Part 24

95.7K 10.8K 4.4K
                                    

SEBENARNYA Mark merasa canggung berada di kediaman Jung bersama Jessica, Siwon serta Jeno. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak mungkin tinggal sendiri di apartemen, Mark tidak bisa masak, ia juga tidak memiliki uang saku karena Taeyong meninggalkannya begitu saja tanpa memberi uang, menyebalkan!

Meskipun tidak bisa Mark pungkiri bahwa ia merasa senang karena Jaehyun menyediakan kamar yang sangat sesuai dengan seleranya. Bahkan kamar di kediaman Jung lebih besar dari kamar yang berada di apartemennya bersama Taeyong. Ini sedikit menyenangkan.

Tidak bertemu Taeyong selama dua hari membuat Mark merindukan Kakak kandungnya itu, namun ia terlalu malas menghubungi Taeyong, ia tidak mau menganggu bulan madu antara Taeyong dan Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak bertemu Taeyong selama dua hari membuat Mark merindukan Kakak kandungnya itu, namun ia terlalu malas menghubungi Taeyong, ia tidak mau menganggu bulan madu antara Taeyong dan Jaehyun. Setelah pulang dari sekolah, yang Mark lakukan adalah bermain bersama Jeno karena bocah berusia enam tahun itu memaksanya! Meskipun Mark menolak, Jeno tetap bersikeras.

Menghela napas dalam, Mark merebahkan tubuh di atas kasur lalu memejamkan kedua mata. Ia baru saja pulang dari sekolah lima belas menit yang lalu, jarak dari rumah Jaehyun ke sekolahnya ternyata lebih dekat, bahkan Mark bisa berjalan kaki, namun Siwonㅡselaku Ayah Jaehyun selalu mengantar Mark menggunakan mobil, bahkan Siwon menawari Mark sepeda motor. Bukannya Mark tidak mau, tapi ia harus meminta izin pada Taeyong terlebih dahulu.

Taeyong mungkin bisa berubah menjadi gila bila tahu Mark mengendarai sepeda motor, walaupun nyatanya Mark sudah bisa menggunakan kendaraan roda dua tersebut, ia sempat membawa motor Hyunjin beberapa kali.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat Mark membuka mata dan menoleh. Ia mendengus ketika menyadari bahwa itu adalah Jeno; masuk ke dalam kamarnya dengan senyuman lebar yang berhasil membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. Terlihat menggemaskan memang, tapi Mark sedikit kesal karena Jeno selalu menganggu waktunya.

"Pamaaaan! Ayo kita main bersama lagi!" seru Jeno senang, ia naik ke atas kasur dan berbaring di samping Mark, "hari ini Jeno membawa teman!"

"Jenooooooo!"

Belum sempat Mark bertanya, bocah laki-laki manis seumuran Jeno masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi. Mark menghela napas jengah, bila tidak salah, ia pernah bertemu dengan teman Jeno di acara pernikahan Ten dan Johnny.

"Nana," Jeno bangun dari posisi tidurnya dan menepuk sisi kasur yang kosong. "Sini, Paman Mark mengajak kita bermain!"

Bola mata Mark melebar mendengar hal tersebut. Oh sungguh, sejak kapan ia mengajak Jeno bermain?! Itu hanya akal-akalan Jeno saja! Lagi pula Mark heran, kenapa Jeno selalu bertingkah semena-mena, meskipun kamar ini pemberian Jaehyun, tapi tidak seharusnya Jeno masuk begitu saja tanpa mengetuk! Mark juga memiliki privasi yang harus ia jaga!

Jaemin tertawa kecil lalu naik ke atas kasur dan duduk di samping Jeno. Ia menatap lurus ke arah Mark yang masih berbaring. "Uwaaaah Uncle tampan!"

Jeno mengerucutkan bibir. "Jeno juga tampan!"

"Iya Jeno tampan, tapi Uncle itu lebih tampan!" seru Jaemin seraya menunjuk Mark, ia tersenyum manis, "namaku Nakamoto Jaemin, nama Uncle siapa?"

CEO Jung《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang