BAB 10

167 33 0
                                    

HOSEOK POV

Hoseok telah merancang dinding-dinding aula makan supaya menampilkan adegan-adegan terkini dari Perkemahan Blasteran.

Awalnya dia beranggapan gagasan itu cukup hebat. Sekarang dia tidak yakin. Adegan-adegan dari rumah mereka-nyanyi bersama di sekeliling api unggun, makan malam di paviliun, permainan bola voli di luar Rumah Besar-sepertinya hanya membuat teman-temannya sedih.

Semakin jauh mereka dari Long Island, semakin buruk keadaannya. Zona waktu terus berubah, membuat Hoseok merasakan jauhnya jarak setiap kali dia menatap dinding-dinding itu. Di Italia sini, matahari baru terbit. Sementara di Perkemahan Blasteran masih larut malam. Obor-obor mendedas di pintu-pintu kabin. Cahaya bulan gemerlapan di atas ombak Selat Long Island. Pantai itu penuh jejak kaki, seolah-olah sekerumunan besar orang baru saja meninggalkannya. Sedikit tersentak, Hoseok menyadari bahwa kemarin-tadi malam, terserahlah-adalah empat Juli. Mereka melewatkan pesta tahunan Perkemahan Blasteran di pantai dengan kembang api menawan yang disiapkan oleh saudara-saudara Hoseok di Pondok. Dia memutuskan untuk tidak menyinggung-nyinggung hal kepada kru yang lain, tetapi dia berharap teman-temannya mengalami perayaan yang meriah. Mereka juga perlu itu untuk mengangkat semangat mereka.

Dia teringat gambaran-gambaran yang dia lihat dalam mimpinya-perkemahan tinggal puing-puing, mayat berserakan; Jinhwan berdiri di lapangan bola voli, berbicara lepas dengan suara Gaea. Hoseok menatap hidangan telur dan dagingnya. Dia berharap mematikan video dinding itu.

"Nah," kata Taehyung, "karena kita sudah di sini ...."

Taehyung duduk di ujung meja, bisa dibilang karena tidak ada yg lain. Semenjak mereka kehilangan Seulgi, Taehyung berusaha semampunya untuk bertindak sebagai pemimpin kelompok itu karena di Perkemahan Jupiter, dia adalah Praetor, Taehyung mungkin sudah terbiasa, tetapi Hoseok tahu temannya itu tertekan. Kedua matanya lebih cekung ketimbang biasanya. Rambut pirangnya -acakan tidak seperti biasa, seakan-akan dia lupa menyisirnya.

Hoseok melirik pada kru lain di sekeliling meja. Mata Wendy juga marah tetapi tentu saja dia tidak tidur semalaman memandu kapal melewati gunung. Rambut ikalnya yang berwarna kayu manis diikat dengan lipatan saputangan, memberi Wendy tampang militer yang dirasa Hoseok agak seksi-tetapi dia langsung merasa bersalah setelaahnya.

Di sebelah Wendy duduk pacarnya, Min Yoongi, yang mengenakan celana olahraga hitam dan kaus wisatawan Roma bertuliskan CIAO! (apakah kata itu ada artinya?). Lencana centurion lama Yoongi tersemat di kausnya walaupun para demigod Argo II sekarang adalah musuh nomor 1 sampai 7 di Perkemahan Jupiter.

Lalu, ada saudara tiri Wendy, Joen Jungkook. Duh, anak itu membuat Hoseok merasa tidak nyaman. Dia duduk menyandar dalam balutan jaket kulit penerbang, kaus hitam, dan celana jin, cincin tengkorak perak di jarinya, dan pedang Stygian di pinggangnya. Matanya sedih dan agak hampa, seolah-olah dia telah melihat ke kedalaman Tartarus--yang memang telah dilakukannya.

Satu-satunya demigod yang tidak hadir adalah Irene, yang sedang menjalankan giliran di kemudi bersama Pak Pelatih Hedge, satir pengawal mereka. Hoseok berharap Irene ada di sini. Irene punya cara untuk menenangkan situasi dengan mantra-mantra Aphrodite-nya. Setelah mimpinya tadi malam, ketenangan bisa berguna bagi Hoseok. Di sisi lain, mungkin ada baiknya Irene berada di atas geladak, mengawal pengawal mereka. Karena kini berada di Tempat Kuno, mereka harus terus bersiaga. Hoseok risau membiarkan Pak Pelatih Hedge terbang sendirian. Satir itu agak terlalu senang menembak, sementara di ruang kemudi terdapat banyak tombol tombol mencolok dan berbahaya yang bisa menyebabkan desa-desa Italia yang elok di bawah sana meledak. Hoseok benar-benar tenggelam dalam pikirannya sendiri sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Taehyung masih berbicara.

"-Gerha Hades," katanya.

"Jungkook?"

Jungkook mencondongkan duduknya ke depan. "Aku berbicara dengan orang mati tadi malam." Jungkook mengucapkan kalimat itu begitu saja, seperti menyampaikan dia baru mendapat SMS dari seorang teman. "Aku mengetahui lebih banyak tentang apa yang akan kita hadapi." Jungkook melanjutkan. "Pada zaman kuno, Gerha Hades adalah tempat utama peziarahan orang Yunani. Mereka datang bicara dengan orang mati dan memberi hormat pada leluhur"

Adventures of the Demigods Season 2 #4 (Bangvelt)Onde histórias criam vida. Descubra agora