Bab 5.B

38.5K 5.2K 431
                                    

VOTE KOMEN ditunggu yaaakkkk


"Daddy benar-benar rindu, ya?" tanya Alaya lagi.

Ivander menghela napas panjang, sebelum dia menjawab "Ya. Sangat....." jawabanya adalah jawaban yang paling jujur, karena hanya dengan Alayalah, Ivander bisa menunjukkan apa yang dia rasakan pada Aurel... ya, hanya dengan puteri kecilnya itu Ivander bisa berkata jujur....

********************************

Bab 5.B


Ivander tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Untuk pertama kalinya, dia merasakan perasaan yang begitu menggebu. Kerinduan pada Aurel terasa begitu nyata. Mungkin, karena dia pergi cukup lama. Tapi bukankah selama ini ia sering melakukannya? Pergi ketika ia ingin meninggalkan dan melupakan Aurel sejenak.

Kemarin setelah melihat Aurel dari video call yang dia lakukan dengan Alaya, ternyata tak membantu sama sekali. Dia semakin ingin mendekap perempuan itu, apalagi saat mengingat bagaimana panasnya hubungan mereka dua bulan yang lalu.

Ya Tuhan! Ivander nyaris frustasi saat membayangkannya.

Kini, Ivander tak sabar untuk pulang dan melihat Alaya dan juga Aurel di rumah. Apa yang harus dia lakukan pada Aurel nanti? Meminta maaf karena pergi begitu saja setelah malam itu? ya, sepertinya itu harus dia lakukan.

Ivander menghela napas panjang, saat mobil yang dia tumpangi sampai di halaman rumahnya. Dia tak pernah rindu pulang hingga seperti ini. Ivander turun dari mobilnya dan mendapati Alaya menghambur ke arahnya.

Ya, jika dia bekerja atau melakukan perjalanan ke luar kota, Alaya selalu menjadi penyambut setianya. Ivander menggendong tubuh Alaya, lalu dia menengok ke arah pinru. Biasanya, Aurel juga berada di sana menyambutnya, tapi kali ini tidak.

"Dimana Mommy?" tanya Ivander tanpa bisa ditahan.

"Mommy masih sibuk memasak. Mana hadiahku..." Alaya tampak tak sabar dengan hadiahnya. Ivander menggeleng dan tersenyum. Diambilnya sebuah kotak dari dalam mobilnya, dan diberikannya pada Alaya.

"Daddy tidak tahu apa yang sedang kamu inginkan, tapi saat Daddy melihat barang ini, Daddy teringat sama kamu."

Sebuah boneka Rainbow dash limited edition. Mata Alaya berbinar bahagia, dia memang menyukai apapun tentang Little pony, meski usianya sudah hampir 7 tahun.

"Daddy memang yang terbaik..." Alaya menciumi Ivander, keduanya tampak bahagia. lalu Ivander memilih segera masuk dan mencari keberadaan Aurel.

Dia menuju ke dapur, menurunkan Alaya yang segera memainkan bonekanya sendiri dan menatap Aurel yang sedang sibuk menyiapkan sesuatu di dapur mereka. Ada yang berbeda dengan perempuan itu, dia tampak lebih cantik, auranya tampak berbeda, membuat Ivander dengan spontan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Aurel.

Aurel merasakan kedatangan Ivander, dia mengangkat wajahnya dan mendapati Ivander yang sudah berdiri tak jauh darinya.

"Hai, sudah pulang?" tanya Aurel dengan cuek, seakan tak antusias dengan kepulangan Ivander.

Reaksi apa itu? Ivander bahkan sempat mengerutkan keningnya saat mendapatkan reaksi seperti itu dari Aurel.

"Ya." Akhirnya Ivander menjawab pendek.

"Mandi dan ganti bajulah, makanannya sebentar lagi akan siap." Aurel bersikap dingin pada Ivander, Ivander tak suka.

"Ada apa?" tanya Ivander kemudian.

The Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang