07 - Cantik

453K 48.3K 10.3K
                                    

Follow instagram :@virda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow instagram :
@virda.aputri @alvero.atmj @chrisa.vir

Follow wattpad aku karena beberapa bakal aku private 🫰🏻

❤︎❤︎❤︎

Cantik. Definisi cantik setiap orang berbeda. Namun memiliki makna yang sama, keindahan. Dalam bentuk apapun. Namun nyatanya saat ini, kata cantik hanya diperuntukkan kepada fisik yang nampak di depan mata tanpa mempedulikan makna luas dari kata itu sendiri.

Semua orang suka akan kata itu. Dan semua orang ingin dikatakan seperti itu. Jika tidak cantik, tidak akan dihargai. Itu mindset mereka sekarang.

Pikiran itu hanya datang untuk orang-orang berpikiran cetek, yang selalu mematok standar dalam hidup. Nyatanya jika mereka berpikir luas, mereka tidak akan menggunakan cantik sebagai tolak ukur keindahan.

Tapi bukan berarti orang yang tak indah fisik atau tak cantik juga benar. Kadang kala mereka tidak percaya diri, mereka yang selalu ditatap remeh, ditatap rendah langsung saja tidak punya keberanian untuk show up. Tampil tidak melulu harus mempunyai kepercayaan diri tinggi, hanya perlu menghargai diri sendiri.

Orang cantik atau orang indah juga tidak melulu benar, mereka yang dipandang indah, mereka yang selalu dipuji mungkin sudah besar kepala hingga lupa bahwa tak hanya rupa, tapi kepribadian juga penting untuk menunjang kata cantik itu sendiri.

Nyatanya begitu rumit untuk mendeskripsikan apa itu cantik. Tergantung bagaimana bersikap dan menyikapi.

Chrisa dalam masalah itu saat ini. Ia hanya tidak sadar bahwa ia cantik. Ia tidak bisa percaya diri karena selalu dipandang remeh. Dan ia selalu takut untuk mengutarakan pendapat karena ada seseorang yang selalu menekan mentalnya. Lingkaran itu, ia tidak akan pernah bebas selama ia tidak bisa mempercayai dirinya.

Pagi itu, kebetulan ia ada kelas. Alvero juga ada kelas pagi. Seperti yang sudah disuruh, ia membawakan Alvero bekal. Tasnya menjadi lebih berat dari biasanya.

Handphone baru Chrisa saat masuk kelas menjadi sorotan teman-temannya. Banyak yang bergosip bahwa handphone itu Alvero yang beli, dan memang benar. Ada juga yang bergosip bahwa handphone itu palsu karena Chrisa tak sanggup beli. Ada juga yang bergosip handphone itu didapat dari hasil mencuri. Namun mendengarnya langsung membuat hati Chrisa sakit. Harusnya mereka tanya saja dari mana Chrisa punya, daripada bergosip yang tidak-tidak.

Satu persatu mahasiswa keluar dari ruangan. Chrisa masih tetap duduk. Membereskan buku-bukunya. Ia memang lebih suka keluar kelas terakhir.

"Chrisa, lo babu Alvero kan?" Tanya sebuah suara.

Chrisa mendongak, seorang gadis cantik tengah menghampirinya. Chrisa kenal gadis itu. Sherly, yang selalu digosipkan anak prodi karena cantik.

"Gue mau nitip ini, kasihin Alvero ya. Tapi jangan bilang dari gue. Lo bilang aja dari lo. Biar dia mau makan." Ujar Sherly memberikan sebatang cokelat kepada Chrisa.

Silhouette [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang