33

48.5K 3.1K 38
                                    

***
Memang sakit untuk melepaskan
Tapi akan lebih menyedihkan
Jika sesuatu dipaksakan untuk bertahan
Contohnya seperti Sebuah hubungan
Yang di dalamnya ada kecurangan
~Abigail.A.N~



Ceklek...

"Bi... Ayah boleh masuk?."

Abi mengalihkan lamunannya dari jendela kamar ke arah pintu kamar yang terbuka dan memperlihatkan sosok sang ayah.

"Masuklah yah..." Abi mempersilahkan Dimas untuk masuk dengan senyum manisnya

Namun Dimas tahu bahwa putri cantiknya itu menyimpan rasa sakit karena luka pada hatinya dan berusaha menutupi semuanya dengan senyuman manisnya.

"Kamu baik-baik saja sayang? Bagaimana luka-lukamu?." tanya Dimas sembari mengecek luka-luka yang ada pada wajah sekaligus tangan Abi yang mulai mengering

"Abi baik-baik saja yah, ayah ngga usah khawatir. Lihat luka-luka Abi juga sudah kering semua." sambil memperlihatkan luka-lukanya yang telah mengering

"Bukan luka itu yang ayah maksud, tapi luka hatimu sayang." Dimas menatap Abi dengan serius

Senyum yang tadinya terukir manis dibibir cherry Abi perlahan luntur. Abi hanya bisa diam untuk menahan nyeri dan sesak yang kembali menyerang hatinya.

"Ayah memang menyuruhmu untuk menjadi seorang perempuan yang kuat Bi, tapi ada kalanya perempuan juga menunjukkan kelemahannya untuk memperkuat dirinya. Sekarang berhentilah bersikap bahwa kamu baik-baik saja,"

"Bukankah ayah sudah bilang, jika dia menghianatimu pulanglah pada ayah?."

Abi memberanikan diri menatap sang ayah dengan mata yang sudah berkabut dan berkaca-kaca. Abi yakin jika dia mengedip sekali saja maka air matanya dipastikan akan meluruh.

"Butuh pelukan?." tanya Dimas sambil merentangkan tangannya

Abi langsung masuk kedalam dekapan sang ayah dan menangis sekeras-kerasnya disana. Meluapkan segala emosi dan rasa sakitnya.

"Sekarang Abi hiks... Ngerti yah hiks... Kenapa ayah selalu ngelarang abi buat hiks... Deket sama laki-laki hiks...,"

Dimas mengelus lembut kepala Abi sayang.

"Rasanya sakit yah hiks... Seharusnya Abi nurut apa kata ayah hiks... Maafin Abi yah ngga nurut sama hiks ayah... Huaa... Hiks... Hiks... Hiks..."

Perasaan Dimas begitu sakit dan dadanya juga sesak melihat putri semata wayang yang selalu dia manja dan jaga kini menangis karena cinta pertamanya. Marah? Tentu saja Dimas marah. Rasanya dia ingin mengeluarkan senjata laras panjang miliknya dan menembakannya pada James yang sudah menyakiti putri kesayangannya atau tidak minimal sebuah bogeman mentah Dimas layangkan untuk mematahkan tulang pipi tampannya. Tapi Dimas tidak akan melakukannya, ia anggap ini sebagai pendewasaan untuk Abi agar untuk masa depannya nanti.

"Sssttt... Abi tidak perlu meminta maaf sama ayah, anggap ini sebuah pendewasaan untuk kedepannya. Dan perihal keinginanmu untuk pergi apa kamu serius sayang?." tanya Dimas memastikan

"Iya yah... Abi yakin, lagipula Abi nanti Abi akan sering kesini Abi janji." bujuk Abi

"Baiklah sayang... Ayah akan menurutimu untuk kali ini. Ayah hanya ingin memastikan keputusan yang kamu ambil ini apa sudah benar-benar kamu pikirkan."

Damnation Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang