Chap 4

45.1K 4.6K 310
                                    

Mark mendudukkan dirinya di pinggir lapangan, ia menyeka keringat yang turun dari dahinya. Ia baru saja selesai mengurus murid baru di sekolahnya karena dia panitia dan saat ini sudah selesai murid baru sedang berhambur mencari kelas yang sudah sekolah tentukan.


Seseorang menepuk pundak Mark membuatnya menoleh, "Oh kau ada apa?" Tanya Mark.


Seseorang tadi duduk di sebelah Mark, "Adik ku mencarimu, ternyata kau disini."


Mark menoleh cepat ke arah temannya, Hendery. "Dimana dia sekarang?"


Hendery mengedikan bahu, "Tidak tahu, terakhir aku bertemu dengannya dia bersama Jaemin dan Jeno mencari kelas."


Mark mengangguk, "Kau tidak ke kantin?" Tanya Mark.


Belum sempat Hendery menjawab suara melengking seseorang membuat atensi mereka teralihkan padanya.


"Mark Hyung."


Hendery Tersenyum, "Nah ini yang dari tadi mencarimu, ya sudah aku pergi ya." Hendery pergi setelah mengusak rambut Haechan.


"Duduk sini Chan." Mark menepuk tempat disebelahnya.


Haechan mendekat lalu duduk di sebelah Mark, "Hyung? Jeno kenapa? Dari tadi dia murung tidak seperti biasanya yang cerewet." Tanya Haechan.


Mark menghela nafas panjang, "Daddy sakit, kau tau kan jika Daddy sakit Jeno akan seperti apa?"


Haechan membulatkan mulutnya lalu mengangguk, "Pantas saja ia seperti mayat hidup berjalan." Ya sejak kecil bersama Jeno dan Jaemin membuat Haechan juga paham.


Mark menyenderkan kepalanya pada senderan kursi. "kau masuk di kelas mana?" Tanya Mark tanpa melihat ke arah Haechan.


Haechan menghapus keringat yang membasahi dahi Mark, "Aku sekelas dengan Jeno namun tidak dengan Jaemin."


Mark mengangguk paham, "Jaemin sendiri dong?"


Haechan mengangguk, "Iya, tadi ia hampir menangis karena tidak ada teman."


Mark terkekeh sebentar, "Belum saja dia menemukan teman, nanti juga terbiasa."


Mark membuka matanya lalu menatap Haechan, "Jangan dekat-dekat dengan orang lain ya."


Haechan membolakan matanya sebelum tersenyum jahil, "Apa kau cemburu jika aku dekat dengan orang lain?"


Mark mengalihkan pandangan dari Haechan, "Ti-tidak."


Haechan menyenggol lengan Mark, "Bilang saja jika kau cemburu Hyung."


"Tidak Seo Haechan."


Haechan berdiri lalu mengecup pelan pipi Mark sebelum berlari menjauh dari Mark, "Dasar Mark Hyung tsundere." Teriaknya.


"Yaa!! Haechanieee." Mark berdiri lalu ikut berlari mengejar Haechan.




~~




Taeyong terbangun ketika merasakan sesuatu yang aneh, ia melihat Jaehyun yang terlihat seperti menahan sakit, nafasnya memburu keringat berlomba-lomba turun dari dahi suaminya.


Taeyong melepas pelan pelukan Jaehyun, ia menghapus keringat yang jatuh dari dahi Jaehyun. Saat Taeyong mengecek suhu tubuh Jaehyun matanya membelalak. Panasnya bertambah bukan berkurang.


Taeyong dengan pelan turun dari ranjangnya lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dan membuat teh hangat tidak lupa ia juga mengambil obat dan makan siang untuk Jaehyun.


The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang