Part 16

74.5K 9.2K 3.7K
                                    

SEDARI tadi Taeyong tidak berhenti tersenyum karena Jaehyun terus menerus mengeluarkan kepala di celah mobil yang terletak di atas. Mereka berdua akan pergi ke Puncak dan menginap di villa, mencari suasana baru karena Taeyong merasa begitu bosan terus berdiam diri di mansion.

"Hyung! Kemarilah, pemandangannya lebih indah bila di lihat dari atas sini!" seru Jaehyun senang, ia menunduk, menatap wajah Taeyong yang mendongak dengan senyum kecil di wajah.

Taeyong menggeleng pelan. "Celahnya tidak cukup untuk kita berdua, jadi nikmatilah waktumu." bukan hanya karena itu, Taeyong merasa bahwa ia sudah terlalu dewasa untuk melakukan kegiatan seperti Jaehyun.

Bibir Jaehyun mencebik, ia mengangkat kedua tangan dan berteriak. Membiarkan angin kencang menerbangkan helaian rambut hitam tebalnya, namun tidak bertahan lama karena Jaehyun sudah duduk di samping Taeyong saat ini. Senyum lebar yang menampakan kedua titik cacat di pipi berhasil membuat Taeyong tertawa gemas.

"Lihat, rambutmu berantakan." gumam Taeyong pelan, tangannya merapihkan helaian rambut Jaehyun yang terkena hembusan angin sebelumnya.

Kedua mata Jaehyun terpejam, menikmati sentuhan Taeyong di kepalanya. Ia memiringkan tubuh; menghadap Taeyong dan memeluk si lelaki cantik dengan erat, menempelkan pipi di dada Taeyong. Mengabaikan supir di kursi depan yang terlihat begitu fokus menatap jalanan.

"Kenapa Jaehyun?"

"Aku ingin memeluk Hyung! Akhirnya aku bisa pergi bersama Hyung, jujur saja, sebenarnya aku juga merasa bosan bila terus menerus diam di mansion. Tapi aku belum bisa pergi ke tempat yang ramai, itu membuatku sedikit takut. Maaf ya Hyung?"

Taeyong mengangguk kecil dan mengusap kepala Jaehyun dengan sayang, ia benar-benar merasa seperti sedang merawat balita. "Tidak masalah, aku tidak keberatan."

Jaehyun mendongak; menatap wajah Taeyong dan mencium dagu si lelaki cantik. "Aku ingin berenang di sana! Ada kolam berenang yang saaaaangaaaat besar Hyung! Tapi airnya dingin!"

"Lalu bagaimana bila airnya dingin?"

"Maka aku akan memeluk Hyung! Tubuh Hyung sangat hangat, aku menyukainya.."

Rona merah menjalari pipi hingga telinga Taeyong, ia mencubit pipi Jaehyun dengan gemas. Membuat si lelaki tampan tertawa kecil, tekstur pipi Jaehyun sangat lembut, seperti kue mochi.

"Aku menyukai pipimu." Taeyong mengusap pipi Jaehyun dan mengecup kilat bibir tebal si lelaki tampan. Tidak masalah kan bila ia melakukannya? Mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih.

Jaehyun menegapkan tubuh dan menangkup pipi Taeyong; menatap iris hitam Taeyong dengan tatapan penuh cinta. "Dan aku menyukai Hyung! Sangat menyukai Hyung!"

Oh sungguh, bisakah Jaehyun berhenti bertingkah seperti ini? Jantung Taeyong mulai berdegup kencang, pipinya bahkan semakin panas. Meskipun Jaehyun mengatakan hal tersebut seolah itu bukan masalah besar, namun Taeyong tetap tidak bisa mengatasinya.

Dimana lagi ia bisa menemukan lelaki seperti Jaehyun? Sepertinya tidak ada dimana pun.

"Supir mungkin sedang memperhatikan kita." bisik Taeyong pelan.

Jaehyun memajukan bibir bawah. "Aku tidak perduliii! Aku sangat menyukai Hyunggg! Ugh, kenapa Taeyong Hyung begitu menggemaskan?" ujarnya seraya memainkan kedua pipi Taeyong dengan gemas.

"Jaehyunnnn!"

"Taeyong Hyung menggemaskan!"

"Kau harus bercermin! Kau lebih menggemaskan!" Taeyong menyentuh tangan Jaehyun yang berada di pipinya dan tertawa kecil. Astaga, ini seperti memiliki hubungan bersama anak kecil!

Man Like You《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang