Hari Pertama

176 30 5
                                    

Hai. Masih ada yg ingat sama ini cerita?








Langkah kaki itu semakin lama semakin cepat. Menyusuri jalanan yang padat oleh orang-orang yang sedang berlalu lalang. Tidak perduli umpatan para pejalan kaki akibat ditabrak olehnya. Tujuannya sekarang hanya satu, cepat-cepat datang kesekolah karena dia sudah sangat terlambat sekarang.

Dia berhenti saat sudah sampai di depan gerbang sekolah dan menetralkan nafasnya yang terengah-engah. Dia kembali menegakkan tubuhnya. Dan dia harus menerima keadaan kalau sekarang gerbang di depannya sudah tertutup rapat yang tandanya dia sudah benar-benar telat. Kalau begini caranya, Wonjin tidak memiliki pilihan lain selain cara yang biasa dilakukannya ketika berada dalam situasi seperti ini.

Wonjin berjalan kearah belakang sekolah. Belakang sekolah Wonjin itu memiliki pembatas dinding tembok yang tingginya kira-kira di atas kepala Wonjin. Setelah sebelumnya melihat sekitar dan memastikan tidak ada yang melihat, Wonjin melempar tas nya lebih dulu lalu memanjat dinding pembatas sekolah itu. Seakan sudah sangat ahli, Wonjin berhasil melewati pembatas tembok dengan memanjat tanpa harus kesusahan.

Buk

Kedua kakinya sudah menginjak tanah dengan selamat. Wonjin menepuk bagian baju nya yang kotor karena bekas memanjat tadi. Ia bernafas lega, tangan nya terulur untuk mengambil tas nya dan menyandang nya di punggungnya berniat untuk pergi dari tempat itu menuju ke kelasnya atau paling tidak ke kantin dulu.

Namun baru beberapa langkah dia berjalan, suara seseorang tiba-tiba membuatnya menghentikan langkahnya, "Lo mau kemana?"

Wonjin sangat kenal pemilik suara itu. Bahkan sangat hapal.

Wonjin terdiam di tempat nya, tubuhnya mendadak beku dan tidak tau harus bersikap bagaimana setelah ketahuan memanjat tembok belakang sekolah.

Wonjin berbalik, dan bertemu tatap dengan orang yang baru saja menciduk dirinya.

"Minkyu.."

Minkyu bersidekap, "Lo tau sekarang jam berapa?" Tanya Minkyu.

"Gak tau." Wonjin membalas pertanyaan Minkyu dengan acuh tanpa takut akan apa yang akan di hadapinya.

"Lo udah telat lebih dari 20 menit, Ham Wonjin.."

"Trus?" Ingatkan Minkyu untuk tetap sabar menghadapi Wonjin.

"Lo gak ngerasa bersalah sama sekali? Wah, lo benar-benar hebat Wonjin." Minkyu ngasih tatapan tajamnya ke Wonjin.

"Lo ikut gue sekarang."

Minkyu menarik tangan Wonjin.

"Lepasin gue. Gue gak mau!" Wonjin memberontak dan mencoba melepaskan tarikan tangan Minkyu pada tangannya.

Minkyu tidak mendengarkan Wonjin dan tetap menarik paksa tangan pemuda berpipi gembil itu tanpa peduli sejuta umpatan yang sudah di lontarkan Wonjin padanya.

"Bangsat! Gue bilang lepas!!"

Sekuat apapun Wonjin berusaha untuk melepaskan diri, nyatanya Minkyu dalam mode tegas seperti sekarang ini sangat sulit di bantah.

"Gue bisa jalan sendiri. Lepasin tangan gue!" Dan akhirnya Minkyu menyerah dan memilih melepaskan tangan Wonjin.

"Lo ikut gue. Jangan coba-coba buat kabur." Perintah tegas itu Minkyu suarakan pada Wonjin yang hanya bisa berdecak kesal.

"Ck, bawel banget sih lo. Gue gak bakalan kabur. Puas!"

"Bagus kalau lo nurut."

Walaupun awalnya Minkyu harus berulang kali menangkap Wonjin yang hampir ingin kabur, namun akhirnya dengan segala cara yang dilakukan Minkyu untuk membuat Wonjin mau menurutinya mereka pun sampai di tempat hukuman dari seorang Ham Wonjin akan dilakukan.

Toilet sekolah.

"Lo ngapain bawa gue kesini?" Tanya Wonjin sambil memperhatikan sekeliling toilet sekolah mereka.

"Ini hukuman buat lo. Bersihin toilet sampai bersih."

"Ha?! Lo gila?! Enggak, gue gak mau. Lo aja sana yang bersihin, gue gak mau." Wonjin lagi-lagi ingin kabur dan meninggalkan Minkyu. Namun, dengan cepat Minkyu menahan tangannya dan menghimpit nya di antara dinding dan tubuh nya.

Wonjin meringis saat merasakan punggung nya yang terasa nyeri karena di hempaskan dengan kuat ke dinding. Mata nya membelalak begitu melihat Minkyu menghimpit tubuh nya dan jarak wajah mereka sangat dekat yang hanya berjarak beberapa centi saja.

Kedua tangan Minkyu berada di kedua sisi kepala Wonjin, yang masih terdiam mencoba memproses apa yang sedang terjadi. Minkyu menatap Wonjin tajam dan namja tersebut tidak bisa berkutik sama sekali. Wonjin akui ini kali pertama untuk nya merasakan perasaan takut pada seseorang seperti ini. Wonjin yang terkenal sangat bar-bar dan tidak memiliki rasa takut pada siapapun kini di buat tak berkutik oleh seorang Kim Minkyu.

"Gue udah bilang berapa kali sama lo buat gak kabur. Lo mau nguji batas kesabaran gue?" Suara desisan Minkyu terdengar pelan namun bisa membuat Wonjin terdiam.

"Lo tau ini dimana kan? Kita ada di toilet, dan gak ada siapapun disini. Jadi.. " Minkyu menjeda ucapannya.

"Gue tau lo bakal paham apa yang gue maksud bukan?" Minkyu berbisik lirih di telinga Wonjin.

"A-apa maksud lo, lepasin gue. Gue mau ke kelas." Wonjin mencoba mendorong bahu Minkyu namun gagal karena kekuatan pemuda itu jauh lebih besar dari nya. Untuk saat ini mungkin begitu, karena tanpa diminta tiba-tiba saja nyali Wonjin langsung menciut ketika di hadapkan dengan Minkyu.

Tentu saja Wonjin tau maksud Minkyu, dia bukan orang bodoh yang gak paham maksud dari ucapan Minkyu barusan. Namun, dia cuma ingin menyangkal nya saja dan tidak mau berpikiran yang aneh-aneh.

Minkyu membelai lembut pipi Wonjin yang terasa sangat lembut dan menghirup aroma Wonjin yang terasa seperti aroma bedak bayi. Minkyu terkekeh kecil, "Ternyata lo masih pake bedak bayi? Tampang garang lo gak sesuai dengan kenyataan, ya. Tapi gue suka wangi badan lo." Wonjin mengedipkan matanya berulang kali. Tanpa di sadarinya, rona merah seketika langsung menjulur ke seluruh wajah putihnya.

Wonjin antara malu dan juga marah sekarang ini. Malu karena dia ketahuan masih pake bedak bayi. Mau bagaimana lagi, Wonjin sangat suka aroma bedak yang seperti itu daripada parfum-parfum dengan aroma menyengat yang sering Dongpyo pakai waktu ke sekolah. Wonjin malu, sangat malu sekarang. Tapi Wonjin juga ingin marah karena Minkyu yang dengan seenaknya menghimpitnya seperti ini.

"Lo pilih mana.. Lo nurutin ucapan gue buat ngebersihin semua toilet atau.." Minkyu kembali  menggantung ucapannya.

"Gue perkosa lo di sini sekarang juga.."

Tbc

Maaf untuk typo.

Kalau yg baca ga sesuai ekspektasi atau udh bnyak dari kalian yg gak niat nunggu cerita ini, mel bakal delete book ini.

Makasih🙂

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Oct 21, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Behind the Story of Bad Boy? [WonKyu]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora