Sehun marah?

388 39 4
                                    

Hai gaes... Mohon dukungannya dengan vote dan komen yang banyak ya... Dilarang untuk diam saja tanpa vote!

 Dilarang untuk diam saja tanpa vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.


Sesampainya di rumah, Sehun masih tidak mau bicara kepada Sejeong.

"Sehun, nanti Sejeong boleh main ke rumah ya." Ucap Sejeong seperti biasa.

"Sehun pengen istirahat, Sejeong besok aja mainnya." Balas Sehun menolak. Baru kali ini Sehun menolak Sejeong main kerumahnya.

Sejeong mengubah ekspresi wajahnya jadi sedih. "Ya udah. Sejeong masuk dulu ya. Sehun jangan lupa makan." Sejeong meninggalkan Sehun dan masuk ke rumahnya.

Sejeong masih memasang raut sedih. Chanyeol menyadari kalau adiknya sedang sedih. Ini kesempatan bagus untuk Chanyeol untuk mengganggu Sejeong.

"Habis putus ya adek gue tercinta?" Ucap Chanyeol sambil makan keripik di depan TV.

Sejeong melirik ke arah Chanyeol. "Sehun marah sama gue." Balas Sejeong jujur.

"Ulu ulu... Kasihan adek gue, habis putus trus Sehun ngambek juga. Yang sabar ya."

"Berisik! Mending gue, daripada lo! Hambar banget hidup lo! Ga ada sedih, ga bahagia, ga marah. Kerja mulu, ga punya cewek yang terpenting." Sejeong mulai emosi.

"Bagaimana pun gue lebih enak. Gak pernah sakit hati, gak pernah marah-marah karena cemburu, dan yang terpenting gak pernah ngeluarin duit untuk hal yang gak berguna." Chanyeol tidak mau kalah.

Sejeong duduk di sebelah Chanyeol.

"Hiks hiks hiks... Bang Chan... Gue sedih... Lo harusnya jangan buat gue tambah sedih... Gue gak mau Sehun marah sama gue. Ini seperti hati gue tertusuk bambu runcing..." Sejeong menangis, Sejeong menyandarkan kepalanya di bahu Chanyeol.

Chanyeol mematikan TV. "Kenapa Sehun marah sama lo? Pasti ada sesuatu yang membuat dia marah. Coba lo ingat-ingat lagi, apa kesalahan lo." Chanyeol memegang pundak Sejeong, menepuk pundak Sejeong halus.

"Gue gak tau... Tadi pas gue bicara sama dia pulang sekolah dia jutek aja sama gue... Padahal gue gak mengatakan apa-apa, cuma hal yang biasa." Balas Sejeong masih terus menangis.

"Sebelum itu lo ngapain?"

"Gak ada. Gue cuma bicara sama Jimin."

"Nah, itu salah lo."

Sejeong mengangkat kepalanya, "kok salah? Emang salah ya gue bicara sama Jimin."

Chanyeol menghadap ke arah Sejeong, "Gak salah. Lo harus ingat! Papa menjodohkan lo sama Sehun, jadi lo harus jaga hati Sehun."

"Tapi kan Sehun gak suka sama gue." Sejeong masih tidak mengerti perkataan Chanyeol.

"Hadeh. Lama banget ya nyambungnya kalau ngomong sama lo. Kebanyakan makan micin sih lo waktu bayi." Chanyeol mulai kesal karena Sejeong tidak juga mengerti.

"Kalau Sehun marah setelah melihat lo bicara sama Jimin, berarti?" Lanjutnya.

"Berarti? Oke. Gue ngerti." Sejeong menghapus air matanya. Lalu pergi ke kamarnya.

"Tolol tolol." Gumam Chanyeol.

Sejeong mencari hpnya lalu menelpon Sehun.

Tut... Tut... Tut...

"Telponnya nyambung, tapi Sehun lama banget angkatnya. Gak kayak biasanya." Gumam Sejeong.

Disana, Sehun sedang menatap layar ponselnya. Tertulis nama "Sejeong cute" disana.

Sehun ragu, angkat atau tidak.

Telpon yang pertama Sehun tidak mengangkatnya.

Sejeong menelpon Sehun lagi. Dan akhirnya Sehun mengangkatnya karena tidak tega melihat Sejeong.

"Sehun... Maafin Sejeong."

"Maaf kenapa?"

"Soal tadi pulang sekolah."

Sehun tersenyum, pasti Sejeong sudah menyadarinya.

"Iya, kenapa?"

"Maaf, Sejeong lupa mengajak Sehun tadi. Harusnya Sejeong ajak Sehun dan bicara sama-sama dengan Jimin."

Senyum di bibir Sehun hilang. Ternyata Sejeong masih belum sadar.

"Ya, gak papa. Sehun tutup ya, Sehun mau tidur."

Tut... Tut... Tut...














Lanjut gak?

DUO SE (sejeong x sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang