who?

14.1K 783 86
                                    

-Min Chicken.

6 pm.

"Eonnie.. setidaknya beri aku satu potong ayam-mu kau ini pelit sekali!" Aku masih berusaha untuk menunjukkan wajah memelasku kepada kakakku.

"Tidak,Min Chaeri. Kuperingatkan kau untuk tidak menyentuh ayam ayam itu" ucap Eonnie memberikan tanda peringatan dengan jari telunjuknya menunjukku.

Bibirku mencebik "Taeri Eonnie,kau tau? Umurmu ini sudah tua. Sudah tiga puluh empat tahun. Seharusnya perbanyak berbuat baik,setidaknya dengan saudara sendiri" ucapku menceramahi

Kuperhatikan Taeri Eonnie mulai memberikan laser dari tatapannya dan mulai membuka mulut,sepertinya aku tahu ia akan berbicara hal apa setelah ini

"Dan kau seharusnya sudah menggendong anak dirumah atau bekerja dengan sangat sibuk. Bukan mampir ke toko ayamku dan memelas meminta ayam ayamku secara gratis. Dunia ini tidak ada yang gratis Min Chaeri"

Mulutku mengikuti kata demi kata yang diucapkan oleh Eonnie,aku sudah begitu hafal dengan ucapannya,bahkan titik dan komanya.

Mataku berputar malas,kebiasaannya merendahkanku memang tidak pernah habis.

Perihal menikah,mencari jodoh,menggendong anak,atau masalah pekerjaanku.

Oh ayolah,umurku baru 26 tahun kenapa begitu tergesa gesa?

"Dan carilah pekerjaan tetap Chaeri-ya. Berjualan lilin aroma? Kau pikir seiring perkembangan zaman mereka akan terus menggunakan atau mencari lilin lilin itu? Tentu tidak,apa gunanya gelar sarjana di belakang namamu? kau bilang kau ingin menjadi jurnalis kan" Sambung Eonnie menepuk bahuku lembut.

Yah,walaupun begitu dia tetap kakakku. Dialah yang paling mengerti aku,walaupun tingkahnya demikian.

Aku menghela nafas,semua yang dikatakan kakakku benar. Satu tahun menjadi pengangguran setelah lulus kuliah memang membuatku hampir frustasi.

"Lama lama aku bisa meletakkan miniatur babi ditengah tengah lilin yang aku jual" gumamku pelan

"Babi? Untuk apa babi?" Tanya Eonnieku heran

Aku menatap Eonnie semangat "well,kau tau? Di negara Indonesia. Ada salah satu tradisi dengan meletakkan babi ditengah tengah lilin yang menyala untuk mendapatkan uang" ucapku menerangkan dengan begitu serius

Tak lama pukulan lumayan keras mendarat mulus dikepalaku "pabo! Cari uang dengan cara yang baik! Jangan hal hal aneh seperti itu" bentak Eonnie memandangku dengan tatapan kesal.

Mataku terpejam sekali,lalu mengendikkan bahu "mau bagaimana lagi kalau kau terus saja merendahkanku"

Namun beberapa saat kemudian sebuah hal melintas di ingatanku "Ya! Eonnie. Kau lupa pekerjaanmu dengan kartu tarotmu di masa lalu eoh? Kau pikir itu cara mendapatkan uang dengan baik? Kau menip—"

Belum selesai aku berbicara Eonnie lebih dulu mendorongku keluar dari tokonya.

"Ya! Eonnie!" Badanku masih mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Eonnie yang cukup keras pada lenganku.

"Kembalilah saat kau sudah mendapatkan pekerjaan tetap dan aku akan memberikan ayam goreng padamu secara cuma cuma kalau kau membawa pacarmu sekalian"

Wah. Tidak kusangka Eonnie mengusirku didepan banyaknya orang orang yang melihatku.

Didepan pintu toko,aku masih menatap Eonnie ku yang kembali melayani pelanggan.

Percayalah. Dalam minggu ini akan kupastikan aku akan mendapatkan pria tampan dan akan membawanya kemari. Kau lihat saja Min Taeri Eonnie, satu porsi besar ayam goreng dengan bumbu bawang putih akan menjadi milikku. Haha

Mataku menyipit,tanganku terkepal dengan api semangat yang membara di seluruh badanku.

————————————————

Udara malam yang sangat dingin menusuk tulang tulangku,dan sialnya jarak dari Toko ayam ke Apartment lumayan jauh.

Dan yang terlebih sialnya. Lift gedung apartment sedang dalam perbaikan ditambah apartmentku berada di lantai lima.

Wow,hari yang indah.

Tenagaku terkuras habis,nafasku terengah engah. Bahkan untuk mendongakkan kepala rasanya begitu lelah.

Badanku berjalan dengan keadaan membungkuk menatapi lantai lantai yang terbuat dari marmer dengan malas.

Bruggh

Kepalaku menubruk seseorang
"Ah,mian. Efek lelah,aku tidak bisa melihat jalan dengan baik" ucapku tanpa memperdulikan siapa yang baru saja kutabrak dengan badanku sendiri.

Mataku yang masih memandang kebawah kemudian terfoku pada kain hitam panjang yang menjadi penutup badan seseorang didepanku ini.

Kuberanikan diriku untuk menatap siapa sosok yang baru saja kutabrak,

Dan.

Hell.

Nafasku tercekat,mataku membesar. Detak jantungku seakan berlari begitu kencang.

"Si-siapa kau?" Tanyaku ketakutan

"Si-siapa kau?" Tanyaku ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aww!

PECINTA SMOKIN' HOT MANA NIHH.

BTW BAGUSNYA SIAPA YA YANG JADI VISUAL CHAERI?

VOTEMENTT💛💛

SMOKIN' HOT BEAST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang