10.KELUARGAKU YANG HANCUR

315 53 7
                                    

Setelah bibi keluar, ia segera mengunci pintu kamarnya rapat rapat dan menutup semua cendela juga gorden.

Ia memasuki tempat dimana ia selalu menangis, yaitu di kamar mandi. Di kamar mandi ia dapat menangis sepuasnya. Ia berteris sekuat mungkin melepaskan sekua kepedohan didalam hatinya.

"Ayah, kau dimana aku membutuhkanmu. Kenapa engkau tidak pernah datang melihatku. Anakmu sudah dewasa"

Ia hanya selalu memanggil nama ayahnya ketika ia menangis. Ia hanya bisa memanggilnya tanpa didengar ayahnya.

"Tuhan, pertemukan aku dengan ayahku"

Ia mengusap kedua pipinya yang dibanjiri dengan air matanya.

***
Setelah itu ia masih merenungi dan menatap sekelilingnya. Gelap, sunyi, sepi dan jenuh.

Ia keluar dari kamar nya dan mengelilingi rumahnya. Menatap segala dekorasi rumahnya yang indah, yang selama ini tidak pernah ia perhatikan, melainkan hanya ia lewati. Ia juga menatap dan meraba raba dindingnya yang masih halus dan tidak ada coretan. Melewati ruang tamu yang sofanya mewah dan megah tetapi tidak pernah di duduki seseorang. Ia menyentuh layar televisinya yang besar, yang hanya untuk dibuat pajangan melainkan tak pernah di hidupkan. Ia menduduki meja makan dj dekat dapu yang besar dan indah, yang di isi banyak bangku lengkap. Tetapi yang di duduki hanya dua bangku untuknya dan untuk bibi tersayang nya.

Tak sengaja ia melihat sandaran bangku di meja makan, ia melihat di belakangnya terdapat tulisan nama nama keluarganya.
Ia menatapi tulisan tulisan tersebut dengan teliti satu persatu. 'ayah, ibu,sherly, abelia, nando'. Nama nama tersebut adalah nama nama keluarganya yang ia tulis delapan tahun yang lalu dan sekarang hanya tersisa kesunyian.

Abelia sedih melihat nama nama tersebut. Ia teringat masa lalunya yang penuh canda tawa. Yang setiap pagi ibunya selali menyiapkan banyak menu makanan mewah. Ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya tetapi masih meluangkan waktunya untuk bercanda bersama mereka.
'kemana mereka semua, aku ingin kembali seperti dulu'.

Abelia sadar, kekayaan dan kemewahan apapun yang ia miliki saat ini tidak dapat membuatnya bahagia. Justru membuat dirinya semakin hampa. Dan begitu juga rumahnya yang besar, mewah, megah tetapj tidak ada penghuni yang ceria. Hampa.

***
Ia membuka laci di kamarnya yang sudah tiga tahun tidak ia buka. Ia menemukan sebuah buku yang lusuh bersampul biru, kesukaannya. Ia membuka buku tersebut. Ternyata buku tersebut adalah diary nya. Dulu, setiap malam ia selalu menuliskan kesehariannya dibuku tersebut dan tidak ada yang melihatnya. Tetapi sekarang sudah tidak, buku itu hanya sebagai simpanan.

Kini, ia mulai menuliskan apa yang ia rasakan.

'teruntukmu Tuhan yang selalu bibi banggakan. Entah, aku sebenarnya sudah tidak percaya lagi denganmu. Jika bibi selalu mengatakan "Tuhan ada bersamamu" itu salah. Engkau tidak pernah bersamaku, engkau tidak menunjukan kehadiranmu. Jika memang Tuhan ada bersamaku, setidaknya Tuhan menyampaikan kesedihanku, kerinduanku, dan keinginanku untuk bertemu dengan keluargaku. Tapi tidak ada. Lalu bibi percaya kepadamu dalam hal apa Tuhan? Jika engkau benar benar ada, tolong aku Tuhan, tunjukkan kehadiran keluargaku. Aku sangat merindukannya.
Malam ini aku menuliskan isi hatiku.
Bulan dan bintang, engkau yang menjadi saksi.'

***
Sebelum tidur, abelia membaca buku diary nya yang ia tulis. Semua buku tersebut hanya berisi tentang kerinduannya terhadap keluarganya. Sampai kapan semua isi di buku tersebut terkabulkan?
Sampai tiba saat yang tepat? Jadilah saja seperti bibi.

Ia tidak sengaja tertidur dengan memeluk buku tersebut.

Seperti biasa, bibi tidak lupa mematikan lampu kamar abelia ketika ia sudah tertidur. Dam juga menyelimutinya dengan tangannya yang lembut.

Bibi tidam sengaja melihat tangan abelia yang memegang buku diary-nya. Bibi mengambilnya dengan pelan dan tanpa bersuara.

Ia membaca semua isi buku tersebut. Ia terharu dengan semua kata kata isi buku tersebut. Tiba tiba air mata menetes di pipinya, ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan abelia saat ini.

Bibi hanya bisa menangis melihat abelia yang tertidur pulas dengan hati yang kacau. Ia memeluk diary tersebut sejenak dan ia mengembalikan ke tangan abelia.

~~~~
Kenapa dengan keluarga abelia? Ada apa sebenarnya? Mengapa abelia yang disekolah sebagai badgirl berubah menjadi sadgirl saat di rumah? Ikuti terus kelanjutannya. Tunggu besok lagi ya😁





Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now