18.MASALAH LAGI!

226 40 0
                                    

Pagi itu abelia tanpa permisi masuk ke kelas Xl C. Ia melihat di kelas tersebut sudah hampir lengkap jumlah siswanya, mungkin hanya tersisa kurang lebih dua atau tiga yang belum datang.

"Deandra!!"

Deandra yang sedang duduk di atas meja, dikejutkan dengan suara abelia yang ia kira adalah suara bu rini.

Ternyata perkiraannya salah, ia adalah abelia. Gadis gila yang ia kenal.

Deandra menghindari wajahnya dari abelia, ia tidak mau bertemu dengannya.

'Tuhan kenapa cewe ini datang lagi' keluh Deandra yang pasrah.

Ia memutar badannya dan menemui abelia.

"Apa?"

"Bisa ikut gue bentar gak?"

Deandra sangat malas dan tidak tertarik dengan ajakannya.

"Ogah" Menurutnya itu tidak penting, ia meninggalkan abelia.

Melihat kejadian itu, ananta menghampiri abelia dan meneruskan kata kata yang tadi belum diselesaikan dengannya.

"Neng abel!"

Abelia menoleh dengan tatapan mata yang sinis kepadanya.

"Jangan panggil gue neng lagi!" Dihadapan semua siswa yang ada dikelas, abelia mempermalukan ananta. .."

Padahal dikelasnya ananta memang cupu tetapi tidak direndahkan oleh teman temannya, tapi mengapa justru adek kelasnya bisa bisanya merendahkannya seolah olah ananta adalah manusia terburuk didunia.

Dalam sekejap ananta menutup matanya dan menghela nafasnya.

"Abelia.." dengan suaranya yang halus lembut dan pelan, ia memanggilnya tanpa kata bantu neng.

"Saya mau jelasin yang tadi" lanjutnya.

"Gak guna, mendingan lo gak usah temuin gue!" Semakin meronta ronta abelia mempermalukan ananta.

"Cukup bel!" Deandra yang tadinya sudah duduk dibangku-nya, ia bangkit lagi. Dengan suaranya yang keras, ia menghentikan nafas abelia sedetik.

"Lo gak boleh ngomong kasar gitu ke ananta!!" Meskipun jabatannya sebagai ketua geng terkenal disekolah dan suka bikin onar, ia masih punya rasa iba kepada seseorang. Tidak seperti abelia, terlalu badgirl.

"Abelia, lo ngapain ganjen ke cowo gue? Suka?" Yang deandra belum selesai bicara, datang lagi rindah, pacar deandra. Ikut campur.

Sebagai pacarnya yang sudah hampir enam bulan mereka pacaran, Rindah tidak terima jika ada yang mencintai Deandra, apalagi ganjen. Baginya, itu adalah musuh terbesarnya.

"Nyadar diri dong lo, lo itu gak pantes buat lo!! Lu punya kaca nggak?!" Dengan kekuatan segala emosinya, Rindah mengucapkan kata demi kata dengan jelas lantang dan penuh ekspresi.

Abelia yang mendengar kata demi kata yang seperti di eja dengan Rindah membuat telinganya panas dan membuat emosinya memuncak. Lebih tinggi dari pada gunung tertinggi di dunia.

"Ini? Gue bawa kaca." Dengan mengeluarkan cermin yang ada di sakunya, ia menatap Rindah dengan sangat sangat sinis dan seperti menantang.

"Nih" ia membanting cerminnya tepat di depan Rindah dan dihadapan semua siswa kelas Xl C.

Cerminnya pun pecah, dan serpihan serpihan kaca tersebut mengenai kaki Rindah dan menancap. Sehingga kakinya berdarah.

Melihat kaki Rindah yang berdarah lumayan banyak, Deandra tidak terima dengan kelakuan Abelia.

"Lo apa apa'an lo, mau nyakitin cewe gue lo?"
Amarahnya sudah tidak bisa dikendalikan. Kemarahannya sudah tingkat dewa.

Mendengar suara Deandra yang menakutkan, Abelia hanya terdiam dan masih terus menatapi Rindah yang kesakitan.

Semua tatapan tajam dan sinis dari semua siswa yang ada di kelas tersebut mengarah kepada Abelia.

Karena sudah merasa tidak ada yang membela, Abelia pergi dan meninggalkan kelas tersebut yang masih dipenuhi tatapan tajam.

"Woyy jangan pergi"

"Heyy jangan kabur lo pecundang!"

"Dasar cewe gatau diri!!"

Semua suara suara itu membuat abelia sakit hati, menusuk sangat menusuk di dadanya.
Pipinya dibanjiri dengan air mata nya, penuh ke-kesalan tetapi tidak ada yang membelanya.

Hancurnya hariku hari ini, Abelia Athallah.

~~~~~









Cupu vs Bad girl✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang