Quarrel

27.3K 3.9K 1.9K
                                    

MAJOR!Seo Family











----------------------------------

"I hate both of you" Hendery langsung naik ke kamarnya abis ngomong gitu.

Ninggalin orang tuanya dan kedua adeknya di ruang keluarga. Johnny cuma berdiri, sambil diem di belakang Ten. Dia ga bisa marah juga ke Hendery soal ini

He has right to be upset.

"Mama jangan nangis" Jiwoo langsung nyamperin Ten, meluk mamanya, berusaha nenangin mamanya

Tapi salah besar, Ten yang awalnya nahan semuanya, langsung nangis pas ngerasain pelukan Jiwoo

"I'll talk to Hende--"

"No." San nahan papanya, "I will talk to him" dia ngoreksi, "papa di sini aja"

"I'm sorry" Johnny ngasih tau San

"Ga perlu minta maaf.. Ga ada yang salah" San ngebales sebelom naik ke ke lantai dua, ke kamar kembarannya.

San udah bisa memprediksi kalo papanya yang ngomong sama kembarannya, ga bakal mereka ngomong.

Minimal berantem pasti.

Papanya keras. Kembarannya juga. Dua duanya sama sama gampang kesulut emosi, biarpun papanya jauh lebih stabil emosinya, tetep aja, emosi anak 15 tahun... Susah dikendalikan

Tok! Tok!

"Hen?"

"What do you want?"

"Talk. To you." Terus hening, ga ada balesan apa apa dari dalem kamar

San akhirnya ngebuka pintu kamarnya Hendery, "hey.."

Hendery ngelirik San pake ekor matanya, "if you want to nag at me, get the fuck outta my room!"

"No, i don't" San masuk ke kamar Hendery, nutup pintunya, terus duduk di ranjang. Ngeliatin kembarannya yang duduk di kursi belajar, munggungin dia, "gue cuma mau tanya, 'kenapa?'.."

"Because they are selfish. That's why"

"Maybe they also didn't predict this--"

Hendery muter badannya, ngeliatin San tajem, "there is no way you fuck without predicting it--"

"There is. You just never know"

"Gue ga butuh orang buat ngubah mindset gue. Keluar."

"Hen--"

"Keluar lu dari kamar gue!" Hendery ngebentak San

"Lu boleh ga terima, lu boleh marah, tapi jangan benci mereka"

Hendery narik leher kaosnya San, "Terserah gue! I NEVER WANT ANOTHER LITTLE BROTHER!"

"Jangan lupa kalo lu pernah pengen punya adek juga!" San ngedorong Hendery

"Dan gue udah punya Jiwoo dan elu! Cukup!" Hendery ngebales, "I need to get rid of this one."

Rahangnya San ngeras, "Permintaan lu udah terkabul, tapi permintaan gue dan dia belom! Bisa ga lu jangan egois dan ngebiarin kita seneng?"

"Tapi itu cuma nambahin urusan rumah aja! Bikin repot!" Hendery ngejawab, "Lu ga inget seberapa sering kita harus ngejagain Jiwoo?!"

"Terus mau lu gimana?!" San nanya, "Ngebunuh dia? Tega lu hah?!"

Hendery ngeliat kembarannya jalan keluar kamarnya, "Lu ga tau gue bisa setega apa"

"Dan gue ga mau tau! Awas sampe gue liat lu nyentuh dia, lu yang gue bunuh." San ngancem, "and you know i never hesitate"

UPW - Underground Problems' Workers (WAYV ATEEZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang