Part 7

39.4K 4.9K 487
                                    

❝Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?
'Cause I'm yours..❞


SAMPAI saat ini Jaehyun belum menemukan kesempatan. Ia memang bisa berinteraksi bersama Taeyong di depan kamera karena tentunya mereka harus bersikap profesional, Jaehyun bahkan berada di cart yang sama saat mereka konser dan Taeyong menyentuhnya; mengusak kepala serta merangkul bahu.

Tapi, Jaehyun merindukan yang lebih dari itu. Ia ingin berinteraksi bersama Taeyong di belakang kamera. Namun sayangnya itu hanyalah harapan semu karena Johnny, Yuta serta Doyoung selalu melemparkan tatapan tajam padanya.

Okay, Jaehyun tahu bila ia sudah menyakiti seseorang yang paling di sayangi di dalam grup merekaㅡsang Leader. Ia menyadari hal tersebut dan menyesal. Jaehyun sudah memblokir nomor Naeun, setidaknya ia tidak akan menghadiri acara MC hingga akhir tahun.

Jaehyun tentu harus memperbaiki hubungannya dengan Taeyong. Ia tidak mau terus menerus seperti ini, ya, Jaehyun harus meyakinkan Taeyong bahwa ia tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama seperti ini lagi.

Saat ini Jaehyun berada di lorong hotel; berdiri di depan kamar Taeyong. Mantan kekasihnya itu tidur bersama Doyoung, sedikit menyebalkan karena akan sulit memancing Doyoung untuk keluar.

Menghela napas, Jaehyun akhirnya menyandarkan punggung di dinding. Ia melirik ke samping; menemukan Haechan yang akan masuk ke dalam kamar. Sebuah ide muncul di kepala Jaehyun, ia melesat mendekati Haechan yang baru saja ingin menutup pintu.

"Haechan-ah!"

Merasa di panggil, Haechan memunculkan kepala dan mengangkat sebelah alis, menatap Jaehyun yang berdiri tepat di hadapannya. "Ada apa Hyung?"

"Give me a favor."

Kening Haechan berkerut. "Hyung, aku tahu bahwa aku sudah sangat pintar dan mengerti inggris, tapi jangan terlalu sering berbicara menggunakan bahasa asing! Sudah seperti Mark Hyung saja."

Mendengar itu Jaehyun tersenyum kecil. "Baiklah, aku ingin meminta bantuanmu."

"Bantuan apa?"

"Bisakah kau mengajak Doyoung pergi ke bawah sebentar untuk membeli apapun? Kau memiliki 1001 alasan."

Haechan menyipitkan mata. "Apa yang akan Hyung lakukan? Mencoba meminta maaf pada Taeyong Hyung?"

Jaehyun mengangguk dan memasang wajah memelas. "Tentu, aku mohon Chan, bantu aku. Aku sangat menyesaaal! Kumohon kumohon?"

Pipi Haechan menggembung. Ia mengangguk; berhasil membuat Jaehyun menggumamkan kata 'yes' lagipula Haechan juga merasa tidak nyaman karena dorm terasa jauh lebih sepi; canggung.

Dan, Haechan menyukai Jaehyun serta Taeyong! Pasangan yang menggemaskan, jadi ia ingin memberikan sedikit bantuan. Meskipun ia tahu Johnny mungkin akan memarahinya.

"Tunggu Hyung," Haechan masuk ke dalam kamar dan mengambil ponsel. "Aku akan menghubungi Doyoung Hyung, sebaiknya Hyung kembali dulu ke kamar agar Doyoung Hyung tidak curiga."

Jaehyun mengangguk antusias. "Terimakasih Haechan-ah!" ia kembali ke kamar; sengaja tidak merapatkan pintu agar bisa melihat Doyoung keluar dari kamar Taeyong.

Tidak membutuhkan waktu lama sampai Doyoung keluar dari kamar dengan wajah malas. Lelaki berwajah kelinci itu menggerutu pada Haechan yang tertawa, lalu keduanya hilang di ujung lorong; berbelok agar bisa menaiki lift.

Jaehyun bergegas keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Taeyong, ia tidak bisa masuk karena kunci yang berbeda, mereka harus menggunakan card untuk membuka pintu.

Tidak membutuhkan waktu lama hingga pintu terbuka; memperlihatkan Taeyong yang terkejut karena melihat Jaehyun berdiri tepat di hadapannya.

"Hyung," gumam Jaehyun pelan, ia melangkah masuk dan menutup pintu, sementara Taeyong terus berjalan mundur hingga tubuhnya jatuh terduduk di atas kasur.

"Untuk apa kau kesini? Kita tidak memiliki urusan."

Jaehyun mengulum bibir lalu berlutut di hadapan Taeyong, mengenggam jemari si lelaki cantik dan mengecup punggung tangannya.

"Hyung aku minta maaf, aku tidak memiliki kesempatan untuk berbicara denganmu selama ini. Aku minta maaf Hyung, sungguh, aku menyesal.." nada suara Jaehyun terdengar parau; seperti menahan tangis.

Taeyong mengalihkan pandangan ke arah lain; tidak ingin menatap wajah Jaehyun yang bisa membuat pertahanan nya hancur tanpa sisa.

"Apa kau memikirkan perasaanku ketika memutuskan untuk mendekati gadis itu Jaehyun-ah?" tanya Taeyong dengan tatapan kosongnya.

Oh terimakasih pada Johnny, Yuta dan Doyoung yang terus menerus mendoktrin pikiran Taeyong agar tidak memaafkan Jaehyun dengan mudah. Meskipun Taeyong ingin sekali memeluk dan mencium Jaehyun sekarang juga.

Jaehyun menundukkan kepala dan menempelkan pipinya di telapak tangan Taeyong. "Aku minta maaf Hyung.. Aku sungguh minta maaf.. Walaupun aku tahu permintaan maaf ini tidak cukup, tapi aku benar-benar minta maaf.. Aku menyesal karena sudah mengikuti isi pikiranku, aku mencintaimu Hyung.."

Taeyong mengigit bibir bawah dan mendongak; menahan air mata yang ingin keluar. Ia membiarkan Jaehyun menciumi telapak hingga pergelangan tangan. Taeyong juga sangat merindukan lelaki tampan itu, ia masih mencintai Jaehyunㅡdengan seluruh hatinya.

"S-sebaiknya kau keluar Jaehyun, aku ingin tidur."

"Hyung kumohon.. Beri aku kesempatan kedua untuk membuktikan semuanya.. Kumohon Hyung.."

Bisakah Jaehyun tidak memohon? Itu sungguh meruntuhkan pertahanan hati Taeyong, ia tidak memiliki Johnny atau Yuta yang mungkin bisa membantunya saat ini.

Taeyong menelan air liur. "Keluar Jaehyun.."

Jaehyun menghela napas lalu mendongak; menatap Taeyong yang kini juga tengah menatapnya. Ia mengusap pipi tirus Taeyong dan mencuri kecupan kilat di bibir tipis yang selalu menjadi favoritnya.

"Aku minta maaf Hyung, tolong beri aku kesempatan kedua.." gumam Jaehyun seraya berdiri dan berjalan keluar dari kamar Taeyong.

Meninggalkan Taeyong yang menyentuh bibirnya dan menghempaskan tubuh di kasur empuk. Sial, ia benar-benar ingin memeluk Jaehyun dan memaafkan lelaki tampan itu.

Tapi Johnny, Yuta dan Doyoung berkata bahwa tidak seharusnya Taeyong memaafkan Jaehyun dengan mudah..

Tbc


Secret Love《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang