Part 5 Bukan ABG lagi

582 45 0
                                    


“ Aku tanpamu memang masih hidup, tapi jiwaku tak lagi utuh, Melupakanmu bukanlah perkara mudah, ”

- Lollyta –

“ Lyta, aku bisa menjelaskan semuanya.” Dipta berusaha menggapai lengan Lyta yang langsung ditepis olehnya.

“ aku butuh sendiri mas, tolong jangan ganggu aku. Penelitianku nggak akan selesai kalau begini.”

“ Oke, apapun yang kamu dengar tadi tidak benar, aku punya penjelasan.”

Lyta hanya tersenyum simpul dan meninggalkan Dipta terpaku sendiri.

“ Hai... kenapa sedih?”

“ Mia? Kamu cantik sekali hari ini, mau kemana?”

“ Pulang, Dokter bilang aku sudah sembuh, aku mau pulang.” Ucapnya dengan senyuman indah di bibirnya.

“ Alhamdulillah, aku bahagia dengar kamu sudah sembuh Mia, semoga hidup mu akan lebih baik lagi ke depannya.” Balasku sungguh-sungguh.

“ Terimakasih Kak, enam bulan aku ada ditempat ini, RSJ ini sudah seperti rumah keduaku, meski awal kesini rasanya muak dan marah sekali.”

“ Apa rencanamu selanjutnya?”

“ Aku ingin mengunjungi makan calon suamiku, menemui ibu dan ayah di rumah kemudian akan membuka usaha bersama seorang sahabat.”

“ Aku mendukung mu, lakukan yang membuatmu bahagia,”

“ Kamu juga harus bahagia, Raisa adalah sahabat dokter Dipta, orang tua mereka memang menjodohkan keduanya, tapi dokter Dipta selalu menolak.” Penjelasan tiba-tiba dari Mas Adi membuyarkan obrolanku dengan Mia, “ Maaf aku nggak sengaja dengar perbincangan mereka, dan aku tahu kamu ada disana.”

“ Seandainya aku bisa memahami semua dengan semudah itu, Mas. “

“ Cinta tidak butuh pemahaman terlalu banyak Lyta, ia perlu dirasakan maka kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan, “ Mia menatap manik mataku lekat. “ Saat kamu percaya akan kuasa Allah akan hidupmu, semuanya akan baik-baik saja.”
Tampak mas Adi menatap mata Mia dalam, ada kilatan sayang dari tatapan keduanya.

Membuatku menyadari ada hal berbeda dari kedua sejoli ini.
“ Kalian punya hubungan spesial?” kontan pertanyaanku membuat rona merah mudah pada wajah Mia dan senyum simpul salah tingkah dari Mas Adi.

“ Mia adalah calon istri kakaku Lyta, Almarhum calon suami Mia adalah kakak kandungku, aku yang membawa Mia ke tempat ini. Lambat laun aku mengagumi sosok Mia, dan aku bahagia karena Mia telah berhasil menyembuhkan traumanya.”

“ Kami akan melangsungkan pertunangan setelah ini.” Ucap Mia malu-malu.

“ Aku bahagia mendengar hal itu, aku bahagia kalian akhirnya bersatu. “

“ Kamu juga berhak bahagia. Percayalah... semua akan indah pada waktunya Lyta. Bicaralah dengan dokter Dipta, ia berhak menjelaskan kesalahpahaman ini.” Mas Adi berusaha memberiku pengertian.

“ Jangan ngambek kemudian marah, kalian bukan ABG lagi kan?” Tambah Mas Adi. “ Hayo...Mia kita harus pulang, aku akan mengantarmu.”

“ Kalian hati-hati, aku tunggu undangannya yah.”

Senyumku mengantar keduanya beranjak pergi dengan tangan keduanya yang bertautan.
Kupu-kupu berterbangan di taman kecil samping ruang kamar pasien. Mereka menambah keindahan taman ini. Lidahku keluh, teringat bagaimana kuasa ilahi menyatukan dua insan bernama Adi dan Mia. Siapa sangka bahwa hubungan mereka tidaklah sesederhana pasien dan perawatnya. Mia yang telah sembuh dari masa truma mentalnya kini telah siap memulai hidupnya yang baru.

Lollyta ( Complete)Where stories live. Discover now