akan buang buang tenaga buat misahin Mikaela dan Nata, mending gue mencari kebahgiaan gue sendiri"

"Kalau gitu kenapa Lo ada disini? Tempat ini bukan tempat bahagia!"

"Hm, buat Lo sih bukan. Buat gue iya"

"....."

"Soalnya ada Elo disini, meratapi nasib Lo yang dicampakkan. Kebahagiaan gue adalah melihat Lo menderita"

Dewa membersihkan keringat yang mengalir di wajah tampannya, Bianca membuat sisi gila Dewa bangkit. Perempuan itu sama sepertinya, akan melalukan apapun untuk menghancurkan orang yang dibencinya.

Dewa yang tumbuh di lingkungan yang keras, selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dengan mudah berubah egois ketika orang yang diinginkannya menolak.

Dari dulu sudah begitu, Dewa akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Mikaela yang belum dia dapatkan membuat Dewa gelap mata dan mencoba memperkosa Mikaela berharap perempuan itu akan terus berada di sisinya.

Namun Dewa salah langkah kali ini. Dewa akhirnya menyadari kalau apa yang dilakukannya itu salah, dan dia seharusnya memilih cara yang lebih manusiawi. Namun sepertinya sudah terlambat, Mikaela sudah tidak mau lagi berurusan dengannya.

Dewa memang payah dan bodoh dalam berhubungan, pemuda itu terlalu dingin dengan sekitarnya, tidak terlalu mengerti caranya bersikap. Maka dari itu Dewa sering diam dan menyendiri, namun ketika dia menginginkan sesuatu, sekuat tenaga Dewa akan mencoba mendapatkannya. Dan untuk yang kesekian kalinya Dewa harus menerima kalau 'hal' yang dia inginkan tidak bisa dimilikinya.

"Gue bisa bergerak sendiri kok, Bianca sialan!!" Dewa kembali memukul samsaknya sekuat tenaga, melatih diri agar lebih kuat lagi.

Pemuda itu sangat suka berolahraga, melatih kekuatan ototnya sampai membuat bentuk tubuhnya sempurna. Namun sejak berkelahi dengan Nata, Dewa sadar kalau masih ada yang jauh lebih kuat darinya.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang